News

4 Suar Matahari Meledak Serentak, Bumi Terancam Badai Matahari

Lidah api matahari meletus hampir bersamaan dari empat wilayah berbeda di matahari pada tanggal 23 April 2023. Gambar: NASA/SDO/AIA


ANTARIKSA -- Pada Selasa, 23 April 2024, empat suar atau jilatan api matahari meledak bersamaan dari seluruh permukaan matahari. Menurut para astronom, kemungkinan besar salah satu ledakan itu akan memicu badai matahari yang menuju Bumi.

Suar matahari yang sangat besar dan langka itu meledak dari empat titik berbeda di permukaan matahari. Jika benar ledakan itu telah meluncurkan badai matahari menuju Bumi, maka akan berpotensi menghantam planet kita dalam beberapa hari mendatang.

Menurut rekaman video yang diambil oleh Solar Dynamics Observatory NASA, letusan empat bagian dimulai sekitar pukul 01.00 EDT, Selasa 23 April atau Selasa malam waktu Indonesia. Ledakan itu berasal dari tiga bintik matahari dan filamen magnet besar, lingkaran besar plasma yang melayang di atas permukaan matahari. Filamen itu terletak di antara tiga titik lainnya.

Lokasi ledakan masing-masing terpisah sejauh ratusan ribu kilometer. Area di antara kedua titik mencakup sekitar sepertiga permukaan matahari yang menghadap Bumi.

Baca Juga: Korsel Capai Rekor Energi Terkuat di Dunia, Fusi Nuklir Matahari

Ledakan yang terjadi bersamaan tersebut merupakan bagian dari satu letusan tunggal, yang dikenal sebagai jilatan api matahari simpatik. Jenis ledakan matahari itu terjadi ketika bintik matahari atau filamen dihubungkan secara tidak kasat mata oleh lingkaran medan magnet besar yang melengkung di atas permukaan matahari. Ketika salah satu meledak, yang lain segera menyusul.

Di hampir semua kasus yang dilaporkan, jilatan api simpatik hanya mencakup dua jilatan api yang saling terkait, yang intensitasnya berkisar dari semburan kecil hingga jilatan api kelas X yang paling kuat. Namun, menurut Spaceweather.com, jumlah suar dalam kasus terbaru dua kali lebih banyak dari biasanya, menjadikannya suar yang sangat simpatik.

Saat ini, masih belum jelas seperti apa dampak gabungan kekuatan ledakan tersebut. Namun mengingat luasnya area yang ditutupi oleh bintik matahari, ada kemungkinan bahwa setidaknya sebagian dari puing-puing tersebut menuju langsung Bumi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Puing yang dimaksud kemungkinan berupa awan besar plasma dan radiasi yang diluncurkan oleh salah satu suar, yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME). Jika terkonfirmasi, CME dapat menghantam planet kita dalam beberapa hari ke depan dan memicu aurora cerah di dekat kutub magnet Bumi.

Baca Juga: Bumi Siaga, Matahari telah Meledakan 3 Kali Suar Kelas X Menjelang Solar Maksimum 2024

Kejadian terbaru itu setidaknya menjadi jilatan api matahari simpatik ketiga pada tahun 2024 setelah sepasang ledakan pada bulan Januari dan duo suar kelas X pada bulan Maret. Menurut sebuah penelitian pada 2022, semburan api matahari yang simpatik lebih mungkin terjadi selama atau sekitar periode maksimum matahari, fase paling aktif dari siklus 11 tahun matahari.

Beberapa peneliti yakin puncak ledakan itu mungkin sudah dimulai. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -