Astronom Temukan Galaksi Tertua yang 'Mati', Hanya 700 Tahun Setelah Big Bang
ANTARIKSA -- Para astronom telah menemukan galaksi 'mati' tertua yang pernah ditemukan. Galaksi mati ini yang berhenti membentuk bintang hanya 700 juta tahun setelah Big Bang.
Galaksi 'mati' tertua ini disebut JADES-GS-z7-01-QU. JADES-GS-z7-01-QU diidentifikasi dalam gambar-gambar terbaru yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Galaksi tersebut ada ketika alam semesta hanya sekitar 700 juta tahun dalam usianya saat ini sekitar 13,8 miliar tahun. Namun, apa yang menyebabkan berhentinya pembentukan itu belum ditemukan oleh para peneliti.
Laporan yang menggambarkan penemuan tersebut muncul dalam jurnal Nature. Menurut penulis, mempelajari galaksi tersebut dapat mengungkap wawasan baru tentang alam semesta awal dan faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan bintang dalam galaksi.
"Beberapa ratus juta tahun pertama alam semesta adalah fase yang sangat aktif, dengan banyak awan gas runtuh membentuk bintang-bintang baru," kata penulis utama studi, Tobias Looser, mahasiswa doktoral dalam astrofisika ekstragalaksi di Institut Kavli untuk Kosmologi Universitas Cambridge, dalam sebuah pernyataan.
Tim peneliti terkejut menemukan sebuah galaksi 'mati' dalam usia yang beitu muda setelah ledakan besar yang menciptakan alam semesta.
Apa yang menyebabkan galaksi mati?
Pembentukan bintang berhenti ketika faktor lingkungan melumpuhkan sebuah galaksi dari gas yang diperlukan untuk menanam benih pembentukan bintang baru. Ada beberapa penyebab yang mungkin.
Lubang hitam supermasif atau interaksi bintang yang keras dapat menjadi penyebabnya yang mengeluarkan gas dari galaksi, membawa pembentukan bintang berhenti dengan cepat. Selain itu, ada sebab lain yaitu kelahiran bintang dapat mengonsumsi begitu banyak gas sehingga tidak ada waktu cukup untuk mengisi kembali agar proses ini akan terus berlanjut di masa depan.
"Kami tidak yakin apakah salah satu dari skenario itu bisa menjelaskan apa yang sekarang kita lihat dengan Webb," kata salah satu penulis studi, Roberto Maiolino, profesor astrofisika eksperimental di Cavendish Laboratory dan Institut Kavli untuk Kosmologi di Universitas Cambridge.
Pemandangan tak biasa
Galaksi 'mati' yang diungkapkan oleh studi ini bukanlah yang pertama kali ditemui para astronom. Namun, ini adalah yang tertua yang diamati sampai saat ini.
Yang lebih menarik, galaksi tersebut juga memiliki massa rendah, mirip dengan sebuah galaksi kerdil di dekat Bima Sakti yang dikenal sebagai Awan Magellan Kecil yang masih membentuk bintang baru. Galaksi mati yang diamati sebelumnya jauh lebih besar, menambahkan keanehan lain dalam penemuan Webb ini.
Galaksi yang baru ditemukan berjarak miliaran tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya adalah sejauh mana sebuah sinar cahaya melakukan perjalanan dalam satu tahun, atau lebih dari 5,88 triliun mil (9,46 triliun kilometer).