Sains

Cina Ciptakan Robot Kimia AI yang Sangat Canggih, Mampu Memproduksi Oksigen di Mars

Ahli kimia robot membuat oksigen dari air Mars, sesuatu yang membutuhkan waktu 2.000 tahun bagi manusia. Gambar: MARK GARLICK/SCIENCE PHOTO LIBRARY via Getty Images

ANTARIKSA -- Para ilmuwan di Cina telah menciptakan robot ahli kimia yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Robot itu bertugas mengekstraksi oksigen dari air Mars tanpa pengawasan manusia.

Mensintesis sumber daya yang berguna dari bahan-bahan lokal di Mars akan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di Planet Merah kelak. "Mengekstraksi oksigen dari bahan, dalam proses yang disebut reaksi evolusi oksigen (OER), sangatlah penting," kata para peneliti dalam sebuah makalah yang menggambarkan ahli kimia AI baru. Makalah itu diterbitkan di jurnal Nature pada 13 November 2023.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk mencapai tujuan ini, tim ilmuwan itu membangun robot seluler yang mengotomatiskan seluruh proses ekstraksi oksigen dari lima sampel meteorit Mars dan mirip Mars. Mereka juga menguji sistem tersebut dalam simulasi lingkungan permukaan Mars.

Yang terpenting, AI mencari formula sempurna untuk menghasilkan oksigen dalam sampel mana pun dari hampir 4 juta kemungkinan kombinasi. Jika itu dilakukan manusia, pekerjaan itu bisa membutuhkan waktu lebih dari 2.000 tahun.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Robot Curiosity NASA Diluncurkan ke Mars untuk Mencari Kehidupan

“Studi kami memberikan demonstrasi bahwa ahli kimia AI yang canggih bisa, tanpa campur tangan manusia, mensintesis katalis OER di Mars dari bijih (sumber) lokal,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Langkah pertama dalam mengekstraksi oksigen melibatkan pengiriman sampel meteor ke fasilitas untuk dianalisis di laboratorium yang sepenuhnya otomatis. Setelah itu, robot melakukan pengolahan awal pada bijih, menghilangkan kotoran dan material yang tidak diinginkan. 

Ia kemudian menggunakan bahan-bahan di dalam meteor untuk membuat katalis, sebuah proses yang disebut sintesis katalitik. Hal itu untuk yang menguji kinerja elektrokimia robot.

Jenis katalis yang bisa diproduksi dengan sumber daya yang tersedia, dan bekerja paling efisien untuk mengekstraksi oksigen bisa sangat bervariasi. Karena itu, memilih katalis yang tepat merupakan langkah penting. Di sinilah robot ahli kimia AI berperan.

Modul komputasi pada robot, yang disebut otak komputasi, menggabungkan algoritma pembelajaran mesin dengan model teoretis. Hal itu untuk menganalisis data eksperimen yang diperoleh robot dan data simulasi besar-besaran.

Baca Juga: Helikopter Mars Ingenuity Mengambil Foto Udara Robot Perseverance

Saat robot bekerja mengumpulkan informasi, ia mengirimkan data eksperimen ini ke server cloud, tempat otak komputasi menggunakan pembelajaran mesin dalam melakukan puluhan ribu simulasi. Dari situ, ia memperkirakan cara terbaik menghasilkan oksigen. Data itu kemudian dimasukkan ke dalam model jaringan saraf, yang dengan cepat dilatih ulang dan dioptimalkan dengan data eksperimen baru dari robot.

Algoritme ini mengidentifikasi kombinasi bahan terbaik untuk mensintesis katalis OER terbaik, yang diverifikasi oleh ahli kimia AI. Robot kemudian meneteskan 'tinta katalis' yang dioptimalkan pada meteor yang digunakan, bersama dengan elektroda, untuk menghasilkan oksigen.

"Sistem ini juga bisa digunakan untuk membuat banyak bahan kimia dan senyawa lainnya," tulis para peneliti di makalah tersebut. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -