Mengenal STEVE, Fenomena Cahaya di Langit yang Mirip Aurora, Apa Perbedaannya
ANTARIKSA -- Kita mungkin familiar dengan fenomena di langit bernama aurora. Namun, aurora bukanlah satu-satunya pemandangan cahaya yang menakjubkan di langit.
Di langit ada fenomena yang disebut STEVE. STEVE kepanjangan dari Strong Thermal Emission Velocity Enhancement. Ini adalah fenomena cahaya mirip aurora, namun bukan aurora.
Dilansir dari Space, STEVE ditemukan antara tahun 2015 dan 2016 oleh ilmuwan warga di Kanada yang mengejar aurora. Studi pertama tentang STEVE diterbitkan di jurnal Science Advances pada tahun 2018. Kini, para peneliti sedang mempelajari STEVE.
STEVE adalah seberkas cahaya keunguan di langit malam yang mirip aurora. Faktanya, STEVE hanya pernah diamati bersamaan dengan aurora. Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), hal ini karena kedua fenomena tersebut diperkirakan disebabkan oleh peristiwa cuaca luar angkasa yang sama.
Ketika partikel berenergi dari matahari menabrak Bumi, medan magnet kita mengarahkan partikel tersebut ke kutub utara dan selatan.
Partikel bermuatan listrik kemudian memasuki atmosfer bumi, menarik atom dan molekul gas dan menghasilkan aurora borealis (cahaya utara) dan aurora australis (cahaya selatan).
Prosesnya mirip dengan cara kerja lampu neon: Ketika molekul dan atom "tereksitasi" oleh elektron, molekul harus kembali ke energi aslinya (keadaan dasar) dan melakukannya dengan melepaskan energi tersebut sebagai foton (cahaya).
Pada saat yang sama, sebagian dari emisi matahari (dalam bentuk aliran plasma berkecepatan super) memanaskan gas di bagian atas atmosfer, dan itulah yang menciptakan STEVE. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), STEVE adalah gas yang panas dan bercahaya.
STEVE adalah pancaran gas panas di atmosfer bagian atas pada ketinggian sekitar 100–200 kilometer. Atmosfer dipanaskan oleh aliran plasma yang sangat cepat yang bertabrakan dengan gas netral.
Fenomena lama yang belum dipelajari serius
Makalah pertama tentang STEVE diterbitkan pada tahun 2018. Makalah ini terinspirasi oleh karya amatir pemburu aurora dan ilmuwan warga dari grup Facebook Alberta Aurora Chasers.
Kelompok tersebut telah memotret fenomena tersebut beberapa kali antara tahun 2015 dan 2016. Mereka kemudian mendiskusikan pengamatan mereka ke ilmuwan luar angkasa Elizabeth MacDonald dari NASA dan Eric Donovan dari Universitas Calgary.
Para peneliti memulai penyelidikan terhadap STEVE. Setelah STEVE menjadi populer, para ilmuwan kembali melakukan pengamatan historis aurora dan menyadari bahwa fenomena mirip STEVE telah dilaporkan pada tahun 1890an dan 1910an.
Namun, saat itu belum ada foto berwarna, jadi sulit memastikan apakah itu benar-benar STEVE atau bukan. Tapi deskripsi pancaran, 'pita bercahaya seperti ekor lurus komet besar,' cocok bagaimana ilmuwan sekarang mengkarakterisasi STEVE.