Teknologi

MAGGIE, Pesawat Mars yang akan Mencari Air di Atmosfer Planet Merah

Ilustrasi pesawat Mars Aerial and Ground Global Intelligent Explorer (MAGGIE) yang menjadi pesawat pertama Planet Mars. Gambar: Ge-Cheng Zha

ANTARIKSA -- Prototipe pesawat Mars, MAGGIE akan bertugas mencari air di atmosfer Planet Merah yang tinggi. MAGGIE baru saja menerima dana tahap pertama dari NASA dalam proses panjang persiapan penerbangan.

Teknologi MAGGIE akan belajar banyak pada pencapaian Ingenuity, helikopter kecil NASA yang awalnya dikirim hanya untuk lima kali penerbangan di Mars. Hingga saat ini, logam terbang itu telah melakukan 72 kali lepas landas, dan tampaknya masih kuat. 

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hanya saja, Ingenuity hilang kontak dengan misi di Bumi saat turun dari penerbangan ke-72 pada Kamis, 18 Januari 2024, kemarin. NASA belum memberikan informasi terbaru terkait kondisi helikopter tersebut.

Setelah menyelesaikan misi lima kali terbang, Ingenuity menjadi pendamping robot penjelajah Mars sebesar mobil, Perseverance. Keduanya mencari jejak air purba dan kehidupan di dunia yang gersang.

Baca Juga: NASA Kehilangan Kontak dengan Helikopter Ingenuity di Mars

Jadi, jika melihat kesuksesan Ingenuity, ada harapan bahwa MAGGIE suatu hari nanti bisa mengikuti jejaknya dan menjelajahi udara Mars lebih jauh.

Spesifikasi MAGGIE

MAGGIE adalah singkatan dari Mars Aerial and Ground Global Intelligent Explorer, sebuah pesawat bertenaga surya yang dirancang untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal. Ringkasan teknisnya menyatakan, ia bisa terbang sejauh 179 km dengan sekali pengisian daya.

MAGGIE mampu terbang sejauh hampir 16.048 km selama satu tahun Mars, yang setara dengan 24 bulan di Bumi. Terbang 3.300 kaki (1.000 meter) di atas Planet Merah, MAGGIE akan fokus pada tiga penyelidikan sains; perburuan air, sumber medan magnet Mars yang lemah, dan sinyal metana (tanda kehidupan) yang masih sulit dipahami.

"Peringatan bagi MAGGIE adalah seberapa awal teknologi ini," tulis peneliti utama program tersebut, Ge-Cheng Zha dari Coflow Jet, LLC dalam catatan teknis misi tersebut. 
Meskipun konsep tersebut tampaknya layak, Zha mendesak penelitian lebih lanjut di bawah kondisi atmosfer Mars yang akan kurang dari 1 persen dari kondisi permukaan laut di Bumi.

Baca Juga: Cina akan Mengirim Helikopter Lipat ke Mars, Intip Spesifikasi dan Tugasnya

Zha mengatakan, pemberian dana Tahap 1 dari program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC) itu memungkinkan konsep tersebut berlanjut. Hal itu juga menjelaskan, pesawat tersebut akan berguna untuk survei skala besar suatu hari nanti. 

"MAGGIE akan merevolusi kemampuan kita dalam menjelajahi hampir keseluruhan permukaan Mars dan akan menarik banyak perhatian publik karena keberanian, dan keragaman lingkungan yang bisa dijelajahi, dipelajari, dan dicitrakan," kata.

Pendanaan MAGGIE di bawah NIAC tidak serta merta menjamin tanggal penerbangan pesawat tersebut. Sebab, ada proyek lain yang difokuskan NASA saat ini untuk Mars, yaitu pengambilan sampel yang dikumpulkan Perseverance.

Misi pengambilan sampel Mars pada tahun 2030-an, bisa melibatkan dua helikopter lain untuk mengumpulkan sampel ke titik peluncuran ke Bumi. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -