Misteri Papan Tulis Berisi Coretan Stephen Hawking akan Terpecahkan

ANTARIKSA -- Sebuah pameran museum berharap bisa mengungkap rahasia di balik corat-coret, lelucon, dan pesan kode di papan tulis fisikawan legendaris, Stephen Hawking. Papan itu sudah tidak disentuh oleh pemiliknya selama lebih dari 35 tahun hingga Hawking meninggal pada 2018 di usia 76 tahun.
Menurut The Guardian, papan tulis itu berasal dari tahun 1980, ketika Hawking bergabung dengan sesama fisikawan di sebuah konferensi tentang superspace dan supergravitasi di University of Cambridge di Inggris. Saat mencoba memunculkan 'Theory of Everything' untuk alam semesta, seperangkat persamaan yang akan menggabungkan aturan relativitas umum dan mekanika kuantum, rekan Hawking menggunakan papan tulis itu sebagai pengalih perhatian. Ia mengisinya dengan campuran persamaan setengah jadi, permainan kata-kata yang membingungkan, dan coretan yang tidak dapat dipahami.
Masih terpelihara selama lebih dari 40 tahun, papan tulis yang membingungkan itu baru saja dipamerkan kepada publik untuk pertama kalinya di kantor Hawking, Science Museum of London. Pameran yang dibuka pada 10 Februari 2022 akan menyambut fisikawan dan teman-teman Hawking dari seluruh dunia. Harapannya, mereka dapat menguraikan beberapa orat-oret yang ditulis tangan.
Apa, misalnya, yang dimaksud dengan "simetri pingsan"?
Siapa orang Mars berjanggut lebat yang digambar besar di tengah papan tulis?
Mengapa ada cumi-cumi berhidung pesek yang memanjat dinding bata?
Apa yang tersembunyi di dalam kaleng berlabel "Exxon supergravity?"
Para pemikir hebat matematika dan fisika di dunia diharapkan dapat bangkit dari kursinya dengan sebuah jawaban.
Papan tulis itu dipamerkan bersama belasan artefak Hawking lainnya, termasuk salinan tesis Ph.D-nya tentang perluasan alam semesta. Ada juga kursi roda Hawking dan jaket pribadinya. Menurut The Guardian, pameran akan berlangsung hingga 12 Juni di Science Museum of London, sebelum berhenti di beberapa museum lain di Inggris.
Hawking lahir di Inggris pada 8 Januari 1942. Saat belajar kosmologi di Universitas Cambridge pada tahun 1963, ia didiagnosis dengan penyakit neuron motorik, lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Hawking divonis hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun lagi. Namun, dia terus hidup dan bekerja selama lebih dari lima dekade, menerbitkan karya perintis tentang lubang hitam dan teori Big Bang.
Sumber: Space.com
