Mengenal Alfred Nobel: Sang Penemu Dinamit yang Mendonasikan Kekayaannya untuk Ilmuwan!
ANTARIKSA -- Alfred Nobel, lahir pada 21 Oktober 1833 di Stockholm, adalah seorang ilmuwan, penemu, dan pengusaha yang dikenal sebagai pencipta hadiah Nobel. Nobel terkenal karena penemuan dinamit, yang mengubah cara industri dan konstruksi dilakukan, namun ia juga sangat peduli dengan dampak sosial dari ciptaannya.
Setelah tragedi mengerikan yang mengakibatkan kematian saudaranya akibat ledakan, Nobel memutuskan untuk mengalokasikan kekayaannya untuk menghormati pencapaian luar biasa dalam berbagai bidang.
Dilansir dari laman Nobel Prize, pada tahun 1895, ia menuliskan wasiat yang mendirikan penghargaan Nobel. Sejak 1901, penghargaan nobel telah diberikan kepada individu-individu berprestasi dalam fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian.
Alfred Nobel adalah seorang penemu, pengusaha, ilmuwan, dan juga seorang penyair serta dramawan. Beragam minatnya tercermin dalam penghargaan yang ia ciptakan dan fondasi yang ia bangun pada tahun 1895, saat ia menuliskan wasiat terakhirnya, mewariskan sebagian besar kekayaannya untuk mendirikan hadiah tersebut.
Sejak 1901, Hadiah Nobel telah menghargai pria dan wanita dari seluruh dunia atas prestasi luar biasa mereka di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan upaya menuju perdamaian.
Pabrik senjata
Lahir di Swedia, Alfred Nobel mengawali kariernya di pabrik senjata milik ayahnya. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, ia melakukan eksperimen di bidang kimia dan bahan peledak. Namun, tragedi melanda ketika sebuah ledakan mematikan merenggut nyawa adiknya yang lebih muda pada tahun 1864.
Tersentuh oleh peristiwa tersebut, Nobel bertekad menciptakan bahan peledak yang lebih aman: dinamit. Dengan kekayaannya yang melimpah, Nobel mendirikan Hadiah Nobel yang kini dikenal sebagai penghargaan bagi pencapaian terbesar di seluruh dunia.
Masa Kecil yang Penuh Tantangan
Alfred Bernhard Nobel lahir pada 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia, sebagai anak keempat dari delapan bersaudara Immanuel dan Caroline Nobel. Di masa kecilnya, ia sering sakit, tetapi selalu memiliki semangat hidup dan rasa ingin tahu yang besar tentang dunia.
Meskipun merupakan seorang insinyur ulung dan penemu yang siap, ayah Nobel kesulitan mengelola bisnis yang menguntungkan di Swedia. Ketika Nobel berusia 4 tahun, ayahnya pindah ke St. Petersburg, Rusia, untuk bekerja di bidang pembuatan bahan peledak, dan keluarganya mengikutinya pada tahun 1842.
Dengan penghasilan baru orangtuanya, Nobel mendapatkan pendidikan dari guru privat di Rusia, dan dengan cepat menguasai kimia serta fasih berbahasa Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan bahasa ibunya, Swedia.
Tragedi Keluarga dan Penemuan Dinamit
Nobel meninggalkan Rusia pada usia 18 tahun. Setelah menghabiskan setahun di Paris untuk belajar kimia, ia pindah ke Amerika Serikat.
Lima tahun kemudian, ia kembali ke Rusia dan mulai bekerja di pabrik ayahnya untuk membuat peralatan militer selama Perang Krimea. Namun, perusahaan tersebut bangkrut setelah perang berakhir pada tahun 1859.
Keluarga Nobel kembali ke Swedia, dan Nobel segera mulai bereksperimen dengan bahan peledak. Pada tahun 1864, ketika berusia 29 tahun, sebuah ledakan besar di pabrik keluarganya di Swedia menewaskan lima orang, termasuk adik laki-lakinya, Emil.
Tragedi ini sangat memengaruhi Nobel, mendorongnya untuk mengembangkan bahan peledak yang lebih aman. Pada tahun 1867, ia mematenkan campuran nitrogliserin dan bahan penyerap yang ia beri nama "dinamit."
Pada tahun 1888, adik Nobel, Ludvig, meninggal di Prancis. Sebuah surat kabar Prancis secara keliru menerbitkan obituari Nobel alih-alih Ludvig, dan mengutuk Nobel atas penemuan dinamitnya.
Tersentuh oleh kejadian ini dan kecewa dengan bagaimana ia mungkin dikenang, Nobel memutuskan untuk menyisihkan sebagian besar harta bendanya untuk mendirikan Hadiah Nobel, guna menghargai individu-individu yang berprestasi luar biasa di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan yang berkontribusi terhadap perdamaian.
Bank sentral Swedia, Sveriges Riksbank, mendirikan Hadiah Nobel di bidang Ekonomi pada tahun 1968 untuk menghormati Nobel.
Kematian dan Warisan
Alfred Nobel meninggal dunia akibat stroke pada 10 Desember 1896 di San Remo, Italia. Setelah membayar pajak dan memberikan warisan kepada individu-individu, Nobel meninggalkan 31.225.000 krona Swedia (setara dengan 250 juta dolar AS pada tahun 2008) untuk mendanai Hadiah Nobel.