Sains

Cincin Besar dan Busur Raksasa, Megastruktur Kosmik yang Menantang Teori Alam Semesta

 

Ilustrasi alam semesta. Sumber: NASA

ANTARIKSA -- Belum lama ini, para ilmuwan menemukan struktur ultra-besar yang diberi nama "Cincin Besar" atau Big Ring. Penemuan Cincin Besar menantang asumsi yang telah lama berlaku tentang struktur alam semesta.

Terletak 9,2 miliar tahun cahaya dari Bumi, Cincin Besar juga bertentanfan dengan prinsip dasar kosmologi. Alexia Lopez, seorang mahasiswa doktoral di University of Central Lancashire (UCLan), mengungkapkan penemuan yang luar biasa dari Big Ring pada pertemuan ke-243 American Astronomical Society (AAS) pada 10 Januari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Struktur kolosal ini memiliki diameter sekitar 1,3 miliar tahun cahaya dan keliling hampir empat miliar tahun cahaya. Untuk memberikan gambaran tentang kebesarannya, jika terlihat, Cincin Besar akan mencakup area langit yang setara dengan 15 Bulan penuh.

Ini bukanlah penemuan pertama Lopez terkait misteri kosmis yang masif. Dua tahun sebelumnya, dia menemukan "Busur Raksasa," atau Giant Arc, megastruktur lain yang memiliki diameter 3,3 miliar tahun cahaya.

Baik Cincin Besar maupun Busur Raksasa berada di pada jarak yang sama dengan Bumi. Dua objek ini hanya berjarak 12 derajat di langit.

“Tidak ada dari kedua struktur ultra-besar ini yang mudah dijelaskan dalam pemahaman saat ini tentang alam semesta,” kata Lopez dalam rilis yang dikeluarkan oleh UCLan.

"Dan ukuran ultra-besar, bentuk yang khas, dan kedekatannya secara kosmologis pasti memberi kita informasi penting - tapi apa sebenarnya?"

Lopez mengatakan salah satu penjelasan potensial untuk pembentukan megastruktur ini terkait dengan Baryonic Acoustic Oscillations (BAOs), sisa-sisa osilasi dari masa kecil alam semesta. Berdasarkan pemodelan statistik, BAO seharusnya muncul sebagai cangkang bola dalam distribusi galaksi.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa properti Cincin Besar bertentangan dengan karakteristik BAO yang ada.

Teori Conformal Cyclic Cosmology (CCC) dari pemenang Nobel Sir Roger Penrose menawarkan salah satu alternatif. Teori itu mengusulkan bahwa cincin kosmis bisa menjadi tanda fase baru dalam siklus hidup alam semesta.

Pemenang Nobel lainnya, Jim Peebles, baru-baru ini menghipotesiskan bahwa struktur filament besar yang terbentuk di alam semesta awal yang dikenal sebagai cosmic strings mungkin juga dapat menjelaskan distribusi galaksi yang anomali.

Seperti Busur Raksasa, Cincin Besar melampaui batas ukuran teoretis struktur kosmis saat ini. Ukuran besar dari struktur ini menjadi tantangan yang meyakinkan bagi Prinsip Kosmologis, yang menganggap bahwa ada struktur berskala besar dan seragam dalam alam semesta.

Berdasarkan Prinsip Kosmologis saat ini, batas teoretis ukuran struktur di alam semesta adalah 1,2 miliar tahun cahaya. Namun, seperti yang dicatat Lopez, Busur Raksasa dan Cincin Besar jauh lebih besar dari batas teoretis ini.

“Dari teori kosmologis saat ini, kami tidak berpikir struktur sebesar ini mungkin ada. Mungkin kita bisa mengharapkan satu struktur sangat besar di seluruh alam semesta yang bisa kita amati,” kata Lopez.

Cincin Besar, menyerupai kumparan atau korek api ketika dilihat secara detail. Sementara itu, Busur Raksasa, mirip dengan sabit besar galaksi, diidentifikasi melalui analisis teliti dari spektrum quasar dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS).

Dengan menggunakan data dari SDSS, Lopez dan rekannya, Dr. Roger Clowes, keduanya dari Institut Jeremiah Horrocks UCLan, dan Profesor Gerard Williger dari University of Louisville, mengamati sistem absorpsi Magnesium-II yang diterangi oleh quasar. Quasar jauh dan terang ini memperlihatkan megastruktur Busur Raksasa dan Cincin Besar yang mengagumkan.

 

 

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist