Sains

Mengungkap Misteri Air di Luar Bumi: Radar Penembus Tanah Memburu Perairan di Jupiter

Waktu yang diperlukan sampai ke Jupiter bergantung pada berbagai faktor, termasuk posisi planet dan teknologi yang tersedia. Gambar: MARK GARLICK/PERPUSTAKAAN FOTO ILMU via Getty Images


ANTARIKSA -- Menemukan air di planet dan bulan yang jauh di tata surya kita merupakan sebuah tantangan, terutama ketika instrumen tersebut berada ribuan kilometer jauhnya dari permukaan objek. Namun, para ilmuwan yang hadir di Majelis Umum Uni Geosains Eropa menjelaskan bagaimana radar penembus tanah mampu menemukan benda-benda tersebut.

Kini, mereka sedang menuju Jupiter untuk menemukan air di bawah permukaan tanahnya. Pencarian itu dianggap penting karena petunjuk pertama untuk menemukan kehidupan di planet lain adalah air dalam bentuk cair.

Bulan-bulan di Saturnus dan Jupiter seperti Enceladus, Ganymede, Europa, dan Callisto diduga menampung lautan air cair di bawah kerak es-nya. Demikian pula, beberapa planet ekstrasurya di luar tata surya kita diduga menampung air cair, yang penting bagi kelayakhunian.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun memastikan air ketika kita tidak dapat mengakses benda-benda langit itu secara fisik adalah tantangan berat. Radar penembus es, sebuah alat geofisika, telah terbukti mampu mendeteksi air cair di Bumi dan di bawah kutub Selatan Mars.

Baca Juga: NASA Meluncurkan Teknologi Layar Surya untuk Kesiapan Misi Mengelilingi Tata Surya

Sekarang, instrumen ini berada di pesawat ruang angkasa JUICE milik ESA dan sedang dalam perjalanan ke bulan es Jupiter, Ganymede. Instrumen itu juga akan berada di pesawat ruang angkasa Europa Clipper, yang akan diluncurkan ke bulan Europa akhir tahun ini.

Ilmuwan dari Universitas Roma Tre, Elena Pettinelli mengatakan, eksplorasi planet menggunakan radar penembus es akan menunjukkan kegunaan teknologi itu. Pettinelli akan mempresentasikan peran teknologi itu pekan depan di Majelis Umum European Geosciences Union EGU24.

Pettinelli, yang merupakan bagian dari tim yang menemukan perairan cair subglasial yang stabil di Mars, akan menelusuri sejarah penerapan radar penembus es dalam eksplorasi planet. Ia akan mendalami kemungkinan instrumen itu dalam mencari lokasi dan mengkarakterisasi air cair.

Para ilmuwan berharap radar penembus es itu mampu menentukan kedalaman dan kandungan kimia air di bawah permukaan es bulan-bulan Jovian. Pettinelli menjelaskan, kedalaman penetrasi radar berkorelasi dengan salinitas es; es yang lebih asin menghambat transmisi radar ke tingkat yang lebih besar.

“Bergantung pada perilaku gelombang radio, kita mungkin bisa mengetahui distribusi garam dengan lebih baik,” katanya. Hal itu telah ia buktikan melalui eksperimen laboratorium.

Baca Juga: Era Baru Dimulai, Uji Teknologi Pembangkit Listrik Berbasis Ruang Angkasa Berhasil

Pettinelli menegaskan, ilmuwan bisa menggunakan semua informasi tersebut untuk meningkatkan pemahaman tentang distribusi air cair di tata surya. “Ada lebih banyak air daripada yang kita duga 20 atau 30 tahun yang lalu, dan sangat menarik menggunakan teknik ini untuk mencoba memahami di mana letak air tersebut,” kata dia. Sumber: phys.org.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -