Teknologi

Ilmuwan Buat Simulasi Jika Pesawat Luar Angkasa Menembus ke Planet Es Uranus dan Neptunus

Planet Uranus tampak dengan cincinnya. Cincin Uranus baru ditemukan pada 10 Maret 1977. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Planet Uranus dan Neptunus merupakan dua planet es yang diselimuti atmosfer dingin. Sebagian besar atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium.

Kedua planet tersebut sangat misterius. Keduanya adalah planet yang belum dijelajahi secara langsung oleh pesawat luar angkasa buatan manusia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Belum terjamahnya kedua planet itu bukan tanpa alasan. Selain lokasinya yang jauh, baik Uranus dan Neptunus memiliki permukaan yang padat sehingga mempersulit upaya ilmuwan untuk menjelajahinya.

Namun, menjelajahi kedua planet itu bukanlah hal yang mustahil. Adalah sebuah keniscayaan untuk mengirimkan wahana antariksa yang meluncur melalui atmosfernya sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang komposisinya planet.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang diperlukan untuk mengirim wahana antariksa melalui atmosfer Uranus dan Neptunus, tim peneliti internasional baru-baru ini melakukan simulasi misi penjelajahan Uranus dan Neptunus. Simulasi dilakukan di dalam terowongan plasma hipersonik Universitas Oxford.

Tim mencapai kecepatan simulasi sebesar 11,8 mil per detik. Video menunjukkan wahana simulasi dihantam oleh gas yang ditemukan di atmosfer Uranus dan Neptunus.

“Terowongan ini mampu mengukur fluks panas konveksi dan radiasi, dan secara kritis memberikan kecepatan aliran yang diperlukan untuk replikasi masuknya raksasa es (Uranus dan Neptunus-red), dengan jejak metana,” jelas insinyur aerotermodinamika ESA Louis Walpot dalam pernyataannya pada bulan Agustus.

Meskipun kecepatannya sangat tinggi, mereka masih belum mencapai kecepatan yang diperlukan agar wahana dapat mencapai jarak yang sangat jauh. Wahana membutuhkan kecepatan inersia setidaknya 15,5 mil per detik, menurut para peneliti.

“Tantangannya adalah bahwa wahana apa pun akan terkena tekanan dan suhu tinggi. Oleh karena itu memerlukan sistem perlindungan termal berkinerja tinggi untuk menahan masuknya atmosfer dalam jangka waktu yang berguna,” kata Walpot dalam pernyataan terbarunya, dilansir dari Futurism.

Untuk merancang sistem seperti itu, ilmuwan perlu mengadaptasi fasilitas pengujian di Eropa untuk mereproduksi komposisi atmosfer di kedua planet.

Prioritas utama
Kini, Uranus dan Neptunus telah masuk adalam misi prioritas untuk penelitian. Awal tahun ini, astrofisikawan NASA Kathleen Mandt meminta badan antariksa tersebut mengembangkan penyelidikan eksplorasi untuk menyelidiki "misteri sistem Uranus".

Survei Dekadal Sains Planet 2023-2032, sebuah publikasi yang dihasilkan oleh Dewan Riset Nasional AS memilih misi Pengorbit dan Penyelidikan Uranus yang diusulkan NASA sebagai prioritas utama. Survei tersebut memang mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan kunci untuk upaya eksplorasi planet di masa depan,

Sayangnya, mengembangkan wahana antariksa yang mampu bertahan saat terjun ke atmosfer es di kedua planet tersebut bukanlah hal yang mudah. Pengembangan wahana itu juga membutuhkan dukungan dan pendanaan yang luas.

Berita Terkait

Image

Planet Es Uranus Kini Suhunya Makin Dingin, Ada Apa?

Image

Selama 40 Tahun, Ilmuwan Salah Analisa Data tentang Planet Uranus

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist