Sains

Superkluster Galaksi Terbesar Ditemukan, 26 Kuadriliun Kali Matahari

Superkluster Einasto terletak 3 miliar tahun cahaya dan memiliki massa yang setara dengan 26 kuadriliun matahari Gambar: Shishir Sankhyayan

ANTARIKSA -- Para astronom telah menemukan iring-iringan superkluster galaksi monster, kumpulan galaksi dan gugus galaksi yang sangat besar di alam semesta. Kelompok baru yang diberi nama Superkluster Einasto itu terletak sekitar 3 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Superkluster Einasto sangat mengejutkan dalam hal ukuran dan massanya. Ia memiliki massa yang sama dengan sekitar 26 kuadriliun matahari (26 diikuti oleh 15 angka nol). Superkluster ini sangat luas sehingga sinyal cahaya memerlukan waktu 360 juta tahun untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Para astronom mengeklaim temuan yang dipublikasikan di Astrophysical Journal pada November 2023 itu bisa membantu mereka lebih memahami bagaimana kumpulan galaksi itu bersatu. Harapannya, temuan itu juga bisa menjawab pertanyaan tentang materi gelap dan energi gelap.

Dari sampel yang ditemukan, tim yang dipimpin astronom dari Observatorium Tartu itu mampu menghitung rata-rata massa dan ukuran superkluster. Mereka menentukan massa superkluster itu sekitar 6 kuadriliun massa matahari. Sebagai gambaran, jika massa matahari sama dengan bola golf, salah satu superkluster akan memiliki massa yang sama dengan Gunung Everest.

Baca Juga: Apa Struktur yang Paling Besar di Alam Semesta?

Sementara, ukurannya 360 juta tahun cahaya. Sebagai perbandingan, rata-rata ukuran superkluster pada umumnya sekitar 200 juta tahun cahaya atau 2.000 kali Bima Sakti.

Saat mengeksplorasi sifat-sifatnya, tim peneliti menemukan bahwa gugus galaksi di dalam superkluster tersebut lebih berat dibandingkan yang ditemukan di luar superkluster. Hal itu menunjukkan galaksi di superkluster tumbuh dan berevolusi secara berbeda dibandingkan galaksi di luar lingkungan tersebut.

Meskipun superkluster memiliki massa yang sangat besar, masing-masing galaksi kurang padat. Sebab, massa yang luar biasa besar itu tersebar dalam volume yang sangat besar.

Namun, kepadatan galaksi superkluster sudah cukup untuk menimbulkan dampak gravitasi yang luar biasa terhadap materi di superkluster itu sendiri. Itu termasuk kandungan materi gelap superkluster. Materi gelap merupakan misteri alam semesta karena tidak berinteraksi dengan cahaya sehingga tidak dapat terlihat.

Penyelidikan lebih lanjut terhadap superkluster itu diklaim bisa membantu mengungkap misteri paling mendesak lainnya di alam semesta: Sifat energi gelap. Energi gelap adalah gaya yang menyebabkan laju perluasan alam semesta semakin cepat. Gaya itu berdampak pada galaksi-galaksi yang saling menjauhi, semakin cepat seiring berjalannya waktu. 

Baca Juga: 18 Fakta Unik Galaksi Bima Sakti, Galaksi Tempat Bumi Berada, Punya Massa 1,5 Triliun Matahari

Menariknya, tim di balik temuan ini juga mengamati bahwa galaksi dalam superkluster tampaknya terpisah dengan kecepatan ekspansi yang lebih rendah dari perkiraan. Para ilmuwan percaya bahwa energi gelap pada akhirnya akan mengalahkan daya tarik gravitasi antar galaksi dalam superkluster tersebut.

Karena itu, mempelajari sistem tersebut bisa membantu menjawab pertanyaan tentang perbedaan yang mengganggu dalam laju ekspansi alam semesta. Sumber: Space.com

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -