Cina akan Menghantam Asteroid yang Melintas antara Bumi dan Bulan Saat Kembali
ANTARIKSA -- Cina merencanakan misi pertamanya untuk menghantam asteroid atas nama pertahanan planet. Misi ini akan melibatkan dua wahana penyerang: Satu yang akan menghantam asteroid, sementara mitranya akan mengamati batuan tersebut untuk mempelajari tentang tata surya dan pembentukannya.
Saat ini, Badan Antariksa Nasional China (CNSA) dilaporkan telah memilih targetnya, yaitu objek dekat Bumi (NEO) 2015 XF261, asteroid dengan lebar hampir 30 meter. Menariknya, asteroid itu baru saja melintas di ruang antara Bumi dan bulan.
Menurut basis data benda angkasa kecil yang dikelola oleh Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, 2015 XF261 terakhir kali mendekati Bumi pekan ini, tepatnya pada Selasa, 9 Juli 2024. Ia melintas dalam jarak 50 juta kilometer dari planet kita dan melaju dengan kecepatan sekitar 26.000 mph, 30 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Lembaga nirlaba, Planetary Society melaporkan, itu adalah perkembangan terbaru dalam perencanaan misi menabrak asteroid oleh Cina, sebuah pertahanan planet. Planetary Society merujuk pada makalah terbaru di Journal of Deep Space Exploration yang membahas usulan misi penargetan XF261 tahun 2015.
Baca Juga: NASA: Asteroid Berbahaya Bisa Menyatukan Umat Manusia
"Untuk misi verifikasi pertahanan asteroid dekat Bumi pertama Cina di orbit, demonstrasi pembuangan defensif akan dilakukan terhadap potensi risiko asteroid dekat Bumi yang berdampak pada Bumi," tulis studi tersebut.
Menurut pernyataan tersebut, tujuan ilmiah dari verifikasi pertahanan asteroid di orbit dan misi eksplorasi ilmiah spesifiknya akan dirancang dan diusulkan. "Analisis permintaan muatan ilmiah akan dilakukan, dan rencana konfigurasi muatan dan persyaratan misi eksplorasi akan diusulkan untuk memberikan dasar pengambilan keputusan bagi implementasi misi pertahanan asteroid di masa mendatang."
Cermati Misi DART
Misi yang direncanakan Cina hampir sama dengan misi pertahanan planet NASA, Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART). Pada September 2022, DART menabrak batuan kecil dalam sistem asteroid biner Didymos.
Tabrakan wahana antariksa DART seberat 570 kilogram terhadap bulan kecil Dimorphos pada kecepatan 14.000 mph dianggap berhasil. Serangan itu menggeser orbit kedua asteroid dan menunjukkan bahwa, dengan waktu tunggu yang cukup, sebuah penumbuk kinetik mampu mengalihkan asteroid yang hendak menabrak Bumi.
Pada Oktober 2024, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurkan wahana antariksa Hera ke sistem Didymos untuk menilai lebih lanjut dampak misi DART. Hera diperkirakan akan bertemu dengan Dimorphos dan Didymos pada 2026.
Baca Juga: Ilmuwan Jepang Ungkap Asteroid Ryugu Menyimpan Rahasia Besar Tata Surya
Kembali ke Cina. Misi dua pesawat antariksa Cina 2015 XF261 akan menggabungkan karya DART dan Hera, yang akan menghantam NEO dan mengamati targetnya selama enam bulan hingga satu tahun setelah tabrakan. Asteroid seperti 2015 XF261 diperkirakan terbentuk dari material yang tersisa setelah pembentukan planet sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Dengan demikian, asteroid ini menawarkan kesempatan untuk mempelajari material murni blok penyusun dunia tata surya, termasuk Bumi.
Misi CNSA diharapkan diluncurkan sebelum tahun 2030, dan pilihan akhir target NEO-nya akan bergantung pada jadwal peluncurannya. Pada April 2024, SINA Technology melaporkan bahwa direktur Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa Dalam (DSEL) Cina, Wu Weiren menetapkan tanggal yang lebih pasti untuk peluncuran misi tersebut, yaitu sekitar tahun 2027.
2015 XF261 dijadwalkan melewati Bumi pada Maret dan Mei 2027, tetapi asteroid tersebut masih akan berada 32 juta km dari planet kita pada saat itu, dan CNSA akan membutuhkan waktu untuk mencapainya. DART menghantam Dimorphos saat sistemnya hanya berjarak 7 juta mil dari Bumi, dan perjalanan itu memakan waktu 10 bulan untuk diselesaikan.
CNSA bisa saja mendapatkan kesempatan lain untuk menghantam 2015 XF261 pada April 2028, saat asteroid tersebut akan berada sekitar 21 juta km jauhnya. Namun, peluang terbaik untuk misi semacam itu tampaknya akan datang pada April 2029, saat asteroid berada dalam jarak 6,8 juta km dari Bumi. Peluang bagus lainnya pada bulan April 2030, saat 2015 XF261 mendekati Bumi dalam jarak 7,1 juta km.
Ini bukan misi pertama yang diusulkan CNSA untuk menghancurkan asteroid. Pada tahun 2023, badan antariksa Cina tersebut merencanakan uji coba pertahanan planet yang akan diluncurkan pada 2025. Misi itu akan menargetkan asteroid lain, yang dikenal sebagai 2019 VL5. Tidak diketahui mengapa CNSA tampaknya beralih dari NEO yang juga memiliki lebar sekitar 30 m, ke 2015 XF261. Sumber: Space.com