Astronot Jepang akan Jadi Orang Non-Amerika Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan
ANTARIKSA -- Dalam dunia antariksa, sejarah baru akan tercipta. Seorang astronot Jepang akan segera menjadi yang pertama dari luar Amerika Serikat yang menginjakkan kaki di bulan. Pengumuman ini datang dalam salah satu misi ambisius NASA, Artemis.
Tawaran ini adalah sebuah kesempatan yang banyak negara impikan. Tawaran ini datang sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Fumio Kishida ke Amerika Serikat. Ini juga menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
"Amerika tidak akan lagi berjalan sendirian di bulan. Dua astronot Jepang akan bergabung dalam misi Amerika di masa depan, dan salah satunya akan menjadi yang pertama dari luar Amerika yang mendarat di bulan," ujar Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers bersama Kishida.
Keputusan ini disambut dengan antusiasme oleh Jepang sebagai "prestasi besar". Sebagai imbalannya, Jepang akan menyediakan rover untuk program Artemis NASA.
Program Artemis NASA bertujuan untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun. Misi Artemis akan melanjutkan era eksplorasi bulan yang telah lama berhenti. Misi ini juga bertujuan dengan rencana pembangunan keberadaan manusia yang berkelanjutan di sana.
Sebelumnya, NASA telah mengumumkan bahwa program Artemis akan mencatat sejarah dengan mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di bulan.
Keputusan ini juga menegaskan bahwa kerjasama antarnegara di bidang antariksa semakin berkembang. Jepang dan Amerika Serikat telah lama bekerja sama di berbagai proyek antariksa.
Jepang sendiri telah mencatat prestasi besar dalam penjelajahan antariksa, termasuk mendaratkan wahana antariksa di bulan pada tahun ini. Dengan pengumuman ini, kolaborasi antara Jepang dan Amerika Serikat di bidang antariksa semakin menguat.