Sains

Dampak Gerhana Matahari terhadap Struktur Lapisan Atas Atmosfer Bumi

Bagian bumi pada malam hari, dilihat dari ISS, dengan visual pancaran udara yang digabungkan dalam gambar. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Gerhana matahari bisa memberikan dampak nyata terhadap struktur dan dinamika lapisan atas atmosfer bumi, ionosfer. Terutama disebabkan oleh berkurangnya radiasi matahari secara tiba-tiba yang mencapai atmosfer selama gerhana. 

"Karena ionosfer mengandung partikel bermuatan (ion dan elektron) dan bertanggung jawab untuk memantulkan dan membiaskan gelombang radio, perubahan pada ionosfer juga dapat mempengaruhi sistem komunikasi radio dan navigasi," tulis McKenzie Denton, Anggota HamSCI Citizen Science yang dipublikasikan di laman resmi NASA, Selasa, 26 September 2023.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut adalah dampak gerhana matahari terhadap struktur dan dinamika ionosfer:

Perubahan Ionisasi: Di ??ionosfer, radiasi matahari merupakan sumber utama ionisasi, yaitu proses di mana atom atau molekul menjadi bermuatan ketika memperoleh atau kehilangan elektron. Saat terjadi gerhana, berkurangnya radiasi matahari menyebabkan penurunan ionisasi, khususnya di wilayah ionosfer pada ketinggian sekitar 37 hingga 56 mil. Penurunan ionisasi ini menyebabkan penurunan kepadatan elektron di ionosfer untuk sementara.

Baca Juga: Sebelum Hilang di Bulan, Hakuto-R Memotret Indonesia Saat Gerhana Matahari Hibrida

Perubahan Suhu: Penurunan radiasi matahari saat gerhana juga dapat menyebabkan pendinginan atmosfer bagian atas. Pendinginan ini dapat mempengaruhi struktur suhu ionosfer, berpotensi menyebabkan perubahan kepadatan dan ketinggian ionosfer.

Variasi Kepadatan Elektron: Pengurangan ionisasi dan pendinginan selama gerhana dapat menyebabkan penurunan kepadatan elektron di ionosfer. Hal ini dapat mempengaruhi perambatan gelombang radio, khususnya dalam rentang frekuensi tinggi (HF), yang mengandalkan refleksi ionosfer untuk komunikasi jarak jauh.

Anomali Ionosfer: Perubahan mendadak pada kondisi ionosfer selama gerhana menyebabkan terbentuknya anomali ionosfer, seperti lubang atau penipisan ionosfer. Anomali ini dapat mengganggu sinyal radio dan sistem navigasi GPS, sehingga mempengaruhi komunikasi dan navigasi di wilayah yang terdampak.

Efek Propagasi: Perubahan kondisi ionosfer karena gerhana juga dapat mengubah cara gelombang radio merambat melalui ionosfer. Hal ini menyebabkan pemudaran, penyerapan, dan pembiasan sinyal, sehingga mempengaruhi sistem komunikasi gelombang pendek dan satelit.

Baca Juga: Bulan Baru Membawa Gerhana Matahari Hibrida dan Mengakhiri Ramadhan

Gerhana matahari memberikan kesempatan unik bagi para peneliti untuk mempelajari ionosfer dan responsnya terhadap perubahan radiasi matahari secara tiba-tiba. Para ilmuwan dapat menggunakan berbagai instrumen, seperti ionosonde, penerima GPS, dan sistem radar, untuk mengukur dan memantau variasi ionosfer selama gerhana.

Meskipun gerhana matahari bisa memberikan dampak nyata pada ionosfer, tapi itu umumnya bersifat sementara dan terbatas pada wilayah yang mengalami gerhana. "Ionosfer biasanya kembali ke keadaan normal setelah peristiwa gerhana selesai, dan tingkat radiasi matahari kembali normal," tulis Denton. Sumber: NASA

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -