Fakta-Fakta Unik Katai Putih, Bangkai Bintang Padat Panas Juga Redup
ANTARIKSA -- Kalau kamu sering membaca tema-tema astronomi, kamu pasti tidak asing dengan katai putih. Katai putih adalah sisa ketika bintang seperti Matahari telah kehabisan bahan bakarnya.
Dilansir dari Space, katai putih adalah sisa-sisa atau 'mayat' bintang yang padat dan redup. Katai putih merupakan tahap terakhir evolusi bintang bermassa rendah dan menengah.
Akhir dari bintang bermasa kecil dan menengah
Nasib akhir sebuah bintang sangat tergantung pada massanya. Bintang-bintang yang berukuran besar pada akhirnya akan menjadi supernova. Namun, bintang-bintang bermassa rendah atau sedang dengan massa kurang dari 8 kali massa Matahari akan menjadi katai putih saat akhir kehidupannya.
Menurut Badan Antariksa Amerika (NASA), sekitar 97 persen bintang di Bima Sakti akan berakhir sebagai katai putih.
Dibandingkan dengan Matahari, katai putih memiliki massa karbon dan oksigen yang serupa meskipun ukurannya jauh lebih kecil, mirip dengan Bumi.
Katai putih sangat panas namun redup
Menurut NASA, suhu katai putih bisa melebihi 100.000 Kelvin. Meskipun suhunya terik, katai putih memiliki luminositas yang rendah karena ukurannya yang sangat kecil.
Bintang-bintang deret utama, termasuk matahari, terbentuk dari awan debu dan gas yang ditarik oleh gravitasi. Bagaimana bintang berevolusi sepanjang hidupnya bergantung pada massanya. Bintang paling masif, yang massanya delapan kali massa Matahari atau lebih, tidak akan pernah menjadi katai putih.
Sebaliknya, di akhir masa hidupnya, katai putih akan meledak dalam supernova dahsyat, meninggalkan bintang neutron atau lubang hitam.
Pada masa akhir kehidupannya, bintang bermassa rendah hingga sedang, seperti matahari akan membengkak menjadi raksasa merah. Setelah itu, bintang-bintang melepaskan lapisan luarnya menjadi sebuah cincin yang dikenal sebagai nebula planet. Inti yang tertinggal adalah katai putih, sekam bintang yang tidak terjadi fusi hidrogen.
Katai putih sangat padat
Ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar, bintang itu tidak lagi mengalami dorongan keluar dari proses fusi. Bintang akan runtuh ke dalam dirinya sendiri.
Katai putih memiliki massa yang kira-kira sebesar Matahari tetapi memiliki radius yang kira-kira sama dengan Bumi. Menurut Cosmos, hal ini menjadikan katai putih sebagai salah satu objek terpadat di luar angkasa.
Kepadatannya hanya dikalahkan oleh bintang neutron dan lubang hitam. Menurut NASA, gravitasi di permukaan katai putih adalah 350.000 kali lipat gravitasi di Bumi. Artinya, manusia dengan bobot 68 kilogram di Bumi akan memiliki berat 22,7 juta kg di permukaan katai putih.
Katai putih mencapai kepadatan yang luar biasa ini karena terkoyak begitu erat sehingga elektron-elektronnya saling bertabrakan. Semakin besar massanya, semakin besar gaya tariknya ke dalam.
Alhasil, katai putih yang lebih masif memiliki radius yang lebih kecil dibandingkan katai putih yang kurang masif. Kondisi tersebut berarti bahwa, setelah melepaskan sebagian besar massanya, tidak ada katai putih yang dapat melebihi 1,4 kali massa Matahari.
