Keanehan The Brick, Nebula Gelap di Pusat Galaksi Bima Sakti yang Penuh Anomali
ANTARIKSA -- Di tengah galaksi Bima Sakti, terdapat awan gelap gas dan debu atau nebula yang aneh. Para astronom menyebut wilayah ini sebagai The Brick.
Wilayah ini disebut The Brick karena merupakan bongkahan besar material gelap. Umumnya, nebula aktif membentuk bintang dari bahan mentahnya. Namun Brick memiliki tingkat pembentukan bintang yang sangat rendah.
Awan gas dan debu dingin ini seharusnya membentuk bintang, namun anehnya tidak. Berdasarkan data dari teleskop James Webb, nebula ini memiliki tingkat pembentukan bintang yang rendah mungkin karena banyaknya es karbon monoksida yang ada di sana.
Apa Itu The Brick?
Dilansir dari Earth Sky, Brick merupakan salah satu nebula paling gelap di galaksi Bima Sakti. Awan ini berada di dekat pusat galaksi, sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.
Ukurannya lebih dari 100.000 kali massa Matahari. Brick tampaknya belum membentuk bintang masif. Namun, objek ini memiliki massa yang sangat besar dalam area yang sangat kecil.
Jika wilayah ini nantinya akan membentuk bintang, ilmuwan memperkirakan tempat itu akan menjadi salah satu gugus bintang paling masif di galaksi kita.
Para ilmuwan masih bingung dengan awan ini. Berdasarkan teori seharusnya awan ini aktif membentuk bintang, namun kenyataannya tidak.
Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb, tim peneliti yang dipimpin oleh Adam Ginsburg dari Universitas Florida, mengintip ke dalam Brick. Mereka menemukan sejumlah besar es karbon monoksida. Meskipun para peneliti mengetahui adanya es karbon monoksida di awan, mereka sangat terkejut melihat banyaknya es tersebut.
"Pengamatan kami secara meyakinkan menunjukkan bahwa es sangat banyak terdapat di sana, sehingga setiap pengamatan di masa depan harus memperhitungkan hal tersebut," ujar Ginsburg.
Tempat yang Dingin
Saat memikirkan pembentukan bintang, mungkin kamu akan berpikir sebuah tempat yang panas seperti tungku yang menyala. Meskipun hal ini benar, pembentukan bintang dimulai dalam kondisi yang sangat dingin.
Awan molekuler adalah gumpalan gas dan debu yang sangat dingin. Suhunya hanya sedikit di atas nol mutlak atau -373 derajat Celcius. Dengan semua es karbon monoksida, suhu Brick masih sedikit lebih hangat dibandingkan nebula lain di dekatnya.
Sebelumnya, pengamatan pada nebula hanya terbatas pada karbon monoksida sebagai gas. Namun teleskop Webb dapat melihatnya dalam bentuk padat dan es. Dengan kombinasi filter khusus di Webb dan sedikit Photoshop untuk menghilangkan bintang yang menghalangi, para peneliti dapat melihat Brick dengan lebih baik.
"Kami membuka jalur baru untuk mengukur molekul dalam fase padat. Sebelumnya kami hanya terbatas pada gas. Pandangan baru ini memberi kita gambaran yang lebih lengkap tentang keberadaan molekul ini," ujar dia.
Ginsburg dan timnya berharap dapat menggunakan Webb untuk melakukan lebih banyak pengamatan terhadap es di dekat pusat galaksi. Mereka memiliki lebih banyak pertanyaan yang akan membantu mengungkap misteri Brick.
Studi ini diterbitkan peer-review di The Astrophysical Journal pada 4 Desember 2023.