Bintang Biru, Bintang Terbesar dan Paling Terang di Galaksi
ANTARIKSA -- Bagi mata telanjang, bintang-bintang di langit malam terlihat sangat mirip satu sama lain, perbedaan utama di antaranya adalah beberapa lebih terang daripada yang lain. Namun, jika kita melihat dengan lebih cermat, bintang-bintang memiliki warna yang berbeda. Ternyata, ada bintang berwarna biru.
Sebagian besar bintang terlihat putih. Namun, beberapa memiliki warna merah yang khas sementara yang lain berwarna biru. Bintang biru adalah bintang terbesar dan paling terang di galaksi.
Dilansir dari Space, warna bintang memberi tahu kita tentang suhu dan massa bintang tersebut. Bintang-bintang biru adalah yang paling panas dan paling massif.
Setiap bintang yang memiliki tiga kali lipat atau lebih massa dari matahari cenderung terlihat biru bagi mata kita. Hal ini tidak bergantung pada faktor lain seperti komposisi kimia. Bintang-bintang biru, kuning, dan merah sama-sama terdiri dari sekitar 75% hidrogen, 24% helium, dan jumlah kecil unsur lainnya.
Namun, kenyataan bahwa bintang-bintang biru lebih massif. Artinya, bintang biru umumnya memiliki luminositas intrinsik yang lebih tinggi dibandingkan bintang-bintang lain. Ini berarti bintang biru dapat berada jauh di langit namun tetap terlihat.
Bintang-bintang biru berwarna biru karena sangat panas. Ini mungkin terdengar salah, karena dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada peta cuaca — merah berarti panas dan biru berarti dingin.
Namun, cahaya biru membawa lebih banyak energi daripada cahaya merah. Artinya, bahwa bintang biru memerlukan sumber radiasi yang lebih panas untuk menghasilkannya.
Hal ini menjelaskan mengapa bintang-bintang biru lebih panas daripada bintang-bintang merah. Konsekuensi seperti ini bisa dilihat pada logam yang ditempa.
Pertama, logam berpendar merah, kemudian ketika semakin panas, berubah menjadi putih-biru.
Bintang biru memiliki suhu tinggi. Artinya bahwa bintang biru terus-menerus melepaskan jumlah energi yang besar ke ruang angkasa. Sebagai akibatnya, bintang biru membakar semua bahan bakar mereka dengan sangat cepat, membuat bintang biru umur terpendek.
Bintang-bintang biru paling sering diamati dekat dengan wilayah pembentukan bintang tempat mereka lahir.
Meskipun wilayah pembentukan bintang menghasilkan bintang dengan berbagai massa, bintang biru tidak tercipta dalam jumlah yang sama. Bintang biru bermassa rendah jauh lebih banyak daripada yang bermassa tinggi.
Ditambah dengan umur bintang biru yang singkat, hal ini membuat bintang-bintang biru cenderung langka. Meskipun demikian, kita melihat cukup banyak bintang biru di langit malam, karena yang ada begitu berpendar terang.
Ada tiga bintang biru yang terkenal. Regulus, Spica dan Rigel. Regulus, bintang tercerah di rasi Leo, Spica, bintang tercerah di Virgo, dan Rigel, bintang tercerah di Orion.
Dilihat dari Bumi, ketiga bintang tersebut tampak serupa dalam kecerahan, meskipun mereka berada pada jarak yang sangat berbeda. Regulus berjarak 79 tahun cahaya, Spica berjarak 250 tahun cahaya dan Rigel berjarak 860 tahun cahaya.
Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa bintang-bintang biru terdiri dari berbagai jenis, tergantung evolusi mereka. Regulus adalah bintang urutan utama, Spica adalah raksasa biru, dan Rigel adalah super raksasa biru.
Namun, bintang biru super raksasa R136a1 adalah bintang termassa yang pernah diamati hingga saat ini. Bintang ini mengandung setidaknya 265 kali lebih banyak materi daripada matahari.