Ulasan

Tiga Astronot Arab akan Shalat Berjamaah di Stasiun Luar Angkasa

Astronaut UEA Sultan al-Neyadi dan dua Astronot Arab Saudi, Ali Alqarni dan Rayyanah Barnawi akan meluncur ke ISS. Gambar: Axiom Space/NASA
Astronaut UEA Sultan al-Neyadi dan dua Astronot Arab Saudi, Ali Alqarni dan Rayyanah Barnawi akan meluncur ke ISS. Gambar: Axiom Space/NASA

ANTARIKSA -- Jika tidak ada aral melintang, tiga astronot Muslim dari dunia Arab akan bertemu di Stasiun Luar Angkasa International (ISS) yang mengorbit. Mereka adalah astronot Uni Emirat Arab (UEA), Sultan al-Neyadi dan dua astronot Kerajaan Arab Saudi, Ali Alqarni dan Rayyanah Barnawi.

Sultan al-Neyadi dijadwalkan meluncur ke ISS dengan roket SpaceX Falcon 9 pada 26 Februari. Ia akan menghabiskan waktu selama enam bulan di orbit.

Neyadi pada awal Februari ini mengaku sangat menantikan peluncurannya dan menjalani bulan suci Ramadhan di luar angkasa. Namun, perjalanan luar angkasa dinilai menghadirkan tantangan unik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"ISS melakukan perjalanan dengan cepat. Artinya, itu mengorbit mengelilingi Bumi dalam 90 menit. Rata-rata ada 16 matahari terbit dan terbenam setiap hari. Kapan kamu (mulai) berbuka puasa?" katanya, dilansir Al Arabiya, Jumat, 3 Februari 2023.

Neyadi mengatakan, walaupun puasa tidak wajib bagi orang yang sedang bepergian atau tidak sehat, dia bertekad tetap berpuasa. Ia akan menggunakan waktu GMT, yang digunakan di ISS, jika keadaan memungkinkan .“Saya akan mempersiapkan bulan Ramadhan dengan niat berpuasa,” ujarnya.

Untuk diketahui, Ramadhan akan jatuh pada 23 Maret 2023. Neyadi juga akan menjalani Idul Fitri tahun ini di ISS pada 21 April 2023. Setelah itu, dia tidak akan menjadi satu-satunya Muslim di ISS.

Rayyanah Barnawi dan Ali Al Qarni akan merapat di ISS pada Mei 2023. Mereka dijadwalkan meluncur di atas roket SpaceX Falcon 9 dalam misi Ax-2 perusahaan swasta Axiom Space. Baca: NASA: Dua Astronot Arab Saudi akan Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa

Mereka akan menjadi orang Arab Saudi pertama yang melakukan perjalanan ke ISS dan menjadi orang kedua dan ketiga dari kerajaan yang pernah mencapai luar angkasa. Selain itu, Barnawi akan menjadi wanita Saudi pertama yang mencapai perbatasan terakhir.

"Penerbangan luar angkasa manusia adalah simbol keunggulan negara dan daya saing global di berbagai bidang seperti teknologi, teknik, penelitian, dan inovasi," demikian siaran pers dari Badan Pers Saudi yang dikelola negara pada Ahad, 12 Februari 2022.

Dengan merapatnya kedua astronot Muslim dari Arab Saudi, tentu saja akan membuat Neyadi bukan manusia satu-satunya lagi yang shalat dan berzikir di ISS. Bahkan, mereka bisa melaksanakan shalat berjamaah pertama di ISS, meskipun memiliki misi yang berbeda.

Baja juga:

SpaceX akan Membawa Astronot Wanita Pertama Saudi Arabia ke Luar Angkasa

Prototipe Pemukiman Tiup di Bulan Dapat Menampung 32 Astronot

Kapsul Orion Artemis 1 NASA Sedang Bermanuver di Bulan, Begini Cara Menontonnya

Misi Artemis NASA, Astrolab Rilis Desain Kendaraan Astronot di Bulan

Astronot NASA Bisa Berhibernasi Saat Menuju Planet Mars

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -