News

Oxford Kini Terlibat Aktif Mencari Kehidupan Alien di Luar Bumi

Ilustrasi Observatorium Vera Rubin dengan kubahnya yang terbuka di bawah langit malam yang dipenuhi galaksi. Gambar: Todd Mason, Mason Productions Inc

ANTARIKSA -- Universitas Oxford, Inggris kini terlibat penuh dalam pencarian kehidupan di luar bumi. Kampus itu akan menjadi kantor pusat internasional untuk inisiatif Breakthrough Listen, program pencarian technosignatures, bukti teknologi non-manusia yang akan menandakan keberadaan alien.

Dalam pengumuman kerja sama pada Kamis, 19 Oktober 2023, Oxford mengatakan kemitraan itu akan memajukan jangkauan program Listen dan menempatkan Inggris di garis depan program astronomi. Selain itu, akan memberikan sumber daya signifikan dalam pengembangan teknologi dan perangkat lunak di Departemen Fisika Universitas Oxford.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Departemen tersebut akan menjadi kantor pusat program Breakthrough Listen. Adapun kerja sama tersebut akan mencangkup berbagai bidang berikut ini:

- Kemajuan perangkat keras, perangkat lunak, dan teori dalam astrofisika radio, dengan fokus pada Square Kilometer Array. Itu adalah sebuah upaya global untuk menghasilkan susunan teleskop radio transformasional pada tahun 2030 mendatang

Baca Juga: Jika AI Lebih Dulu Menemukan Alien, Persoalan Lain Bisa Bermunculan

- Pencarian kehidupan di planet ekstrasurya (di luar tata surya), termasuk fokus pada planet terdekat Bumi.

- Deteksi transien dan anomali astrofisika dalam survei transien optik, termasuk Legacy Survey of Space and Time (LSST) baru yang luas. Itu akan diambil oleh Observatorium Rubin yang akan beroperasi mulai tahun 2024.

- Pengembangan teknik pembelajaran mesin baru dan mutakhir untuk mencari anomali dalam jumlah besar pada sinyal astronomi yang masu.

- Menjelajahi kemungkinan menggunakan sisi jauh bulan sebagai situs bebas gangguan untuk astronomi radio.

Program ini akan terus dipimpin oleh Penyelidik Utama, Dr Andrew Siemion sebagai bagian dari sub-departemen Astrofisika Oxford. Kemitraan itu akan tetap menjaga hubungan yang sudah terjalin dengan UC Berkeley, Universitas Manchester, Universitas Cambridge, Observatorium SKA, Institut SETI, dan mitra global lainnya.

"Oxford telah menjadi pemimpin global dalam survei astronomi, analisis kumpulan data berskala besar, termasuk dalam waktu dekat panen optik luar biasa yang kita harapkan dari Observatorium Vera Rubin. Bekerja dengan Breakthrough Listen pada data ini akan menjelajahi wilayah yang belum dipetakan sebelumnya," kata Kepala Fisika di Universitas Oxford, Profesor Ian Shipsey FRS. ini

Baca Juga: Para Ilmuwan Ciptakan AI Pemburu Kehidupan Alien, Bagaimana Cara Kerjanya?

Diluncurkan pada bulan Juli 2015, Breakthrough Listen adalah pencarian sinyal teknologi lain paling ambisius yang pernah dilakukan. Program ini telah membantu mengubah pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) menjadi bidang ilmiah yang ketat. 

Pengamatannya dengan jaringan global teleskop radio terbesar dan tercanggih di dunia telah mensurvei ribuan bintang terdekat, bidang dan pusat galaksi Bima Sakti, dan puluhan galaksi. Tim Listen telah mengembangkan sistem komputer dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendigitalkan miliaran saluran di spektrum radio yang luas, dan mencari kandidat sinyal di saluran tersebut.

Lebih dari 70 makalah Breakthrough Listen yang diterbitkan mencakup analisis cermat terhadap sinyal menarik, penemuan objek astronomi baru, dan daftar Exotica”l pertama yang mengkatalogkan objek secara komprehensif untuk kepentingan astronomi.

Kemitraan dengan Oxford bertepatan dengan fase baru Breakthrough Listen. Tim tersebut baru-baru ini mulai mengerjakan data yang direkam teleskop MeerKAT di Afrika Selatan. Rangkaian 64 antena itu menawarkan kombinasi sensitivitas, resolusi, dan bidang pandang yang baik di langit. 

Breakthrough Listen juga akan menggunakan data dari Observatorium Vera Rubin di Chili Utara yang diharapkan mulai beroperasi tahun depan. Rubin akan menggunakan kamera 3.200 megapiksel untuk memotret seluruh langit setiap 3-4 malam. Ia diperkirakan membantu menemukan sekitar 20 miliar galaksi dan bintang. 

"Kami sangat senang meluncurkan era baru Listen di Oxford. Kolaborasi ini akan menjadi perpaduan luar biasa antara pengetahuan, sumber daya, dan semangat untuk memahami tempat kita di alam semesta," kata Direktur Eksekutif Inisiatif Terobosan Breakthrough Listen, Dr S Pete Worden.

Baca Juga: Teleskop Webb Melihat Tanda Kehadiran Alien di Atmosfer Dunia Goldilocks

Program Breakthrough Listen sangat memanfaatkan pembelajaran mesin dan AI untuk memproses kumpulan datanya yang sangat besar. Pada Januari 2023, proyek itu mengumumkan AI telah mengidentifikasi delapan sinyal teknologi potensial yang sebelumnya tidak terdeteksi. 

Kepala Astrofisika, Departemen Fisika, Universitas Oxford, Profesor Rob Fender mengatakan, kemitraan tersebut sangat menarik. Membawa program SETI berskala besar ke Inggris pada gilirannya akan sangat meningkatkan program penelitian di Oxford. "Program astrofisika Universitas Oxford dalam instrumentasi astronomi radio, transien astrofisika, dan studi eksoplanet, menjadikannya basis sempurna untuk Breakthrough Listen," kata dia.

Ketua Komite Penasihat Breakthrough Listen, Profesor Lord Martin Rees FRS, mendukung kerja sama tersebut dengan antusias. " Sangat menyenangkan melihat program SETI yang besar ini dipindahkan di Inggris. Pencarian kecerdasan luar angkasa adalah salah satu pencarian terbesar umat manusia," kata dia. Sumber: Universitas Oxford

Berita Terkait

Image

Ilmuwan: Menara Ponsel yang Bocor akan Mengarahkan Alien ke Bumi

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -