News

Pertama Kali, Astronom Saksikan Bintang Hancurkan Planet!

Ilustrasi bintang yang menghancurkan planet. (sumber:  International Gemini Observatory/ NOIRLab/ NSF/ AURA/ M. Garlick/ M. Zamani)
Ilustrasi bintang yang menghancurkan planet. (sumber: International Gemini Observatory/ NOIRLab/ NSF/ AURA/ M. Garlick/ M. Zamani)

ANTARIKSA -- Para astronom mengumumkan pada 5 Mei 2023 bahwa untuk pertama kalinya mereka menyaksikan sebuah bintang menghancurkan sebuah planet.

Saat bintang sekarat, mendekati akhir hidupnya, bintang itu membengkak. Ukurannya bertambah sehingga jarak dengan planet terdekatnya semakin dekat.

Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, matahari akan mengalami transisi akhir kehidupan. Matahari akan tumbuh mungkin 100 kali diameternya saat ini dan menjadi bintang raksasa merah. Mungkin, matahari akan menyerap Merkurius, Venus, dan mungkin Bumi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebuah studi baru yang diterbitkan 3 Mei 2023, dalam jurnal peer-review Nature mendokumentasikan pengamatan pertama dari sebuah bintang tua yang menelan sebuah planet. Temuan ini mungkin sekilas menggambarkan tentang masa depan Bumi jika matahari telah mendekati akhir hidupnya.

Dilansir dari EarthSky, Sabtu (6/5/2023) astronom telah mengidentifikasi banyak bintang raksasa merah. Ilmuwan menduga dalam beberapa kasus, bintang merah ini memakan planet terdekat. Fenomena tersebut belum pernah diamati secara langsung sebelumnya.

Kini, Kishalay De, astronom di Massachusetts Institute of Technology di Cambridge dan kawan-kawan penelitiannya telah menyaksikan bagaimana bintang memakan planet di dekatnya. Dia mengatakan peristiwa ini telah diprediksi selama beberapa dekade.

"Tetapi hingga saat ini kami belum pernah benar-benar mengamati bagaimana proses ini terjadi," ucap penulis uatama studi tersebut.

Para ilmuwan menemukan peristiwa yang secara resmi disebut ZTF SLRN-2020 menggunakan beberapa observatorium berbasis darat dan pesawat ruang angkasa Near-Earth Object Wide Field Infrared Survey Explorer (NEOWISE).

Planet yang dilahap itu mungkin seukuran Jupiter. Planet ini memiliki orbit yang bahkan lebih dekat ke bintangnya dibandingkan dengan orbit Merkurius ke matahari. Bintang itu berada di awal fase terakhir hidup (fase raksasa merah) yang bisa bertahan lebih dari 100.000 tahun.

Saat bintang mengembang, atmosfer luarnya akhir mengelilingi planet. Dampaknya adalah, planet bergerak lebih lambat, orbitnya mengecil dan akhirnya berada di bawah permukaan bintang.

Transfer energi menyebabkan bintang untuk sementara membesar ukurannya dan menjadi lebih terang. Pengamatan terbaru menunjukkan bintang telah kembali ke ukuran dan kecerahan sebelum bergabung dengan planet.

Berita Terkait

Image

Kini Dianggap Planet Kerdil, Kenapa Pluto Tak Lagi Disebut Sebagai Planet?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist