Enam Planet Ditemukan Mengorbit Bintang Mirip Matahari, Ilmuwan Teringat Tata Surya Muda
ANTARIKSA -- Bidang studi planet ekstrasurya terus berkembang pesat. Saat artikel ini ditulis, 5.572 planet ekstrasurya telah dikonfirmasi di 4.150 sistem. Sementara 10.065 kandidat lainnya masih menunggu konfirmasi.
Terbaru, enam planet ekstrasurya telah dikonfirmasi di sekitar TOI-1136, sebuah bintang mirip Matahari yang terletak sekitar 276 tahun cahaya dari Bumi. Bintang itu berusia kurang dari 700 juta tahun, menjadikannya sangat muda dibandingkan matahari kita yang sudah 4,6 miliar tahun. Untuk diketahui, dengan umur segitu, matahari baru melewati setengah dari perkiraan umur panjangnya yang hampir 10 miliar tahun.
Sistem TOI-1136 mengingatkan bahwa matahari kita juga pernah melewati umur seperti itu. Karenanya, sistem TOI akan memungkinkan para astronom mengamati bagaimana sistem seperti kita berevolusi seiring berjalannya waktu.
Sistem enam planet tersebut dikonfirmasi oleh TESS Keck Survey, sebuah tim astronom internasional yang mencari exoplanet. Mereka menyisir data yang diperoleh oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dan WM Keck Observatory.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kembaran Tata Surya di Galaksi Bima Sakti, Miliki Orbit Sangat Rapi
Detail sistem enam planet itu telah disajikan dalam serangkaian makalah yang muncul di The Astronomical Journal. Dalam makalah ke-17 sekaligus yang terbaru dari serinya, tim survei menyajikan pengukuran massa yang tepat dari enam exoplanet, rincian orbitnya, dan karakteristik atmosfernya.
Selama ini, sebagian besar exoplanet yang diamati para astronom merupakan planet individu yang kesepian. Hanya beberapa sistem yang terdiri dari banyak planet, mirip tata Surya kita. Diantaranya, sistem Kepler-90 dengan 8 planet dan TRAPPIST-1 yang memiliki 7 planet.
Bergantung pada usia bintang induk mereka, sistem tersebut memberikan kesempatan kepada para astronom untuk mengamati bagaimana sistem multi-planet terbentuk dan berevolusi. Dalam kasus TOI-1136, usia yang relatif sangat muda membedakannya dari banyak sistem yang diketahui.
“Karena hanya sedikit sistem bintang yang memiliki planet sebanyak ini, ukurannya semakin mendekati Tata Surya kita. Keduanya cukup mirip dan cukup berbeda (berdsar umur) sehingga kita bisa belajar banyak," kata Tara Fetherolf, asisten profesor astrofisika di Cal State San Marcos dan salah satu penulis makalah tersebut.
Baca Juga: TRAPPIST-1, Tata Surya Lain dengan 7 Planet Kembaran Bumi
Fetherolf mengatakan, sistem TOI bisa memberikan gambaran tentang planet-planet setelah terbentuk, khususnya pembentukan tata surya. "Setiap kali kami menemukan sistem multi-planet, hal ini memberi kami lebih banyak informasi untuk menginformasikan teori tentang bagaimana sistem terbentuk dan bagaimana sistem (tata Surya) kita," kata dia.
Pengamatan awal sistem TOI dilakukan pada 2019 menggunakan TESS, yang dilanjutkan dengan pengamatan dengan High-Resolution Echelle Spectrometer (HIRES) di Observatorium WM Keck dan Automated Planet Finder (APF) di Lick Observatory. Pengamatan terakhir membuat tim membatasi massa planet menggunakan pengukuran Kecepatan Radial, di mana variasi gerakan bintang menunjukkan gaya gravitasi yang bekerja padanya.
Pengamatan itu menghasilkan perkiraan massa enam planet tersebut. Yang paling dekat, planet TOI-1135 b dengan massa sekitar 3,5 massa bumi dan terjauh, TOI-1135 f memiliki massa 9,7 massa Bumi. Empat lainnya bermassa di antara keduanya. Kenyataan itu menempatkan mereka di antara sebagai Bumi Super atau Mini Neptunus.
Tim peneliti juga menggunakan variasi waktu transit, di mana penurunan luminositas bintang digunakan untuk menentukan keberadaan dan ukuran planet. Mereka kemudian membuat model komputer di mana pengukuran kecepatan dilapiskan pada data transit, sehingga menghasilkan lebih banyak informasi tentang sistem.
Biasanya, bintang-bintang muda sulit dipelajari karena mereka sangat aktif, memiliki medan magnet yang kuat, bintik bintang, dan jilatan api kuat yang mempengaruhi atmosfer dan planet mereka. Karena semua planet di sekitar TOI-1136 memiliki usia yang sama, kemungkinan besar mereka terbentuk dalam kondisi yang sama.
"Bintang-bintang muda selalu berperilaku buruk. Mereka sangat aktif, sama seperti balita. Hal ini dapat mempersulit pengukuran dengan presisi tinggi," kata profesor astrofisika planet di UC Riverside, Stephen Kane yang memimpin penelitian tersebut.
Kane mengatakan, hal yang paling penting adalah mereka membandingkan perubahan setiap planet seiring waktu, dan bagaimana atmosfernya berevolusi pada jarak yang berbeda dari bintangnya.
Hasil penelitian itu mempunyai implikasi luas bagi penelitian planet ekstrasurya dan pencarian kehidupan di kosmos. Menurut bukti fosil terbaru, kehidupan muncul di Bumi selama Eon Archaean sekitar 3,9 miliar tahun lalu. Tim berharap pengamatan terhadap sistem TOI-1136 akan menjawab bagaimana planet dan kehidupan yang kita kenal terbentuk.
Baca Juga: Bumi Baru Sedang Terbentuk, Teleskop Webb Temukan Air di Sekitar Protoplanet
“Apakah kita (bumi kita) langka? Saya semakin yakin bahwa sistem kita sangat tidak biasa di alam semesta. Menemukan sistem yang sangat berbeda dengan sistem kita menjadikannya semakin jelas bagaimana Tata Surya kita bisa masuk ke dalam konteks pembentukan yang lebih luas di sekitar bintang-bintang lain,” kata Kane. Sumber: Universe Today