10 Fakta Bintang Biner, Matahari Pernah Punya Pasangan
ANTARIKSA -- Pecinta antariksa pasti sudah tak asing dengan kata Bintang Biner. Yups, itu adalah bintang yang berpasangan, hidup berdampingan layaknya saudara kembar.
Bintang jenis biner ternyata mendominasi alam semesta kita. Dan... Apakah matahari kita dulunya juga bintang biner? Berikut adalah 10 fakta bintang biner yang dirangkum dari Space.com:
1. Bintang biner adalah sistem dua bintang yang terikat secara gravitasi dan mengorbit pada pusat massa yang sama. Sistem orbit itu biasa disebut barycenter.
2. Bintang-bintang dalam sistem biner belum tentu memiliki massa, ukuran, atau kecerahan yang sama. Bintang yang lebih besar disebut bintang primer, sedangkan yang lebih kecil disebut bintang sekunder atau bintang pendamping.
Baca Juga: Siklus Kehidupan Bintang, dari Lahir, Bersinar Lalu Hancur
3. Bintang biner adalah bintang ganda, namun tidak semua bintang ganda merupakan bintang biner. Beberapa bintang ganda terdiri dari dua bintang yang terlihat cukup dekat di langit sehingga tampak sebagai satu titik cahaya. Padahal, keduanya terpisah jauh di ruang angkasa sehingga tidak terikat secara gravitasi. Bintang ganda sering disebut kembaran optik.
4. Diperkirakan sekitar 85 persen bintang di alam semesta berada dalam sistem bintang biner atau sistem dengan tiga bintang atau lebih. Dari jumlah itu, hanya 44 persen bintang seperti matahari yang ditemukan memiliki pasangan biner, meskipun masih diperdebatkan dengan hangat.
5. Meskipun Matahari merupakan bintang tunggal, penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2020 menunjukkan Matahari mungkin pernah memiliki pasangan biner yang berukuran serupa. Bukti teori ini berasal dari fakta bahwa bintang biner akan lebih mudah menangkap awan Oort, cangkang benda es yang mengelilingi batas terluar tata surya.
Pada tahun 2018, tim astronom melihat bintang HD 186302 sangat mirip dengan matahari dan bisa jadi adalah saudara dari bintang kita atau 'matahari 2.0' karena ada tiga kandidat lainnya yang disorot.
6. Semakin kecil ukuran bintang, maka kemungkinannya memiliki pendamping semakin berkurang. Sekitar 75 persen bintang tipe O, B, dan A bermassa tinggi ditemukan dalam sistem bintang ganda. Sementara, hanya setengah dari semua bintang mirip matahari, tipe F dan G, yang ditemukan bersama pasangannya. Selanjutnya, hanya 25 persen bintang katai merah kecil tipe M ditemukan di sistem multibintang. Oh ya, matahari adalah bintang tipe G.
Baca Juga: Puluhan Bintang Masif Kepergok Melarikan Diri dari Bima Sakti, Kenapa?
7. Sistem bintang biner bisa termasuk sistem berisi bintang normal dan sisa bintang. Sisa bintang terbentuk ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar untuk fusi nuklir dan runtuh karena gravitasinya sendiri. Mayat bintang yang sangat padat ini bisa berupa katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Khusus untuk sistem biner kuno bisa berisi dua sisa bintang yang mengorbit satu sama lain.
8. Pengamatan pertama terhadap bintang ganda dilakukan pada awal abad ke-17, namun sifat biner dari objek-objek ini terungkap kemudian. Pada tahun 1767, astronom dan pendeta John Michell menerapkan prinsip statistik pada astronomi dan mempelajari distribusi bintang di langit malam. Ia menyimpulkan bahwa terdapat jauh lebih banyak bintang yang berpasangan, sehingga memberikan bukti pertama adanya bintang biner dan gugus bintang.
9. Jarak antar bintang dalam sistem biner dan periode orbitnya sangat berbeda dari biner ke biner, dan suatu sistem bisa ditentukan berdasarkan jarak orbit tersebut.
10. Bintang dalam sistem biner memiliki jarak orbit yang setara dengan ribuan kali jarak antara Bumi dan matahari atau disebut biner lebar. Ada juga biner dekat, yang saking dekatnya mereka bisa bertukar materi.
Sementara, biner terpisah adalah bintang biner yang tidak melakukan pertukaran materi.
Baca Juga: Pertama Kali, Sebuah Planet Ditemukan dalam Piringan Sirkumbiner Dua Bintang
Terakhir, ada bintang biner semidetached, yaitu bintang yang materialnya mengalir dari satu bintang ke bintang lainnya. Bintang dalam sistem ini diduga sedang dalam proses penggabungan. Sumber: Space.com