Video Gerhana Matahari Hibrida dari Luar Angkasa, Ketika Bayangan Bulan Menyapu Bumi
ANTARIKSA -- Bayangan sunyi merayap melintasi Bumi dalam pemandangan gerhana matahari yang unik. Satelit cuaca Himawari Jepang merekam gerhana matahari hibrida langka pada Kamis, 20 April 2023 dari orbit geostasioner pada ketinggian sekitar 22.300 mil (36.000 kilometer). Itu sekira 10 kali lebih tinggi dari posisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ilmuwan iklim, Simon Proud, yang berafiliasi dengan Pusat Pengamatan Bumi Nasional Inggris, memproses data dan membagikannya di Twitter. "Anda dapat melihat bayangan bulan membesar dari kiri ke kanan," kata Proud memposting video pada Kamis malam.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan menutupi sebagian piringan matahari dari sudut pandang Bumi. Gerhana matahari hibrida mencakup kombinasi dari ketiga jenis gerhana di sepanjang lintasan, yaitu gerhana cincin api parsial, total, dan annular. Pengamat di satu lokasi tertentu hanya akan melihat salah satu dari jenis gerhana tersebut.
Gerhana matahari yang terjadi pada hari Kamis terlihat di pita sempit Belahan Bumi Selatan, sebagian besar di lokasi terpencil di laut. Gerhana matahari total terlihat dari Semenanjung Exmouth di Australia Barat, Timor Leste, dan Papua Barat. Sementara sebagian besar kota di Indonesia melihat gerhana sebagian. Sumber: Space.com
Baca juga:
Kapan 1 Syawal Idul Fitri Menurut Kalender Antariksa?
Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023: Waktu, Lokasi, dan Link Satelit BMKG
Usai Gerhana Matahari 20 April 2023, Starship SpaceX akan Mengitari Bumi
Saat Gerhana Matahari 20 April 2023, Satelit NASA akan Jatuh Menghujam Bumi
Fase Bulan: Bulan Baru, Idul Fitri, dan Gerhana Matahari Hibrida
Apa Itu Fase Bulan? Penampakan Bulan di Langit Malam
Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.