Planet Apa yang Terbesar di Alam Semesta? Temuan Mengejutkan para Astronom
ANTARIKSA -- Sejak para astronom pertama kali melihat ke luar tata surya untuk menemukan planet ekstrasurya tiga dekade lalu, kita telah mengetahui planet-planet di Bima Sakti dan mungkin alam semesta memiliki lebar dan massa yang sangat beragam. Namun seberapa besarkah planet-planet ini, dan apa planet terbesar yang telah ketahui?
Sebelum planet ekstrasurya pertama ditemukan pada1992, raksasa gas Jupiter, yang lebarnya sekitar 11 kali Bumi, menyandang gelar planet terbesar yang diketahui. Tapi ternyata Jupiter sangat kecil dibandingkan dengan beberapa dunia monster yang ditemukan para astronom sejak itu.
Ada dua ukuran yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan ukuran sebuah planet, yaitu lebarnya dua kali jari-jarinya dan massanya.
"Berdasarkan pengukuran pertama, planet ekstrasurya terbesar memiliki radius sekitar dua kali jari-jari Jupiter. Ini adalah objek ekstrem yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya,” kata Solene Ulmer-Moll, peneliti planet ekstrasurya di Universitas Jenewa.
Lebar sebuah planet dan massanya saling berkaitan, namun tidak selalu ada korelasi langsung antara keduanya karena kepadatan planet berbeda-beda. Beberapa raksasa gas bermassa rendah bisa mengembang hingga berukuran lebih besar dibandingkan planet ekstrasurya lain yang lebih berat.
Baca Juga: Apa Itu Tahun Cahaya?
Misalnya, raksasa gas HAT-P-67 b, yang memiliki radius sekitar dua kali radius Jupiter, saat ini merupakan salah satu planet terbesar yang diketahui dalam hal lebarnya. Namun planet ekstrasurya yang berjarak 1.200 tahun cahaya dari Bumi itu memiliki kepadatan sangat rendah. "Sehingga hanya memiliki sekitar sepertiga massa Jupiter," kata Ulmer-Moll.
Planet ekstrasurya, WASP-17 b juga memiliki kira-kira dua kali lebih lebar dari Jupiter. Posisi kedua adalah KELT-9b, yang radiusnya 1,84 kali radius Jupiter. Kebanyakan planet berbatu di tempat lain tidak pernah sebesar 'super-Jupiter' yang disebutkan di atas. Planet berbatu terbesar, yang disebut 'Bumi super', berukuran dua kali lebih besar dari Bumi.
“Sebagai perbandingan, Wasp-17b memiliki radius yang setara dengan 22 kali radius Bumi,” kata Ulmer-Moll.
Meskipun planet berbatu lebih padat dibandingkan planet gas raksasa, beratnya tetap tidak sebesar planet gas raksasa. Sebabnya, ketika planet berbatu tumbuh, mereka mengakumulasi gas, es, dan air yang secara bertahap mengubahnya menjadi raksasa gas dengan pusat berbatu.
Planet paling masif berukuran sekitar 13 kali massa Jupiter. Ini termasuk raksasa gas HD 39091 b, yang terletak 60 tahun cahaya dari Bumi. Ada juga yang memiliki massa sekitar 12,3 kali massa Jupiter.
Batas Ukuran Planet
Ilmuwan tidak berharap menemukan planet yang jauh lebih besar dari super-Jupiter. Sebab, sebuah planet akan menjadi 'katai coklat' setelah mencapai ukuran dan massa tertentu.
Katai coklat sering disebut sebagai 'bintang gagal' karena lebih berat daripada super-Jupiter, namun tidak cukup masif untuk memicu fusi hidrogen pada intinya. Namun, masih ada sesuatu yang membara di inti para katai coklat. Baca Juga: Berapa Banyak Planet yang Ada di Alam Semesta?
“Perbedaan utama antara katai coklat dan planet adalah massanya dan terjadinya pembakaran deuterium, hidrogen berat,” kata Nolan Grieves, peneliti pascadoktoral di Departemen Astronomi Universitas Jenewa.
Ia menjelaskan, pada massa yang lebih besar, suatu benda akan memiliki tekanan internal dan suhu yang cukup tinggi. Hal itu akan membakar sebagian besar deuterium yang awalnya ada di dalam benda tersebut.
Garis pemisah antara planet dan katai coklat ditetapkan pada tahun 1990-an. Katai coklat diklasifikasikan sebagai objek yang membakar 50 persen atau lebih deuterium awalnya. Garis pemisah tersebut diperkirakan berada pada batas atas 14 kali massa Jupiter, yang berarti tidak ada planet yang berada di atas batas tersebut.
“Ada planet-planet yang massanya telah kami ukur sekitar 13 massa Jupiter, seperti HD 39091 b dan HD 106906 b, dan dapat dikatakan bahwa mereka adalah planet terbesar yang diketahui,” kata Grieves menyimpulkan.
Katai coklat paling masif yang pernah ditemukan adalah SDSS J0104+1535, terletak 750 tahun cahaya dari Bumi di tepi galaksi kita, Bima Sakti. Massanya 90 kali lebih besar dari Jupiter, namun memiliki radius antara 0,7 dan 1,4 kali radius Jupiter. Faktanya, katai coklat paling masif bisa lebih kecil dari planet terbesar di tata surya kita. Sumber: Live Science
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/placeholder.jpg)