Sains

Ilmuwan Kini Tahu Karakter Angin di Titan, Bulan Terbesar Saturnus

Titan seperti yang terlihat dari luar angkasa dalam cahaya tampak. Pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA menangambil pemandangan ini pada Januari 2013, ketika jaraknya sekitar 895.000 mil atau 1,44 juta kilometer dari bulan terbesar yang mengorbit Saturnus. Gambar: NASA/JPL-Caltech/Institut Ilmu Antariksa

ANTARIKSA -- Titan, bulan milik planet Saturnus merupakan salah satu objek antariksa yang disebut-sebut mirip dengan Bumi. Salah satu penemuan paling menakjubkan yang disampaikan oleh wahana Cassini Badan Antariksa Amerika (NASA) adalah Titan memiliki sejumlah danau.

Kini, ilmuwan berhasil membuat model yang mengkarakterisasi angin di Titan. Menurut ilmuwan, angin di Titan mirip dengan angin di Bumi. Namun, angin di Titan jauh lebih lemah dibandingkan di Bumi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jadi penjelajah masa depan mungkin bisa merasakan kenikmatan naik perahu di lautan hidrokarbon cair, namun penjelajah akan kesulitan untuk berlayar.

Apa Itu Titan?

Titan adalah bulan raksasa dengan atmosfer yang tebal. Titan telah lama diduga menawarkan kondisi yang sesuai untuk benda cair metana dan etana di permukaannya.

Danau terbesar di Titan, menurut temuan Cassini, memiliki panjang ratusan kilometer hingga lebih dari 1.100 km, sehingga disebut sebagai lautan. Penyelidikan tersebut juga menemukan ratusan danau kecil lainnya, mulai dari beberapa kilometer hingga 240 km.

Beberapa dari benda-benda ini memperlihatkan garis pantai yang rumit, dan banyak yang berkumpul di dekat kutub utara yang disebut Distrik Danau Titanic.

Di Bumi, Laut dan danau besar bisa mempengaruhi kondisi angin setempat. Sebab, laut dan danau membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan daratan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan pada siklus siang-malam. Perbedaan suhu yang disebabkan oleh faktor-faktor ini menghasilkan angin darat.

Melihat kondisi ini, lalu muncil pertanyaan bagaimana danau metana besar di Titan mempengaruhi angin di sana?

Penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi hal ini dengan model 2D. Audrey Chatain di Departemen Studi Luar Angkasa, Southwest Research Institute (SwRI) di Boulder, Colorado, dan rekan-rekannya membuat simulasi pergerakan atmosfer di sekitar danau Titan dalam ketiga dimensi.

Model Chatain menunjukkan bahwa meskipun kondisi di Titan dan Bumi sangat berbeda, angin yang terbentuk di sekitar danau Titan sebenarnya mirip dengan yang ada di Bumi. Kemiripan itu ada dalam hal luasnya angin di atas permukaan dan seberapa jauh angin tersebut menembus ke daratan.

Timnya juga menemukan bahwa angin permukaan ini paling kuat terjadi di sekitar tepi laut terbesar, dan di danau-danau yang lebih dekat dengan khatulistiwa selama musim panas, seperti yang diperkirakan.

Namun bahkan dalam situasi seperti ini, Chatain menghitung bahwa angin danau ini tidak pernah melebihi angin sepoi-sepoi sebesar 0,2 m/s. Kecepatan ini jauh lebih lambat dibandingkan angin danau serupa di Bumi yang berkisar 5 m/s.

Dia mencatat bahwa angin danau terkuat di Titan pun tidak akan cukup untuk menciptakan gelombang yang didorong oleh angin di lautan Titan.

Tim Chatain juga menentukan tingkat penguapan dari danau Titan sekitar 6cm per tahun Bumi. Nilai itu jauh lebih rendah dibandingkan nilai 20–50cm yang disarankan oleh model 2D sebelumnya yang lebih sederhana.

 

Berita Terkait

Image

Angin Titan yang Aneh Masih Membingungkan para Ilmuwan, Ada Apa di Titan?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist