Bikin Geger! Ilmuwan Sebut 1 dari 12 Bintang Mungkin Menelan Planet di Dekatnya
ANTARIKSA -- Sebuah penelitian baru menemukan bahwa sekitar satu dari setiap 12 bintang mungkin telah menelan sebuah planet. Penelitian ini mungkin sebagai jawaban penelitian sebelumnya menemukan bahwa beberapa bintang memiliki tingkat unsur yang tidak biasa.
Penemuan sebelumnya menemukan ada bintang yang mengandung besi dengan kandungan yang tidak wajar. Unsur seperti besi seharusnya membentuk planet berbatuan seperti Bumi.
Temuan ini dan bukti lainnya menunjukkan bahwa bintang kadang-kadang dapat menelan planet. Namun, masih banyak yang belum pasti tentang seberapa sering hal itu terjadi.
Salah satu cara untuk mengetahui lebih banyak tentang penelanan planet adalah dengan melihat dua bintang kembar yang lahir pada waktu yang sama. Dua bintang kembar seharusnya memiliki komposisi yang hampir identik, karena keduanya berasal dari awan gas dan debu yang sama.
Namun, kenyataannya ada bintang kembar yang berbeda dalam hal kandungan unsur-unsur beratnya. Perbedaan kimia utama antara bintang-bintang yang disebut "ko-natal" ini mungkin menjadi tanda bahwa salah satu telah menelan sebuah dunia atau planet.
Dalam penelitian baru ini, para peneliti menggunakan satelit Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk mengidentifikasi 91 pasang bintang. Dalam setiap pasangan bintang tersebut, bintang-bintang tersebut berada cukup dekat satu sama lain.
Jarak bintang kurang dari satu juta unit astronomi dan kemungkinan besar ko-natal. Satu unit astronomi, atau AU, adalah jarak rata-rata antara matahari dan Bumi, atau sekitar 150 juta kilometer.
Ilmuwan menganalisis cahaya yang datang dari bintang-bintang sehingga mereka dapat menyimpulkan komposisi unsur bintang ketika molekul-molekul yang ada di dalam bintang terpapar suhu yang sangat tinggi. Ketika molekul dipanaskan, molekul itu memancarkan spektrum panjang gelombang cahaya yang unik sesuai dengan unsur-unsur yang ada.
Para ilmuwan menggunakan Teleskop Sangat Besar Observatorium Selatan Eropa di Chili, Teleskop Magellan di Chili, dan Teleskop Keck di Hawaii untuk menganalisis cahaya dari bintang-bintang ko-natal ini. Ilmuwan menemukan sekitar 8 persen dari pasangan-pasangan ini atau sekitar satu dari 12 bintang menunjukkan tanda-tanda telah menelan sebuah planet. Dengan kata lain, komposisi kimianya berbeda jika dibandingkan dengan kembarannya.
"Apa yang benar-benar mengejutkan adalah frekuensi di mana ini tampak terjadi," kata salah satu penulis studi, Yuan-Sen Ting, seorang astronom di Australian National University di Canberra, kepada Space.com.
Sekitar 6 miliar tahun dari sekarang, ketika matahari kita mulai kehabisan sumber bahan bakar utamanya, matahari akan membengkak menjadi sebuah bintang raksasa merah. Dalam posisi ini, kemungkinan matahari akan menelan planet-planet yang mengorbit dekat dengannya.
Namun, penelitian baru ini memeriksa bintang-bintang yang sedang dalam masa puncak kehidupan mereka. Ini menunjukkan bahwa penelanan planet ternyata terjadi selama masa hidup normal dari sebuah sistem bintang.
Masih belum pasti apakah bintang-bintang tersebut menelan planet atau tidak. Penemuan ini dipublikasikan secara daring pada 20 Maret dalam jurnal Nature.