25 Fakta Unik tentang Curiosity, Mengungkap Rahasia Iklim dan Kehidupan di Mars
ANTARIKSA -- Rover Curiosity milik Badan Antariksa Amerika (NASA) menjelajahi lanskap Mars. Curiosity mencari tanda-tanda kehidupan dan mempelajari lingkungan unik Planet Merah tersebut.
Curiosity diluncurkan menggunakan roket Atlas V dari Pangkalan Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida pada 26 November 2011. Hingga 2 Agustus 2022, rover ini telah menempuh jarak 28,39 kilometer.
Rover mendarat pada 5 Agustus 2012 setelah memakan waktu delapan bulan dan 10 hari untuk mencapai Planet Merah. Curiosity merupakan bagian dari misi Mars Science Laboratory NASA yang menguji metode pendaratan baru.
Pesawat ruang angkasa turun dengan parasut sebelum sistem pendaratannya diaktifkan dengan roket dan melayang saat rover diturunkan ke permukaan. Proses pemasukan dan pendaratan serupa diulang pada Februari 2021 ketika rover Perseverance tiba di Mars.
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Curiosity:
1. Salah satu hal yang membuat Curiosity menonjol adalah ukurannya yang besar. Curiosity memiliki ukuran sekitar SUV kecil. Panjangnya adalah sekitar 3 meter dan lebarnya sekitar 2,8 meter, dengan tinggi sekitar sekitar 2,1 meter.
2. Beratnya sekitar 900 kilogram.
3. Roda Curiosity memiliki diameter 20 inci.
4. Insinyur di Jet Propulsion Laboratory NASA merancang rover ini untuk mengatasi rintangan hingga sekitar 65 sentimeter tingginya dan dapat melakukan perjalanan sekitar 200 m per hari.
5. Tenaga rover berasal dari generator termoelektrik radioisotop multi-misi, yang menghasilkan listrik dari panas peluruhan radioaktif plutonium-238.
6. Menurut NASA, Curiosity memiliki empat tujuan ilmiah utama yang mendukung program eksplorasi Mars agensi tersebut:
Menentukan apakah kehidupan pernah muncul di Mars.
Mencirikan iklim Mars.
Mencirikan geologi Mars.
Mempersiapkan untuk eksplorasi manusia.
Tujuan-tujuan ini saling terkait erat. Misalnya, pemahaman tentang iklim Mars saat ini juga akan membantu menentukan apakah manusia dapat dengan aman menjelajahi permukaannya. Untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar ini, NASA memecah tujuan-tujuan ilmiah tersebut menjadi delapan objektif yang lebih kecil, mulai dari biologi hingga geologi hingga proses planet.
7. Pesawat ruang angkasa ini tiba di Mars pada 6 Agustus 2012, setelah urutan pendaratan berani yang NASA sebut "Tujuh Menit Teror."
8. Misi utama Curiosity adalah untuk menentukan apakah Mars saat ini atau di masa lalu cocok untuk kehidupan.
9. Instrumen Curiosity
Curiosity dilengkapi dengan serangkaian instrumen untuk memeriksa lingkungan dengan lebih baik. Instrumen yang dimiliki Curiosity antara lain:
Kamera yang dapat mengambil foto lanskap atau mineral secara dekat: Mast Camera (Mastcam), Mars Hand Lens Imager (MAHLI), dan Mars Descent Imager (MARDI).
Spektrometer untuk lebih memperjelas komposisi mineral di permukaan Mars: Alpha Particle X-Ray Spectrometer (APXS), Chemistry & Camera (ChemCam), Chemistry & Mineralogy X-Ray Diffraction/X-Ray Fluorescence Instrument (CheMin), dan Sample Analysis at Mars (SAM) Instrument Suite.
Detektor radiasi untuk mendapatkan gambaran seberapa banyak radiasi yang menyelimuti permukaan, yang membantu ilmuwan memahami apakah manusia bisa menjelajah di sana – dan jika mikroba bisa bertahan hidup di sana. Ini adalah Radiation Assessment Detector (RAD) dan Dynamic Albedo of Neutrons (DAN).
Sensor lingkungan untuk melihat cuaca saat ini. Ini adalah Rover Environmental Monitoring Station (REMS).
Sebuah sensor atmosfer yang disebut Mars Science Laboratory Entry Descent and Landing Instrument (MEDLI) utamanya digunakan selama pendaratan.
10. Meskipun tidak dirancang untuk menemukan kehidupan itu sendiri, rover ini membawa beberapa instrumen yang dapat memberikan informasi tentang lingkungan sekitarnya.
11. Para ilmuwan mendekati jackpot pada awal 2013 ketika rover ini mengirimkan informasi yang menunjukkan bahwa Mars memiliki kondisi yang dapat dihuni di masa lalu.
12. Serbuk dari sampel bor pertama yang diperoleh oleh Curiosity mengandung unsur sulfur, nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, dan karbon, yang semuanya dianggap sebagai "bahan bangunan" atau unsur-unsur mendasar yang dapat mendukung kehidupan. Meskipun ini bukan bukti dari kehidupan itu sendiri, temuan tersebut masih mengejutkan para ilmuwan yang terlibat dalam misi ini.
13. Pertanyaan mendasar untuk misi ini adalah apakah Mars bisa memiliki lingkungan yang dapat dihuni. Dari apa yang ilmuwan ketahui sekarang, jawabannya adalah ya.
14. Para ilmuwan juga mendeteksi lonjakan besar dalam kadar metana di Mars pada akhir 2013 dan awal 2014, pada tingkat sekitar 7 bagian per miliar (dibandingkan dengan biasanya 0,3 hingga 0,8 ppb). Ini merupakan temuan yang mencolok karena dalam beberapa keadaan, metana adalah indikator kehidupan mikroba. Namun, ini juga bisa menunjukkan proses geologis.
Pada tahun 2016, tim menentukan bahwa lonjakan metana tersebut bukanlah kejadian musiman. Namun, ada perubahan latar belakang yang lebih kecil dalam metana yang dapat dikaitkan dengan musim.
15. Curiosity juga membuat identifikasi definitif pertama organik di Mars, seperti yang diumumkan pada Desember 2014. Senyawa organik dianggap sebagai bahan bangunan kehidupan, tetapi tidak selalu menunjukkan adanya kehidupan karena juga dapat tercipta melalui reaksi kimia.
Meskipun tim tidak bisa menyimpulkan bahwa ada kehidupan di Kaki Gunung Gale, penemuan ini menunjukkan bahwa lingkungan kuno menawarkan pasokan molekul organik yang tereduksi untuk digunakan sebagai bahan bangunan bagi kehidupan dan sumber energi bagi kehidupan.
16. Hasil awal yang dirilis pada Konferensi Ilmu Planet dan Bulan 2015 menunjukkan para ilmuwan menemukan molekul organik kompleks dalam sampel Mars yang disimpan di dalam rover Curiosity, namun menggunakan metode yang tidak terduga.
17. Pada tahun 2018, hasil berdasarkan karya Curiosity menambahkan lebih banyak bukti bahwa kehidupan mungkin ada di Mars. Salah satu studi menggambarkan penemuan lebih banyak molekul organik dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun, sementara yang lain menunjukkan bahwa konsentrasi metana di atmosfer berubah musiman.
Perubahan musiman itu bisa berarti bahwa gas tersebut dihasilkan dari organisme hidup, tetapi belum ada bukti pasti tentang hal tersebut.
18. Pada Januari 2022, para ilmuwan mengumumkan bahwa rover ini telah menemukan beberapa senyawa organik menarik di Planet Merah. Senyawa-senyawa tersebut bisa menjadi tanda-tanda kehidupan kuno di Mars, tetapi diperlukan banyak lagi penelitian untuk menguji hipotesis tersebut.
19. Curiosity memiliki instrumen lain yang dirancang untuk mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan di sekitarnya. Curiosity memiliki catatan yang kontinu tentang pengamatan cuaca dan radiasi untuk menentukan seberapa cocok situs itu bagi misi manusia yang akan datang.
20. Curiosity memiliki Pendeteksi Radiasi yang beroperasi selama 15 menit setiap jam untuk mengukur sebaran radiasi di tanah dan di atmosfer. Para ilmuwa, tertarik untuk mengukur "sinar sekunder" atau radiasi yang dapat menghasilkan partikel berenergi rendah setelah menumbuk molekul gas di atmosfer.
Sinar gamma atau neutron yang dihasilkan oleh proses ini dapat menimbulkan risiko bagi manusia. Selain itu, sensor ultraviolet yang terpasang di dek Curiosity melacak radiasi secara kontinu.
21. Pada Desember 2013, NASA menentukan bahwa tingkat radiasi yang diukur oleh Curiosity dapat dikelola untuk misi manusia ke Mars di masa depan. Sebuah misi dengan 180 hari terbang ke Mars, 500 hari di permukaan, dan 180 hari kembali ke Bumi akan menciptakan dosis sebesar 1,01 sievert.
Batas total dosis seumur hidup untuk astronot Badan Antariksa Eropa adalah 1 sievert, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker fatal sebesar 5 persen selama seumur hidup seseorang.
22. Curiosity memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur kecepatan angin dan mencatat arahnya, serta menentukan suhu dan kelembapan udara di sekitarnya. Pada tahun 2016, ilmuwan dapat melihat tren jangka panjang dalam tekanan atmosfer dan kelembapan udara di Mars.
23. Pada Juni 2017, NASA mengumumkan bahwa Curiosity memiliki pembaruan perangkat lunak baru yang memungkinkannya memilih target sendiri. Pembaruan ini, yang disebut Autonomous Exploration for Gathering Increased Science (AEGIS), merupakan kali pertama kecerdasan buatan diterapkan pada pesawat luar angkasa di tempat yang jauh.
24. Pada awal tahun 2018, Curiosity mengirimkan gambar kristal yang bisa saja terbentuk dari danau kuno di Mars.
25. Curiosity sempat mengalami berbagai gangguan saat bekerja di Mars. Curiosity mengalami gangguan komputer yang berbahaya hanya enam bulan setelah mendarat yang membuat rover hanya berselang satu jam lagi untuk kehilangan kontak dengan Bumi selamanya.
Gangguan singkat lainnya pada tahun 2016 sempat menghentikan sementara pekerjaan ilmiah, tetapi rover itu dengan cepat melanjutkan misinya.
Beberapa bulan setelah mendarat, NASA memperhatikan kerusakan pada roda rover yang muncul jauh lebih cepat dari yang diharapkan.
Insinyur mengalami masalah mekanis dengan bor Curiosity mulai tahun 2016, ketika motor yang terhubung dengan dua tiang penstabil pada mata bor berhenti berfungsi. NASA meneliti beberapa teknik pengeboran alternatif, dan pada 20 Mei 2018, bor tersebut mendapatkan sampel pertamanya dalam lebih dari 18 bulan.
Pada tahun 2020, Curiosity pulih dari gangguan lainnya ketika ia kehilangan orientasinya saat sedang melakukan aktivitas terakhirnya.
Terlepas dari semua gangguan yang pernah dialami, rover tersebut telah melampaui misi utamanya dua tahun Bumi dan terus melakukan survei planet tersebut 10 tahun setelah mendarat.