NASA: Rusia tak akan Biarkan Astronot AS Terdampar di ISS
WASHINGTON — Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan, penyerangan Rusia ke Ukraina tidak memengaruhi operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Begitu juga dengan rencana astronot NASA yang akan pulang dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia akhir bulan ini.
Dalam pengarahan pada Senin, 14 Maret 2022, Manajer program ISS NASA, Joel Montalbano berulang kali menekankan bahwa ketegangan geopolitik di Bumi antara Rusia dan Barat belum meluas ke ISS. "Tidak ada yang berubah dalam tiga pekan terakhir," katanya.
“Kami tidak melihat dampak apa pun dari apa yang terjadi di sekitar kami. Kami menyadari apa yang terjadi, tetapi kami dapat melakukan pekerjaan kami dan melanjutkan operasi.”
Menurut dia, peluncuran pesawat antariksa Soyuz MS-21 yang terbang ke ISS pada 18 Maret tetap sesuai jadwal. Soyuz itu akan membawa tiga kosmonot Rusia ke laboratorium yang mengorbit. Pada 30 Maret, pesawat antariksa Rusia lainnya, Soyuz MS-19 akan kembali ke Bumi dengan dua kosmonot Rusia, Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov, serta satu astronot NASA, Mark Vande Hei.
Pernyataan Montalbano ini sekaligus membantah isu tidak sedap di antariksa dalam beberapa hari terakhir. Laporan sejumlah media telah berspekulasi bahwa Vande Hei kemungkinan akan ditolak untuk satu kursi di Soyuz itu. Hal itu itu berdasarkan sebuah video dari Rusia yang menunjukkan Shkaplerov dan Dubrov pergi tanpa Vande Hei, membawa serta segmen stasiun milik Rusia.
Montalbano mengatakan, Vande Hei akan kembali ke Bumi seperti yang direncanakan pada Soyuz MS-19. "Saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti bahwa Mark akan pulang dengan Soyuz itu," katanya. “Kami sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan Rusia kami. Tidak ada kecanggungan dalam hal itu.”
Dia juga mengulangi pernyataannya dalam briefing, mencatat bahwa mitra ISS telah memimpin peninjauan kesiapan untuk perjalanan pulang tersebut. "Semua orang memastikan bahwa tiga orang yang akan pulang adalah Anton, Pyotr, dan Mark," kata dia.
Ia juga mengatakan, peran NASA dalam operasi pemulihan astronot setelah mendarat tidak akan berubah. Itu termasuk penggunaan jet NASA Gulfstream G5 untuk menjemput Vande Hei dan mengembalikannya ke Houston. NASA melibatkan sekitar 20 orang dalam operasi itu, yang mencakup mereka yang datang dengan jet serta personel kedutaan AS di Kazakhstan.
Kegiatan lain di ISS juga diklaim berjalan sesuai rencana. Itu termasuk perjalanan luar angkasa (spacewalk) pada 15 Maret oleh astronot NASA Kayla Barron dan Raja Chari. Keduanya akan melayang keluar ISS untuk memasang peralatan persiapan panel surya baru. Panel itu rencananya akan dipasang pada akhir tahun ini.
Spacewalk lainnya dijadwalkan pada 23 Maret yang akan melibatkan berbagai pekerjaan pemeliharaan di bagian luar stasiun antariksa. Misi astronot pribadi Ax-1 oleh Axiom Space juga tetap dijadwalkan meluncur pada 30 Maret di pesawat antariksa SpaceX Crew Dragon.
Montalbano mengatakan, mereka akan terus membuat kesepakatan barter kursi antara NASA dan Badan Antariksa Rusia Roscosmos. Ini memungkinkan astronot NASA menebeng terbang di pesawat ruang angkasa Soyuz dan sebaliknya kosmonot Roscosmos terbang dengan pesawat antariksa komersial yang disewa NASA.
“Kami masih berencana melakukan pertukaran kru,” katanya. Kosmonot dijadwalkan berlatih di Johnson Space Center dan markas SpaceX di California dan astronot NASA pergi ke Star City, Rusia. “Hari ini, kami terus mengerjakan kesepakatan itu.”
Roscosmos juga diklaim telah menyatakan operasi ISS, termasuk kembalinya Soyuz MS-19 tetap normal. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita Tass, Roscosmos mengatakan Vande Hei akan kembali dengan Soyuz MS-19 bersama dengan Shkaplerov dan Dubrov.
“Roscosmos tidak pernah membiarkan siapa pun meragukan keandalannya sebagai mitra,” kata agensi tersebut.
Salah satu alasannya adalah baik NASA maupun Roscosmos tidak dapat mengoperasikan ISS sendiri-sendiri. “Stasiun Luar Angkasa dirancang untuk saling bergantung,” kata Montalbano. “Ini bukan proses di mana satu kelompok dapat terpisah dari yang lain. Kami membutuhkan semuanya bersama-sama untuk menjadi sukses.”
Segmen AS, katanya, menangani kontrol non-propulsif serta menawarkan komunikasi dan kekuatan surplus untuk segmen Rusia. Rusia, pada gilirannya, menyediakan propulsi untuk mempertahankan orbit stasiun dan untuk pengrolan tambahan.
Sebuah pesawat antariksa kargo Cygnus yang saat ini berada di ISS akan melakukan pengujian pada sekitar September untuk meningkatkan kembali stasiun. Namun, bahkan tes itu membutuhkan pendorong dari pesawat antariksa Rusia.