6 Misi Luar Angkasa Paling Dinantikan di 2025, Tahun Besar Eksplorasi Antariksa
ANTARIKSA -- Tahun 2025 akan menjadi babak baru dalam eksplorasi antariksa. Dengan kolaborasi internasional dan teknologi canggih, perjalanan manusia menuju bintang semakin mendekati kenyataan.
Berbagai misi antariksa, termasuk peluncuran rover baru ke Bulan dan observatorium canggih, akan membuka wawasan baru tentang alam semesta. Misi spektakuler seperti Tianwen-2 dari China dan Space Rider dari ESA akan menguji teknologi terbaru untuk eksplorasi planet dan asteroid.
NASA juga mempersiapkan misi CLPS untuk mengirimkan muatan ilmiah ke Bulan, membuka jalan bagi misi manusia ke permukaan Bulan di masa depan. Berikut ini misi-misi antariksa yang layak dinantikan pada 2025:
1. Menjelajahi Permukaan Bulan dengan CLPS
Inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS) milik NASA akan kembali menjadi sorotan pada tahun 2025. Program ini akan mengirimkan muatan ilmiah dan teknologi ke Bulan melalui perusahaan komersial seperti Astrobotic, Intuitive Machines, dan Firefly Aerospace.
Misi-misi ini akan membawa berbagai instrumen untuk mempelajari geologi Bulan, menguji teknologi baru untuk misi manusia masa depan, dan mengumpulkan data tentang lingkungan Bulan. Salah satu yang menarik adalah penggunaan pendarat Blue Ghost dari Firefly Aerospace untuk mengangkut peralatan ilmiah ke berbagai lokasi di Bulan.
2. Eksperimen di Orbit Rendah dengan Space Rider
Badan Antariksa Eropa (European Space Agency atau ESA) merencanakan uji penerbangan Space Rider, pesawat ruang angkasa tanpa awak yang dapat digunakan kembali. Uji coba ini rencananya dilakukan pada kuartal ketiga 2025.
Space Rider akan menjadi laboratorium terbang untuk eksperimen mikrogravitasi, termasuk penelitian pertumbuhan tanaman dan proses biologis tanpa gravitasi. Selain itu, teknologi komunikasi canggih dan alat eksplorasi robotik akan diuji untuk mendukung misi ke Bulan atau Mars di masa depan.
3. Memetakan Alam Semesta dengan SPHEREx
Pada Februari 2025, NASA akan meluncurkan observatorium SPHEREx (Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer). Observatorium ini akan memetakan lebih dari 450 juta galaksi dan lebih dari 100 juta bintang di Bima Sakti menggunakan cahaya inframerah-dekat.
Data ini akan membantu astronom menjawab pertanyaan besar tentang asal-usul galaksi, distribusi air, dan molekul organik di alam semesta. Pemetaan ini juga dapat membuka wawasan baru tentang sejarah kosmik.
4. Misi Jepang ke Bulan: M2/Resilience
Pada Januari 2025, Jepang akan meluncurkan misi M2/Resilience yang mencakup pendarat dan rover mikro ke Bulan.
Misi ini akan mempelajari komposisi tanah Bulan serta melakukan uji pemisahan air untuk menghasilkan oksigen dan hidrogen. Teknologi ini penting untuk eksplorasi Bulan jangka panjang. Selain itu, navigasi canggih dan sistem otonom rover akan diuji untuk misi masa depan.
5. Menyelidiki Asteroid dengan Tianwen-2
China akan meluncurkan Tianwen-2 pada Mei 2025 untuk mengambil sampel asteroid dekat Bumi dan mempelajari komet. Target pertama adalah asteroid 469219 Kamoʻoalewa, yang diduga sebagai pecahan Bulan.
Setelah mengembalikan sampel ke Bumi, Tianwen-2 akan melanjutkan perjalanan ke komet 311P/PANSTARRS di sabuk asteroid. Misi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang formasi tata surya dan asal-usul molekul organik.
6. Flyby Spektakuler di Tata Surya
Tahun 2025 juga akan diwarnai oleh sejumlah misi flyby mendalam:
BepiColombo akan melakukan flyby keenam di Merkurius untuk mempersiapkan orbit pada 2026.
Europa Clipper NASA akan melakukan manuver flyby di Mars pada Maret 2025 untuk menuju Europa, salah satu bulan Jupiter.
Misi ESA Hera akan melakukan flyby di Mars untuk mendukung penelitian tentang teknik defleksi asteroid.
Lucy NASA akan terbang dekat asteroid sabuk utama 52246 Donaldjohanson pada April 2025, mengungkap wawasan baru tentang tata surya awal.
Misi JUICE ESA akan menggunakan flyby di Venus pada Agustus 2025 untuk mempercepat perjalanan menuju Jupiter dan bulan-bulan esnya.
Pada tahun 2025, kolaborasi internasional dalam misi antariksa semakin intensif, membawa eksplorasi luar angkasa ke level baru.