Sains

Ekosistem Kuno yang Penuh Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Alaska

Jejak kaki dinosaurus yang berumur 100 juta tahun telah ditemukan di kaki Pegunungan De Long di Alaska. Gambar: Taman Nasional Arktik Barat via Flickr/Live Science

ANTARIKSA -- Para peneliti telah menemukan jejak dinosaurus berusia 100 juta tahun dan fosil lain yang tertanam di kaki pegunungan Alaska. Situs fosil tersebut memberikan jendela menuju ekosistem Kapur yang berkembang pesat dan dihuni oleh dinosaurus dari segala ukuran

Universitas Alaska Fairbanks dalam rilis pada 8 Maret 2024 mengatakan, para ahli paleontologi memeriksa situs yang berada di Formasi Nanushuk di bawah Pegunungan De Long tersebut antara tahun 2015 dan 2017. Mereka menemukan 75 jejak yang ditinggalkan oleh dinosaurus pemakan daging dan tumbuhan, meskipun spesies spesifiknya tidak teridentifikasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Tempat ini sangat kaya dengan jejak kaki dinosaurus,” kata penulis utama penelitian tersebut, Anthony Fiorillo dalam pernyataannya. Dia adalah direktur eksekutif New Mexico Museum of Natural History and Science.

Fiorillo dan rekan-rekannya menemukan situs tersebut merupakan lanskap kuno yang lestari, dengan fosil tunggul pohon, dedaunan, jejak kaki, dan kotoran selebar 60 sentimeter. Para peneliti telah mempresentasikan temuan mereka di jurnal Geosciences pada 30 Januari 2024.

“Rasanya seperti kita berjalan melewati hutan (di era) jutaan tahun lalu,” kata Fiorillo.

Baca Juga: Penelitian Baru Ungkap Bagaimana Siklus Biogeokimia Menjaga Bumi tetap Layak Huni

Formasi Nanushuk berusia sekitar 94 juta hingga 113 juta tahun dan berasal dari Zaman Albian-Cenomania pada periode Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu). 

Mayoritas jejak itu, 59 persen ditinggalkan oleh dinosaurus herbivora berkaki dua, yang secara kolektif disebut ornithischia bipedal. Kelompok tersebut mencakup hewan seperti pachycephalosaurus berkepala helm, yang tidak teridentifikasi dalam penelitian tersebut.

Kemudian, ada dinosaurus pemakan tumbuhan berkaki empat, atau ornithischia berkaki empat, mencakup 17 persen dari jejak. Beberapa di antaranya milik ceratopsia, kelompok yang mencakup Triceratops bertanduk tiga. 

Ekosistem ini juga menjadi rumah bagi dinosaurus pemakan daging, dengan 9 persen jejaknya ditinggalkan oleh theropoda karnivora non-unggas. Jejak itu berada dalam kisaran ukuran theropoda Turonian seperti Suskityrannus, tyrannosaurus setinggi 1 meter yang dijuluki mini rex, dan Timurlengia yang seukuran kuda. 

Burung pantai meninggalkan 15 persen jejak yang ditemukan. Hampir setengah dari burung pantai yang hidup di Amerika Utara berkembang biak di Kutub Utara selama bulan hangat di wilayah tersebut. Menurut para peneliti, tingginya kepunahan hewan itu di Amerika Utara menunjukan tingkat yang sama terjadi di zaman Kapur.

Baca Juga: Kondisi Bumi Sesaat Setelah Asteroid Pembunuh Dinosaurus Menghantam

Tim juga menggunakan formasi tersebut untuk mempelajari iklim hangat dan basah di Arktik kuno. Dengan menghitung rata-rata curah hujan tahunan dari pecahan kayu, mereka menemukan bahwa dinosaurus Arktik hidup di iklim yang mirip dengan iklim Florida Selatan saat ini. 

“Suhu saat itu jauh lebih hangat dibandingkan saat ini, dan yang mungkin lebih menarik adalah hujan turun dengan derasnya,” kata Fiorillo. Dari sampel yang dianalisis menunjukkan wilayah tersebut kira-kira setara dengan luas Miami saat ini. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -