Bintang Vampir yang Memangsa Temannya Diduga Memiliki Kaki Tangan Tersembunyi
ANTARIKSA -- Alam semesta mungkin dihantui oleh lebih banyak bintang vampir, yaitu sistem bintang tiga daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu dijelaskan dalam penelitian baru di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, yang mengamati evolusi jenis bintang tipe-Be yang misterius.
Bintang-bintang ini, bagian dari bintang tipe B yang terang, berputar sangat cepat, dan memiliki cincin materi yang mengorbit. Namun keduanya belum bisa dijelaskan secara meyakinkan.
Dengan menganalisis data presisi tinggi dari satelit Gaia dan Hipparcos, para peneliti di Universitas Leeds di Inggris menemukan bahwa fitur aneh Be bisa dijelaskan oleh pengaruh dua bintang pendamping. Dua bintang tambahan itu mengorbit bintang utama di banyak sistem satelit Be.
“Mereka adalah topik hangat berikutnya,” kata penulis utama studi Jonathan Dodd, seorang mahasiswa PhD di Universitas Leeds.
Baca Juga: 10 Fakta Bintang Biner, Matahari Pernah Punya Pasangan
Dodd merujuk pada sistem bintang tiga yang dia dan rekan-rekannya temukan dalam penelitian terbaru mereka. Menurut temuan tim, sistem yang terdiri lebih dari dua bintang ini kemungkinan lebih umum di alam semesta daripada yang diketahui selama ini.
Mendapat cincin khas dan lebih agresif
Para peneliti mulai mempelajari bagaimana bintang Be mendapatkan putaran super cepat dan cincin khasnya. Teori yang berlaku adalah bahwa bintang-bintang ini berkembang dari sistem biner dua bintang yang mengorbit pada pusat massa yang sama. Di sini, Be memangsa bintang pendampingnya yang lebih kecil, menarik materi yang terkumpul dalam cincin di sekitar bintang yang lebih besar, sekaligus menghasilkan momentum sudut tambahan yang membuatnya berputar lebih cepat.
Penjelasan ini begitu mengakar sehingga membuat Be Star mendapat julukan Bintang Vampir. Namun, bukti yang mendukung proses ini masih jauh dari meyakinkan. Jadi, penulis penelitian menganalisis data tentang posisi dan pergerakan bintang di langit untuk mengidentifikasi biner dan membandingkan prevalensinya pada bintang B standar versus bintang Be yang berputar lebih cepat.
Para peneliti memecahkan teka-teki ini dengan melihat data sistem bintang di mana materi bintang pendampingnya telah dihisap. Mereka mencatat, bintang Be dengan bintang pendamping yang mengorbit pada jarak tertentu jauh lebih mungkin menjadi bagian dari sistem yang terdiri lebih dari dua bintang.
Baca Juga: Ada Berapa Bintang di Galaksi Bima Sakti? Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
Meskipun sistem yang terdiri lebih dari dua objek pada dasarnya kacau, sistem tersebut bisa membentuk susunan yang lebih stabil. Itu bisa terjadi ketika dua objek yang berdekatan dikelilingi oleh objek tambahan pada jarak yang jauh lebih jauh. Bintang-bintang yang lebih jauh ini juga cenderung membuat dua bintang di bagian dalam semakin berdekatan.
Dengan demikian, biner-biner dengan jarak yang tak masuk kategori Be akan lebih cenderung menyertakan pihak tambahan. Kemudianbl, bintang ketiga ini akan mendorong dua bintang bagian dalam menjadi lebih dekat satu sama lain sebelum terlempar karena kekacauan orbit.
Ketika bintang-bintang bagian dalam didorong mendekat, Be akan memangsa mereka, menghasilkan putaran dan cincinnya. Data tersebut mendukung anggapan bahwa bintang ini adalah vampir.
"(Ketiganya) adalah faktor yang lebih penting daripada yang kita duga sebelumnya," kata Dodd.