News

Rusia Percepat Misi Penyelamatan Kosmonot ke ISS, Soyuz M-23 Meluncur Lusa

Ilustrasi Rusia meluncurkan pesawat antariksa Soyuz.
Ilustrasi Rusia meluncurkan pesawat antariksa Soyuz.

ANTARIKSA -- Rusia telah menyelesaikan penyelidikannya terhadap dua pesawat ruang angkasa, Soyuz M-22 dan Progress yang bocor di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi penyelamatan kosmonot dan astronot dengan pesawat ruang angkasa Soyuz M-23 akan diluncurkan pada Kamis, 23 Februari 2023.

Sebelumnya, Rusia mengatakan akan menunda misi penyelamatan hingga Maret. Keputusan terbaru diumumkan Badan Antariksa Federal Rusia, Roscosmos lewat Telegram yang menyatakan, docking diharapkan sekitar dua hari kemudian. Peluncuran Soyuz hanya akan berselang dua hari sebelum peluncuran misi SpaceX Crew-6 ke stasiun luar angkasa.

Soyuz MS-23 akan diluncurkan tanpa awak dari Kosmodrom Baikonur yang dikelola Rusia di Kazakhstan, Kamis pukul 19.24 EST atau pukul 07.24 WIB, Jumat, 24 Februari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

NASA akan melakukan siaran langsung lewat NASA Television kira-kira 24 menit sebelum peluncuran. Setelah berlabuh dengan stasiun luar angkasa, MS-23 akan memulangkan awak MS-22, yaitu kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin serta astronot Frank Rubio dari NASA.

Masalah pada Soyuz Rusia dimulai pada 14 Desember ketika Soyuz MS-22 mengalami kebocoran cairan pendingin di luar angkasa. Roscosmos menganggap pesawat itu hanya cocok untuk digunakan dalam keadaan darurat dan berusaha untuk mempercepat peluncuran MS-23 pada 19 Februari.

Rencana itu dibatalkan setelah pesawat antariksa kargo, Progress-82 Rusia yang merapat ke ISS sejak Oktober, juga mengalami kebocoran pendinginnya pada 11 Februari. Hal itu memaksa penyelidikan baru. Saat ini, Roscosmos telah menentukan bahwa dua peristiwa itu disebabkan oleh serangan mikrometeoroid yang tidak terkait dan memilih menjadwal ulang peluncuran MS-23 hingga Kamis. Hal itu akan memberikan perjalanan pulang yang aman bagi awak Soyuz M-22 sesegera mungkin.

Menurut pengamat ruang angkasa Rusia, Katya Pavlushchenko, Roscosmos selama ini tidak memutakhirkan pelindung pada pesawat ruang angkasa Soyuz atau Progress karena menganggap kemungkinan serangan mikrometeoroid tidak mungkin terjadi. Ia berharap varian pesawat ruang angkasa masa depan, bagaimanapun, harus mendapatkan lebih banyak perlindungan.

“Menurut hasil eksperimen darat, kemungkinan radiator terkena puing-puing luar angkasa dianggap tidak mungkin, dengan mempertimbangkan arah pergerakan dan kecepatan partikel, serta tidak adanya kandidat yang mungkin dalam katalog puing-puing luar angkasa,” kata Pavlushchenko di Twitter.

Pavlushchenko juga mengatakan, Roscosmos sempat mempertimbangkan peluncuran Soyuz M-23 dengan seorang kosmonot di dalamnya. Namun, modifikasinya akan memakan waktu terlalu lama.

"Perubahan jadwal penerbangan berarti awak Soyuz MS-22, yang akan ditugaskan ke MS-23 saat tiba, akan berada di luar angkasa selama satu tahun hingga September, dua kali lipat dari manifes aslinya yang enam bulan," kata dia.

Baca juga:

Rusia Kirim Misi Penyelamatan Kosmonot yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa

Apa Itu Mikrometeoroid? Penyerang Pesawat Soyuz Roscosmos Rusia

Berita Terkait

Image

Fenomena Luar Biasa! Hujan Meteor Buatan Akibat Tabrakan Roket NASA, Kapan Muncul?

Image

Produsen Jam Tangan Astronot Rilis Seri Terbaru, Begini Sejarah, Spesifikasi, dan Harganya

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -