Ilmuwan Temukan Kembaran Tata Surya di Galaksi Bima Sakti, Miliki Orbit Sangat Rapi
ANTARIKSA -- Para astronom telah menemukan sistem planet langka yang terdiri dari enam planet. Menurut para astronom, sistem 6 planet dengan bintang HD 110067 ini memiliki orbit yang sangat sinkron.
Dilansir dari CBSnews, penemuan yang diumumkan pada hari Rabu (29/11), dapat membantu menjelaskan bagaimana tata surya di galaksi Bima Sakti terbentuk. Sistem ini berjarak 100 tahun cahaya di konstelasi Coma Berenices.
Satu tahun cahaya sama dengan 5,8 triliun mil. Sistem ini ditemukan oleh sepasang satelit pemburu planet Tess milik Badan Antariksa Amerika (NASA) dan Cheops milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
“Planet-planet berada dalam orbit sinkron yang sempurna satu sama lain. Kami sedang melihat seperti apa tata surya miliaran tahun yang lalu, bahkan seperti apa tata surya kita miliaran tahun yang lalu,” kata Derrick Pitts, kepala astronom di Franklin Institute di Philadelphia.
Uniknya, tidak ada satu pun planet yang berada dalam sinkronisasi sempurna yang ada dalam zona layak huni bintang tersebut. Artinya, kecil kemungkinan adanya kehidupan di sana.
Bintang HD 110067 mungkin memiliki lebih banyak planet. Keenam planet yang ditemukan sejauh ini kira-kira dua hingga tiga kali ukuran Bumi, namun kepadatannya mendekati raksasa gas di tata surya kita seperti planet Jupiter.
Pitts mengatakan sebagian besar planet berukuran lebih kecil dibandingkan Neptunus. Orbitnya berkisar antara sembilan hingga 54 hari. Artinya, orbit planet ini lebih dekat ke bintangnya dibandingkan Venus ke matahari ehingga membuatnya sangat panas.
Sebagai planet gas, planet-planet ini diyakini memiliki inti padat yang terbuat dari batu, logam atau es, yang diselimuti oleh lapisan hidrogen tebal. Pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apa yang ada di atmosfer planet-planet itu.
Menurut ilmuwan, sistem ini unik karena keenam planet bergerak serupa simfoni yang tersinkronisasi sempurna. Dalam istilah teknis, ini dikenal sebagai resonansi yang tepat dan sangat teratur.
Planet terdekat bintang menyelesaikan tiga orbit untuk setiap dua orbit tetangga terdekatnya. Hal yang sama berlaku untuk planet terdekat kedua dan ketiga, serta planet terdekat ketiga dan keempat.
Dua planet terluar menyelesaikan orbitnya dalam 41 dan 54,7 hari, menghasilkan empat orbit untuk setiap tiga hari. Sementara itu, planet terdalam menyelesaikan enam orbit tepat pada waktu yang sama dengan planet terluar menyelesaikan satu orbit.
Menurut para ilmuwan, semua tata surya, termasuk tata surya kita, diperkirakan bermula seperti ini. Namun diperkirakan hanya 1 dari 100 sistem yang mempertahankan sinkronisasi tersebut, dan sistem Tata Surya kita bukan salah satunya.
Planet-planet raksasa dapat membuat segalanya kacau balau. Begitu juga dengan hujan meteor, pertemuan jarak dekat dengan bintang tetangga, dan gangguan lainnya bisa membuat sinkronisasi itu berubah.
Meskipun para astronom mengetahui ada 40 hingga 50 tata surya yang sinkron, tidak ada yang memiliki planet dengan tingkat sempurna atau bintang seterang ini.
Hugh Osborn dari Universitas Bern, yang merupakan bagian dari tim, "terkejut dan gembira" ketika periode orbit planet-planet di sistem bintang ini mendekati prediksi para ilmuwan.