Planet Raksasa Mirip Jupiter Ditemukan Berputar di Sekitar Bintang yang Telah Mati
ANTARIKSA -- Dapatkah sebuah planet bertahan setelah kematian bintangnya? Studi baru mengatakan bahwa iya, itu bisa.
Para ilmuwan di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa (STScI) menyatakan dalam sebuah paper terbaru pada 24 Januari 2023 bahwa mereka telah menemukan dua kemungkinan eksoplanet raksasa yang mengorbit bintang katai putih. Kedua bintang katai putih ini terletak dalam jarak 75 tahun cahaya dari Bumi.
Teleskop Luar Angkasa James Webb milik (Badan Antariksa Amerika) NASA pertama kali mendeteksi planet-planet tersebut pada tahun 2023. Astronom telah menemukan planet-planet yang mengorbit bintang katai putih sebelumnya.
Namun, jika dikonfirmasi, ini akan menjadi planet-planet pertama yang mengorbit bintang katai putih yang kita miliki gambar langsungnya.
Jonathan O'Callaghan menulis tentang penemuan tersebut untuk jurnal Science pada 31 Januari 2024. Paper baru para peneliti telah diterima untuk diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters dan tersedia di server prapublikasi arXiv.
Susan Mullally, astronom di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa, memimpin observasi baru tersebut. Dia dan rekan-rekannya menggunakan teleskop James Webb untuk mempelajari empat bintang katai putih terdekat, yang semuanya berada dalam jarak 75 tahun cahaya dari Bumi.
Dua dari keempat bintang katai putih tersebut terbukti menjadi objek yang menarik, WD 1202-232 dan WD 2105-82. Setiap bintang katai putih tersebut ternyata memiliki sebuah planet raksasa yang masih mengorbitnya.
Dalam kedua kasus tersebut, kandidat planet mengorbit jauh dari bintang katai putih mereka, seperti planet-planet gas dan es di tata surya kita. Kedua bintang katai putih tersebut tercemar dengan logam (unusr berat) di atmosfer mereka.
Salah satu planet diperkirakan memiliki massa 1,3 kali lipat Jupiter. Orbitnya mirip dengan Saturnus di tata surya kita.
Planet lainnya memiliki orbit yang lebih besar, sedikit lebih jauh dari bintang katai putihnya daripada Neptunus dari matahari kita. Planet tersebut juga lebih massif, sekitar 2,5 kali lipat Jupiter.
Penemuan dua dunia raksasa ini, jika dikonfirmasi, menunjukkan bahwa planet raksasa gas yang lebih besar memang bisa bertahan saat bintang induknya menjadi bintang katai putih.
"Ini adalah indikasi nyata pertama kita bahwa planet seperti Jupiter dan Saturnus dapat bertahan selama evolusi matahari mereka menjadi bintang katai putih," ujar Mullally.
Masih kandidat planet
Saat ini, dua planet ini masih dianggap sebagai kandidat. Keduanya belum sepenuhnya dikonfirmasi.
Masih ada kemungkinan, meskipun kecil, bahwa keduanya adalah 'positif palsu'. Artinya, apa yang dianggap sebagai planet raksasa ini sebenarnya adalah galaksi latar belakang. Namun, para peneliti mengatakan kemungkinannya hanya sekitar satu dari 3.000.
Untuk mengkonfirmasi objek-objek tersebut sebagai planet yang nyata, para peneliti perlu memastikan bahwa mereka terikat secara gravitasi pada bintang-bintang tersebut.
"Anda perlu memastikan bahwa mereka bergerak bersama di ruang angkasa. Hanya setelah itu para peneliti bisa sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan galaksi latar belakang," seperti yang dijelaskan Jay Farihi di University College London.
Jika para astronom berhasil mengkonfirmasi keberadaan planet-planet tersebut, temuan itu akan mendukung kemungkinan bahwa planet bisa bertahan saat bintang induknya menjadi bintang katai putih.
Penelitian sebelumnya
Pada tahun 2021, para astronom di Observatorium W. M. Keck di Hawaii mengatakan bahwa mereka menemukan bukti adanya sebuah planet gas raksasa yang mengorbit bintang katai putih 6.500 tahun cahaya dari Bumi. Planet tersebut memiliki ukuran dan orbit yang mirip dengan Jupiter di tata surya kita.
Astronom melaporkan adanya sebuah eksoplanet raksasa lain yang mengorbit bintang katai putih 1.500 tahun cahaya dari Bumi pada tahun 2019.
Namun, planet ini tampaknya menguap. Hal ini karena planet tersebut mengorbit sangat dekat dengan bintang katai putih, menyelesaikan satu orbit dalam hanya 10 hari.
Pada tahun 2021, para astronom juga menemukan bukti adanya empat bintang katai putih yang mengonsumsi planet-planet mirip Bumi. Menurut analisis dari material yang teruapkan, ini adalah sisa-sisa lapisan luar, kerak, dari planet-planet yang memiliki komposisi batuan yang mirip dengan Bumi dan Mars yang dulunya mengorbit bintang-bintang tersebut.
Dan pada tahun 2022, ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan ada sebuah planet batuan kecil yang mengorbit di zona layak huni dari bintang katai putihnya, 117 tahun cahaya dari Bumi.
Meskipun bintang katai putih menghasilkan jauh lebih sedikit panas, bintang katai putih masih bisa memiliki zona layak huni mereka sendiri, sama seperti bintang biasa. Itu adalah di zona-zona tersebut suhu cocok bagi sebuah planet batuan untuk mungkin memiliki air cair.
Jadi, tampaknya planet-planet yang mengelilingi bintang katai putih mungkin cukup umum. Bagaimana perbandingannya dengan planet-planet yang mengorbit bintang yang masih aktif? Ini masih menjadi pertanyaan.