Sains

Teleskop James Webb Temukan Asal Usul Emas dari Tabrakan Dua Bintang Neutron yang Dahsyat

Ilustrasi dua bintang neutron bertabrakan dan bergabung, sebuah peristiwa yang disebut kilonova. Gambar: Robin Dienel/The Carnegie Institution for Science

ANTARIKSA -- Para ilmuwan telah menganalisis sebuah ledakan radiasi berenergi tinggi yang dikenal sebagai semburan sinar gamma (GRB). Mereka menemukan bahwa GRB ini berasal berasal dari tabrakan dua bintang neutron yang sangat padat.

Temuan ini mengkonfirmasi bahwa penggabungan dua bintang neutron yang sangat padat ini adalah tempat terciptanya unsur seperti emas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Observasi yang dilakukan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan Teleskop Luar Angkasa Hubble, memungkinkan para ilmuwan melihat pembentukan emas dan unsur berat lainnya.

Temuan ini bisa membantu ilmuwan memahami lebih baik bagaimana peristiwa penggabungan bintang neutron yang kuat ini menciptakan lingkungan unik di alam semesta yang mampu menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat dari besi, seperti perak dan emas.

"Meneliti kilanova seperti yang belum pernah kita lihat sebelumnya dengan mata yang canggih dari Hubble dan JWST sangat menarik," kata Eleonora Troja, anggota tim penelitian dan astrofisikawan dari Universitas Roma, kepada Space.com.

"Ini merupakan kali pertama kita berhasil memverifikasi bahwa logam-logam yang lebih berat dari besi dan perak baru saja terbentuk di hadapan kita."

GRB, yang merupakan ledakan energi paling dahsyat yang kita kenal dalam alam semesta, sebelumnya telah dikaitkan dengan penggabungan bintang neutron. Namun, penemuan ini merupakan hal yang berbeda.

Fenomena GRB bisa dibagi menjadi dua kelompok. Ada GRB yang panjang dengan durasi lebih dari 2 detik. Di sisi lain, ada GRB yang pendek dengan durasi kurang dari 2 detik.

Meskipun penggabungan bintang neutron telah dikaitkan dengan GRB yang pendek, GRB yang panjang sebelumnya diyakini terjadi akibat dari keruntuhan bintang masif dan bukan dari tabrakan seperti ini.

Ledakan yang sangat terang dan panjang, yang disebut GRB 230307A, dan terdeteksi oleh perangkat di pesawat misi Fermi milik NASA pada Maret 2023. Ledakan ini berlangsung selama 200 detik. Ini merupakan GRB kedua yang paling energetik yang pernah terlihat.

Terlihat terkait dengan kilanova, yang disebut AT2017gfo, dan penggabungan bintang neutron yang terjadi sekitar 8,3 juta tahun cahaya dari Bumi, peristiwa melanggar konvensi GRB biasa dan menantang teori tentang bagaimana ledakan radiasi energi tinggi seperti ini diluncurkan.

Penemuan semburan sinar gamma ini bisa menjadi pengetahuan berharga tentang alam semesta. Bintang-bintang mirip dengan tungku bintang yang menciptakan unsur-unsur dalam tabel periodik.

Bintang mengalami fusi nuklir yang mengubah unsur hidrogen menjadi helium di inti mereka. Kejadian ini berlanjut dengan fusi helium menjadi unsur-unsur yang lebih berat seperti nitrogen, oksigen, dan karbon.

Bintang-bintang yang paling masif, sekitar 7 hingga 8 kali lebih masif dari Matahari, dapat menciptakan unsur-unsur hingga besi di dalam inti mereka. Ketika inti bintang terisi dengan unsur ini, fusi berhenti.

Hal ini juga memutuskan jalur energi yang mendukung bintang itu melawan gravitasi sendiri selama jutaan, atau kadang-kadang miliaran, tahun. Inti bintang yang massif kemudian runtuh di bawah gravitasi yang mencekik, membubarkan lapisan luar mereka dalam ledakan supernova.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist