5 Gambar Pertama Teleskop Alam Semesta Gelap Euclid Dirilis
ANTARIKSA -- Pada hari Selasa, 7 November 2023, gambar pertama
dari teleskop alam semesta gelap, Euclid dirilis. Para astronom yang telah menunggu langsung memuji kemampuan teleskop dalam menangkap seluk-beluk alam semesta.
“Kami belum pernah melihat gambar astronomi seperti ini sebelumnya, yang berisi begitu banyak detail,” kata ilmuwan proyek Euclid, Rene Laureijs dalam sebuah pernyataan sebelum rilis.
Menurut dia, gambar-gambar tersebut bahkan lebih indah dan tajam dari yang diharapkan. Hal itu menunjukkan banyak fitur yang belum pernah terlihat sebelumnya di wilayah terkenal alam semesta terdekat.
Para ilmuwan misi berkumpul di Darmstadt, Jerman untuk mengungkap dan mendiskusikan 5 gambar pertama teleskop Euclid dari berbagai spot di alam semesta. Sebelumnya, gambar uji pertama Euclid dirilis pada akhir bulan Juli, namun visualnya hampir tidak mencapai level 1 dari kemampuan teleskop.
Baca Juga: Foto-Foto Seram di Luar Angkasa, Mirip Tangan Zombie Hingga Tengkorak yang Berteriak
Kaya akan warna dan nuansa, 5 gambar baru itu meyakinkan para astronom bahwa teleskop sudah siap menjalankan tugas ambisiusnya: Memetakan sisi gelap dan tak kasat mata dari alam semesta kita. Harapannya, Euclid bisa mengungkap misteri materi dan energi gelap dengan mempelajari miliaran galaksi yang berjarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Masing-masing gambar resolusi tinggi Euclid juga mencakup lebih dari 600 juta piksel, yang memungkinkan para astronom melihat jauh ke alam semesta dengan jelas. Euclid hanya membutuhkan satu hari untuk mengabadikan kelima objek kosmik tersebut.
Berikut adalah lima gambar pertama yang diambil Euclid:
1. Galaksi Tersembunyi Mulai Terlihat
Salah satu galaksi pertama yang diamati Euclid dijuluki 'Galaksi Tersembunyi' yang terletak sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Ia bersembunyi di belakang piringan galaksi kita, Bima Sakti.
Galaksi seperti ini biasanya tertutup oleh selimut gas kosmis, debu gelap, dan bintang-bintang terang. Namun Euclid berhasil menggunakan instrumen inframerah-dekatnya untuk mengintip melewati selimut itu. Ia mengumpulkan cahaya dari bintang-bintang di galaksi dalam waktu satu jam pengamatan.
“Gambar ini mungkin terlihat normal, seolah-olah setiap teleskop bisa menghasilkan gambar seperti itu, tapi itu tidak benar,” kata Leslie Hunt dari Institut Nasional Astrofisika di Italia. “Yang istimewa di sini adalah kami tidak hanya memiliki pandangan luas yang mencakup seluruh galaksi, namun juga bisa memperbesar untuk membedakan bintang tunggal dan gugus bintang.”
Baca Juga: Penelitian: Pecahan Bulan Bisa Menjadi Asteroid Dekat Bumi
Galaksi Tersembunyi atau IC 342 adalah galaksi spiral seperti Bima Sakti. Karena itu, mempelajari IC 342 bisa mengajarkan banyak hal tentang Bima Sakti. Detail baru dari Euclid membantu ilmuwan melacak sejarah dan evolusi pembentukan bintang.
2. Galaksi Lama dan Baru Berkilauan di Gugus Perseus
Gambar yang familiar ini menunjukkan lebih dari 1.000 galaksi bersinar di konstelasi Perseus, yang terletak 240 juta tahun cahaya dari Bumi. Menampung ribuan galaksi yang diselimuti gas super panas, gugus galaksi ini adalah salah satu struktur paling masif di alam semesta.
Anggota galaksi besar terlihat dari lingkaran cahaya putih kekuningan. Ribuan bintang tampak berduri, akibat difraksi dan pembelokan cahaya di sekitar tepi cermin Euclid. Gambar itu jauh lebih detail dari yang diambil Teleskop Hubble dan James Webb.
Kemudian, aktivitas 100.000 galaksi lain terlihat sebagai titik cahaya putih, kuning, dan merah yang tak terhitung jumlahnya. Faktanya, cahaya galaksi jauh itu telah menempuh perjalanan 10 miliar tahun untuk mencapai detektor Euclid.
Para astronom tertarik mengamati lebih jauh sejumlah galaksi sangat kecil dan redup itu. Sebab, simulasi kosmologis memperkirakan alam semesta lebih banyak mengandung entitas kecil seperti itu.
“Dengan Euclid, kita akan dapat melihatnya, apakah mereka memang ada dalam jumlah besar seperti yang diperkirakan,” kata Jean-Charles Cuillandre dari Komisi Energi Atom dan Energi Alternatif Perancis di Paris.
3. Semburan Bintang Merah Muda di NGC 6822
Hanya berjarak 1,6 juta tahun cahaya dari Bumi, NGC 6822 tidak terlihat seperti galaksi dan lebih mirip semburan kabut halus. Bintang-bintangnya yang berwarna merah muda tampak melayang di hamparan angkasa yang gelap.
Menurut para ilmuwan, galaksi itu kemungkinan benih bagi galaksi baru yang lebih terstruktur, seperti galaksi kita. NGC 6822 menandai galaksi tak beraturan pertama yang diamati Euclid. Meskipun bagian dari gugus galaksi yang sama dengan Bima Sakti, NGC 6822 mengandung unsur logam berat yang tidak biasa.
4. Percikan Bintang Lain Berkilau di NGC 6397
Di antara inspirasi Euclid, ada juga gambar berkilauan yang menampilkan gugus NGC 6397. Itu adalah kumpulan ribuan bintang yang terikat oleh gravitasi dan mengorbit di piringan Bima Sakti, sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi.
Dengan menggunakan Euclid, para astronom akan mencari sesuatu yang disebut ekor pasang surut (tidal tail) di gugus tersebut. Itu adalah jejak bintang yang memanjang keluar dari objek akibat interaksi gravitasi dengan galaksi lain di luar gugus.
Baca Juga: Robot NASA di Mars Menemukan Sungai Kering yang Pernah Dihuni
Jika mereka menemukan ekor seperti itu di NGC 6397, ilmuwan bisa menghitung bagaimana cluster tersebut mengorbit galaksi kita. Itu akan mengungkap distribusi dan perilaku halo materi gelap di Bima Sakti.
“Jika tidak ada ekor pasang surut, maka mungkin ada halo materi gelap di sekitar gugus bola, yang mencegah bintang-bintang terluar keluar," kata Davide Massari dari Institut Nasional Astrofisika di Italia.
5. Nebula Kepala Kuda yang Ikonik
Gambar terakhir dalam portofolio baru Euclid adalah tampilan luar biasa dari Nebula Kepala Kuda yang sudah lama terkenal. Itu merupakan awan molekul besar dan gelap sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Orion.
Bintang yang sangat terang, Sigma Orionis, ditempatkan di atas Horsehead (kepala kuda) dan terlihat memompa radiasi ultraviolet ke dalam pembibitan bintang. Hal itu menyebabkan awan di latar belakangnya bersinar. "Kepala kuda sendiri terlihat gelap karena awan hidrogen tebal menghalangi cahaya latar belakang," kata para astronom.
Menurut mereka, awan di sekitar nebula telah menghilang, sedangkan pilar Kepala Kuda akan runtuh dalam 5 juta tahun ke depan. Dengan menggunakan kemampuan Euclid, para ilmuwan berharap bisa menemukan banyak planet dan bintang bayi yang redup, masih muda, dan belum pernah terlihat sebelumnya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Laut China Selatan akan Menjadi Pusat Sains Dunia, Detektor Neutrino sedang Dibangun
Dari lokasi yang tepat, yaitu 1,6 juta km dari Bumi, teleskop Euclid akan segera memulai pengumpulan data kosmos selama enam tahun. Semoga Euclid bisa menjawab misteri terbesar astronomi; materi gelap dan energi gelap. Jika tidak, maka itu akan menjadi bagian dari ketuhanan. Sumber: Space.com