Teleskop James Webb Temukan Bintang Neutron Termuda, Usianya Baru 37 Tahun!
ANTARIKSA -- Teleskop James Webb mendeteksi bintang neutron termuda. Bintang neutron itu baru genap berusia 37 tahun pada pekan lalu.
Untuk merayakannya, Teleskop James Webb akhirnya menemukan bukti langsung yang paling nyata dari keberadaannya, tersembunyi di antara sisa-sisa awan supernova tempat ia lahir.
Biasanya ketika kita berbicara tentang usia objek astronomi, usia itu dinyatakan dalam jutaan atau miliaran tahun. Jadi, penemuan bintang nuetron yang berusia sangat muda ini sangat aneh. Lebih aneh lagi adalah para ilmuwan bisa melacak kelahirannya ke tanggal tertentu yaitu 23 Februari 1987.
Alasan para ilmuwan bisa dengan yakin menetapkan tanggal itu adalah karena kelahirannya merupakan hasil dari peristiwa yang hanya terjadi sekali setiap beberapa abad. Bintang nuetron ini terbentuk dari supernova yang cukup dekat untuk diamati dari Bumi dengan mata telanjang.
Supernova SN 1987A menerangi langit malam selama beberapa bulan pada awal 1987. Para ilmuwan segera menelusuri peristiwa ini ke Awan Magellan Besar, sebuah galaksi kerdil yang mengorbit Bima Sakti, sekitar 168.000 tahun cahaya dari Bumi.
Di sana, sebuah bintang super raksasa biru tampaknya telah runtuh dan meledak, yang seharusnya meninggalkan lubang hitam atau bintang neutron.
Para astronom telah mencari tanda-tanda objek tersebut sejak saat itu, dengan keberhasilan yang cukup sedikit. Pada tahun 2019, tim dari Universitas Cardiff menemukan bahwa suatu daerah debu tertentu dalam awan tersebut bersinar sedikit lebih terang dalam panjang gelombang cahaya tertentu daripada yang lain.
Til lain juga telah menemukan bukti tidak langsung serupa. Namun, studi baru sekarang menemukan bukti langsung paling nyata hingga saat ini bahwa sebuah bintang neutron bayi tinggal di sana.
Kunci untuk penemuan ini adalah Teleskop Luar Angkasa James Webb. Para astronom menggunakan instrumen inframerahnya untuk menganalisis spektrum gas dan debu di awan SN 1987A, yang mengungkap keberadaan unusr argon yang telah diionisasi lima kali lipat.
Proses ini memerlukan foton yang sangat energik, yang seharusnya menjadi bukti kuat untuk sebuah bintang neutron.
"Untuk menciptakan ion-ion ini yang kami amati, jelas bahwa harus ada sumber radiasi berenergi tinggi di pusat sisa-sisa SN 1987A," kata Claes Fransson, penulis utama studi tersebut, dilansir dari New Atlas.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science.