Ulasan

Fakta OSIRIS-Rex, Pesawat NASA yang Angkut Sampel Asteroid Bennu

Misi OSIRIS REx NASA yang mengambil sampel asteroid Bennu. Malam ini sampel Bennu akan mendarat di Bumi. Gambar: NASA Space Flight


ANTARIKSA -- Akhir pekan lalu, wahana OSIRIS-Rex milik Badan Antariksa Amerika (NASA) berhasil mengirimkan sampel asteroid Bennu ke Bumi. Pesawat luar angkasa ini melakukan perjalanan sejauh lebih dari 6,2 miliar kilometer dari Bumi untuk mencapai asteroid Bennu dan kemudian melakukan perjalanan pulang ke Bumi.

Wahana OSIRIS-REx merilis kapsul sampel asteroid Bennu ketika berada sekitar 101,000 km di atas Bumi pada Ahad (24/9/2023) kemarin. Kapsul tersebut berisi sekitar 250 gram batuan dan material lain dari Bennu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sampel dari asteroid itu diharapkan bisa membantu menjawab beberapa pertanyaan tentang asal usul kehidupan di Bumi dan masa-masa awal tata surya kita.

Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx diluncurkan dari Cape Canaveral pada 2016 untuk mempelajari asteroid Bennu. OSIRIS-REx tiba di orbit sekitar Bennu pada Desember 2018.

OSIRIS Rex Bantu Lindungi Bumi dari Ancaman Asteroid Bennu
Misi pengambilan sampel asteroid Bennu oleh OSIRIS-REx NASA membantu para ilmuwan lebih memahami cara melindungi umat manusia jika lintasan asteroid Bennu bersinggungan dengan Bumi.

Asteroid Bennu ditemukan pada tahun 1999. Asteroid Bennu merupakan asteroid tipe B langka yang kaya akan bahan karbon yang diyakini mengandung senyawa kimia dari zaman awal tata surya.

Selain itu, orbitnya menjadikan Bennu selebar 492 meter sebagai asteroid paling berbahaya di tata surya. Bennu cukup besar untuk menyebabkan kerusakan signifikan di Bumi jika orbotnya bertabrakan dengan orbit Bumi.

Jika menghantam Bumi, batu luar angkasa tersebut akan membuat kawah selebar beberapa kilometer di permukaan Bumi. Selain itu, hantaman juga akan menimbulkan gempa bumi dan gelombang kejut yang menembus atmosfer bumi. Hantaman itu kemungkinan besar akan merusak bangunan yang jaraknya ratusan mil dari lokasi tumbukan.

Untungnya, kemungkinan asterid menghantam planet Bumi dalam waktu dekat sangatlah kecil. Model lintasan orbit Bennu dan Bumi menunjukkan bahwa jalur kedua benda tersebut mungkin akan berpotongan pada tahun 2182, meskipun kemungkinan besar tidak akan terjadi.

Kemungkinan tabrakan pada tahun tersebut hanya 1 dalam 2.700. Bahkan, jika peluang rendah tersebut terjadi, para insinyur dan ilmuwan masih memiliki banyak waktu untuk memikirkan cara menangani Bennu.

Data yang dikumpulkan OSIRIS-REx menjadi kunci untuk membentuk potensi misi pembelokan Bennu jika diperlukan.

Ketika OSIRIS-REx mendarat di Bennu untuk mengambil sampelnya pada Oktober 2020, permukaan asteroid tersebut merespons dengan cara yang tidak terduga.

Massa kerikil di dalam kawah tempat OSIRIS-REx mendarat (disebut Nightingale) hampir menelan pesawat ruang angkasa tersebut. Hal ini menunjukkan kepada para ilmuwan bahwa lapisan permukaan asteroid memiliki kepadatan yang sangat rendah.

OSIRIS-REx sempat tenggelam sedalam 50 sentimeter ke permukaan Bennu sebelum pendorongnya ditembakkan.

Kelanjutan misi
Setelah berhasil melepas kapsul berisi sampel asteroid, OSIRIS-REx akan kembali terbang. Pesawat akan melanjutkan misi yang disebut OSIRIS-APEX untuk menyelidiki asteroid Apophis yang juga berpotensi berbahaya. NASA manergetkan wahana ini akan mencapai target pada 2029.

Berita Terkait

Image

Fenomena Luar Biasa! Hujan Meteor Buatan Akibat Tabrakan Roket NASA, Kapan Muncul?

Image

Produsen Jam Tangan Astronot Rilis Seri Terbaru, Begini Sejarah, Spesifikasi, dan Harganya

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist