Matahari Baru Saja Meledakkan Semburan Api Terkuat, Begini Pengaruhnya pada Bumi
ANTARIKSA -- Bintang kita mengeluarkan jilatan api matahari kelas X atau yang paling dahsyat pada Kamis, 14 Desember 2023. Ia memancarkan gelombang besar radiasi berenergi tinggi yang terekam dalam video oleh pesawat ruang angkasa Solar Dynamics Observatory milik NASA.
Fisikawan matahari mengklasifikasikan suar kuat ke dalam tiga kategori. Suar C adalah kelompok terlemah, M sebagai kelompok menengah, dan X yang kelompok paling kuat.
Ledakan pada Kamis terjadi pukul 12.02 EST atau 11.02 WIB, dan tercatat sebagai X2.8 sehingga menjadikannya jilatan api matahari terkuat sejak September 2017. Kobaran api yang dahsyat sering kali disertai dengan lontaran massa koronal (CME), yang mengirim awan besar plasma matahari ke segala arah dengan kecepatan jutaan mil per jam.
"CME memang dikaitkan dengan suar ini, kemungkinan besar dengan komponen yang mengarah ke Bumi,” tulis SpaceWeather.
Baca Juga: Kenapa Ekor Misterius Asteroid Phaethon Hanya Muncul Dekat Matahari?
Angkatan Udara AS melaporkan ledakan radio matahari Tipe II, yang biasanya berasal dari tepi depan CME. Berdasarkan laju penyimpangan ledakan radio, kecepatan CME yang muncul bisa melebihi 2.100 km per detik atau 4,7 juta mph.
CME yang menghantam Bumi dapat menimbulkan badai geomagnetik, yang dapat mengganggu jaringan listrik dan infrastruktur lainnya. Badai semacam ini juga bisa meningkatkan intensitas aurora, membuat cahaya langit terlihat lebih intens dan terlihat di wilayah yang lebih luas.
Atmosfer bumi mencegah radiasi berbahaya jilatan api matahari mencapai bumi. Namun radiasi tersebut masih bisa mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, dengan mempengaruhi sinyal yang dikirim oleh GPS dan satelit komunikasi serta menyebabkan pemadaman radio.
"Memang benar, kobaran api hari ini menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek yang parah di seluruh Amerika," tulis SpaceWeather.com.
Baca Juga: Sejak 4,6 Miliar Tahun, Sudah Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?
Kita bisa melihat lebih banyak aksi matahari dalam waktu dekat, karena matahari semakin aktif akhir-akhir ini. Aktivitas matahari bertambah dan berkurang dalam siklus 11 tahun.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS memperkirakan bahwa Siklus Matahari saat ini akan mencapai puncaknya antara bulan Januari dan Oktober tahun depan. Sumber: Space.com
