Sains

Komet Halley Mulai Dekati Bumi Setelah Menjauh Selama 38 Tahun

Komet (ilustrasi) pixabay

ANTARIKSA -- Komet Halley mulai berbalik ke arah Bumi setelah meluncur menjauh dari Bumi selama hampir 40 tahun. Pada Sabtu, (9/12/2022), komet tersebut diperkirakan akan mencapai titik terjauh dari Matahari (aphelion) pada jarak sekitar 35 unit astronomi (AU)  atau sekitar 35 kali jarak Bumi dan Matahari.

Menurut Badan Antariksa Amerika (NASA), jarak ini telah jauh melampaui orbit Neptunus, dan hampir berada pada jarak yang sama dengan Pluto yang mengorbit pada jarak sekitar 39 AU. Ini adalah titik tengah dari orbit Halley selama 76 tahun terhadap matahari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selama sekitar 38 tahun terakhir, komet tersebut telah bergerak jutaan kilometer lebih jauh dari kita setiap hari. Sekarang, komet akan menghabiskan waktu 38 tahun ke depan untuk semakin mendekat ke Bumi.

Dilansir dari Live Science, pendekatan terakhir Halley terhadap matahari (perihelion) terjadi pada 9 Februari 1986. Saat itu, komet Halley menukik ke jarak 87,8 juta km dari matahari. Jaraknya sekitar 0,58 AU dari matahari atau tepat di dalam orbit Venus.

Para astronom belum pernah melihat komet tersebut sama sekali sejak tahun 2003. Sejak saat itu, komet Halley terlalu kecil dan redup untuk dilihat.

Komet adalah bola es dan debu yang mengorbit matahari. Komet terkenal karena “ekornya” sehingga sering disebut bintang berekor. Ekor komet terbentuk ketika radiasi matahari menguapkan partikel es di tubuh komet, menyebabkan gas dan debu mengalir di belakangnya.

Ditemukan oleh Edmond Halley

Komet Halley merupakan komet pertama yang diprediksi kembali ke langit bumi. Astronom Edmond Halley mengamati komet tersebut pada tahun 1682 tanpa mengetahui secara pasti apa itu komet. Ketika itu, dia menjulukinya sebagai “bintang berbulu”.

Halley membandingkan pengamatannya dengan penampakan serupa yang dilaporkan pada tahun 1531 dan 1607. Dia berhipotesis bahwa ketiga penampakan tersebut merupakan penampakan berulang dari objek yang sama. Halley memperkirakan objek tersebut akan muncul lagi pada tahun 1758 dan ternyata memang demikian.

Halley, yang meninggal pada tahun 1742, tidak pernah dapat memastikan prediksinya, meskipun para ilmuwan di masa depan akhirnya menamai komet tersebut dengan namanya.

Komet Halley melakukan pendekatan terdekat berikutnya dengan matahari pada tanggal 28 Juli 2061. Sampai saat itu, kita bisa menyaksikan warisan berkilauan "bintang berbulu" dua kali setahun, selama dua hujan meteor.

Hujan meteor Delta Aquariid pada bulan Mei dan hujan meteor Orionid pada bulan Oktober terjadi ketika puing-puing tua dari Komet Halley jatuh melalui atmosfer bumi dan terbakar sebagai “bintang jatuh”.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist