Teknologi

Video Ketika Ilmuwan Memperbaiki Satelit yang Macet di Luar Angkasa

Satelit dalam Demonstrator Tenaga Surya (SSPD-1) mengalami masalah penyebaran instrumen di orbit. Gambar: California Institute of Technology

ANTARIKSA -- Sebuah satelit mengalami masalah serius setelah diluncurkan ke luar angkasa pada tahun lalu. Para engineer harus segera melakukan pivot setelah Space Solar Power Demonstrator (SSPD-1) milik California Institute of Technology (Caltech) itu terjebak.

Saat itu, SSPD-1 terlibat dalam eksperimen pesawat ruang angkasa modular: The Deployable On-Orbit Ultralight Composite Experiment (DOLCE). Sebuah video baru menunjukkan bagaimana tim misi melakukan perbaikan pada DOLCE.  

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Demonstrator Tenaga Surya (SSPD-1) bertujuan mencoba cara menyebarkan satelit modular di luar angkasa. Harapannya, suatu hari nanti, seluruh konstelasi mesin serupa akan siap melakukan misi sains di orbit planet kita.

Masalah itu muncul ketika kawat DOLCE tersangkut sehingga merusak sambungan antara boom satelit dan strukturnya. Pada awalnya, para insinyur berhasil mengatasi masalah tersebut setelah membantu satelit mendapat paparan panas sinar matahari, namun masalah baru kembali muncul.

Baca Juga: Ketika 7 Astronot Menyelamatkan Teleskop Hubble di Tengah Orbit karena NASA Ditertawai Dunia

Instrumen DOLCE tidak menyebar sebagaimana mestinya, bahkan setelah pemanasan. “Bagian dari struktur macet di bawah mekanisme penempatan, sesuatu yang belum pernah terlihat dalam pengujian laboratorium,” tulis para insinyur Caltech dalam sebuah pernyataan.

Dengan menggunakan gambar dari kamera DOLCE, tim mereproduksi gangguan tersebut di laboratorium dan mengembangkan strategi untuk memperbaikinya dari jarak jauh. Solusinya adalah memaksa aktuator DOLCE untuk menggetarkan struktur satelit yang akhirnya melerai kemacetan.

Salah satu pemimpin dan profesor Caltech, Sergio Pellegrino mengatakan, tantangan orbital seperti itu akan membuat satelit selanjutnya lebih kuat. Sebab, para perancang telah mengetahui masalah apa yang mungkin terjadi setelah percobaan tersebut.

Yang lebih penting lagi, satelit demonstrasi itu masih berhasil meskipun mengalami dua masalah selama penerapannya. “Proses pemecahan masalah telah memberi kami banyak wawasan baru dan secara tajam memfokuskan kami pada hubungan antara struktur modular dan boom diagonal,” kata Pellegrino. 

“Kami telah mengembangkan cara-cara baru untuk melawan dampak bobot dalam struktur ultralight yang bisa dipasang.”

Baca Juga: Penyelamatan Penting, Kosmonot Mengambil Alih Kendali Kapsul Progress dari Jarak Jauh

Setelah penyebarannya, satelit itu mengumpulkan energi matahari selama lebih dari 240 hari menggunakan tiga jenis sel surya baru yang sebelumnya belum teruji di luar angkasa. Tim penguji berharap bisa memproduksi sel-sel serupa secara massal untuk membuat tenaga surya lebih murah.

Saat ini, sel-sel Surya yang dirancang untuk ruang angkasa biasanya 100 kali lebih mahal daripada sel-sel di Bumi. Sebab, sel tersebut harus kuat terhadap radiasi dan gayaberat mikro.

Meskipun tujuan jangka panjang dari program SSDP adalah untuk memancarkan tenaga surya dari luar angkasa, demonstran itu juga ingin melihat berbagai jenis sel yang cocok untuk pengembangan ke depan. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -