Sains

Misteri Orbit 3 Benda, Matematikawan Temukan 12 Ribu Rumus Baru

Satu planet yang mengorbit bintang, tidak masalah. Dua atau lebih planet yang mengorbit satu bintang adalah masalah terbesar dalam astrofisika. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Misteri orbit 3 benda adalah teka-teki yang sangat rumit dalam fisika dan matematika. Bagi ilmuwan, misteri orbit segitiga yang 'hanya tuhan yang tahu' itu merupakan contoh betapa rumitnya alam semesta. 

Dua objek yang mengorbit satu sama lain, seperti planet tunggal yang mengelilingi sebuah bintang, dapat dengan mudah digambarkan hanya dengan satu atau dua garis persamaan matematika. Namun, jika ditambahkan tubuh ketiga dalam orbit mereka, perhitungannya menjadi sulit. Karena masing-masing objek mempengaruhi objek lainnya dengan gravitasinya, menghitung orbit stabil tempat ketiga objek berada bersama-sama merupakan hal yang sangat rumit.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kini, tim matematikawan internasional mengeklaim telah menemukan 12 ribu solusi baru untuk masalah terkenal tersebut. Ini adalah tambahan yang signifikan terhadap ratusan skenario gagal yang sebelumnya ditawarkan para ilmuwan. Karya mereka dipublikasikan sebagai pracetak ke database arXiv, artinya belum menjalani tinjauan sejawat.

Lebih dari 300 tahun yang lalu, Isaac Newton menuliskan hukum dasar gerakan tiga benda tersebut. Sejak saat itu, para ahli matematika telah banyak berupaya menemukan solusi untuk misteri orbit 3 benda tersebut. Tidak ada satu pun jawaban yang benar, padahal ada banyak orbit yang dapat bekerja sesuai hukum fisika untuk tiga objek yang mengorbit tersebut. 

Baca Juga: Planet Harusnya Saling Tabrakan, Para Ilmuwan Mengaku Baru Menemukan Rahasianya

Berbeda dengan lingkaran sederhana planet kita saat mengelilingi matahari, orbit untuk misteri 3 benda bisa terlihat bengkok dan tak beraturan, seperti coretan. Tidak terkecuali 12 ribu objek simulasi yang baru ditemukan tersebut.

Paparannya; ketiga objek hipotetis tersebut mulai berhenti, dan ketika dilepaskan, ditarik ke dalam berbagai spiral menuju satu sama lain melalui gravitasi. Mereka lalu saling terbang melewati satu sama lain, bergerak semakin menjauh, hingga daya tarik mengambil alih dan mereka kembali berkumpul, mengulangi pola ini berulang-ulang.

"Orbit tersebut memiliki struktur spasial dan temporal yang sangat indah,” kata penulis utama penelitian, Ivan Hristov, seorang ahli matematika di Universitas Sofia di Bulgaria kepada New Scientist. 

Hristov dan rekannya menemukan orbit tersebut menggunakan superkomputer, dan dia yakin bahwa dengan teknologi yang lebih baik lagi, dia bisa menemukan orbit tersebut lima kali lebih banyak. Sistem tiga benda cukup umum di alam semesta. Ada banyak sistem bintang dengan banyak planet, atau bahkan banyak bintang yang mengorbit satu sama lain. 

Secara teori, solusi baru tersebut terbukti sangat berharga bagi para astronom yang mencoba menjelaskan kosmos. Namun teori hanya akan berguna jika benda-benda itu stabil, yang berarti pola orbitnya dapat berulang seiring waktu tanpa pecah, yang membuat salah satu komponennya terlempar ke luar angkasa. 

Kemudian, hanya karena secara teoritis stabil, bukan berarti mereka akan mampu melawan banyak gaya lain yang ada di sistem bintang sebenarnya. “Relevansi fisik dan astronominya akan lebih diketahui setelah studi stabilitas, ini sangat penting,” kata Hristov.

Baca Juga: Misteri Terbesar Matahari Terjawab, Mengapa Suhu Korona Sangat Panas?

Juhan Frank, astronom di Louisiana State University yang tidak terlibat dalam penelitian itu skeptis bahwa orbit teoritis itu akan menjadi stabil. "Hal ini mungkin tidak pernah disadari di alam semesta. Setelah interaksi orbital yang kompleks namun dapat diprediksi, sistem tiga benda seperti itu cenderung terpecah menjadi benda biner dan benda ketiga yang keluar, biasanya yang paling kecil di antara ketiganya,” katanya kepada New Scientist.

Apa pun yang terjadi, solusi-solusi ini merupakan keajaiban matematis dan patut dihargai. Menurut Hristov, stabil atau tidak stabil, keduanya memiliki kepentingan teoretis yang besar." Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -