Terungkap! Bintik Merah Besar di Jupiter Ternyata Bergoyang Seperti Gelatin, Bergeser dan Kini Menyusut
ANTARIKSA -- Bintik Merah Besar di Jupiter atau Jupiter’s Great Red Spot adalah badai antisiklon raksasa di Planet Jupiter yang telah diamati selama lebih dari 150 tahun. Fenomena ini masih menjadi objek penelitian yang menarik bagi para astronom hingga saat ini.
Pengamatan terbaru dari Teleskop Hubble menunjukkan bahwa Bintik Merah Besar di Jupiter berosilasi dan bergoyang, mirip seperti gelatin. Ini merupakan fenomena yang baru pertama kali teramati.
Badai legendaris ini terletak di belahan selatan Jupiter dan terperangkap di antara arus jet kuat yang menjaga posisinya dalam garis lintang tertentu.
Pengamatan baru dari Teleskop Hubble menunjukkan bahwa Bintik Merah Besar di Jupiter tidak setenang yang terlihat. Badai ini bergoyang dan meremas seperti bola stres, memberikan wawasan baru tentang fenomena yang sudah lama diamati.
Badai yang bergoyang
Bintik Merah Besar di Jupiter, badai antisiklon yang legendaris, ternyata bergoyang seperti gelatin! Ini adalah hasil pengamatan dari Teleskop Hubble yang mengungkap sisi baru dari fenomena alam yang telah diamati selama lebih dari 150 tahun ini.
Selama bertahun-tahun, badai raksasa ini terlihat stabil, namun data terbaru dari Hubble menunjukkan bahwa Bintik Merah Besar sebenarnya tidak setenang yang kita kira. Dalam pengamatan yang berlangsung dari Desember 2023 hingga Maret 2024, ilmuwan melihat Bintik Merah Besar "bergoyang-goyang" seperti mangkuk berisi gelatin.
https://x.com/Astronomommy/status/1844366118536008020?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1844366118536008020%7Ctwgr%5E836c122532f88e788b4e9c4bb74a1de3821f3404%7Ctwcon%5Es1_c10&ref_url=https%3A%2F%2Fearthsky.org%2Fspace%2Fjupiters-great-red-spot-wiggles%2F
Tim ilmuwan menggunakan gambar dari Hubble untuk membuat film time-lapse yang menunjukkan pergerakan aneh ini.
Penemuan yang Mengejutkan
Amy Simon dari NASA’s Goddard Space Flight Center mengatakan bahwa meskipun pergerakan Bintik Merah Besar pernah diamati sedikit berubah dari segi lintangnya. Untuk pertama kalinya para ilmuwan melihat ukuran badai ini berosilasi.
Hubble yang memiliki resolusi tinggi memungkinkan untuk mengamati bahwa Bintik Merah Besar bergerak maju mundur sambil menyusut dan membesar. Ini merupakan sebuah fenomena yang sama sekali tidak terduga.
Badai di Dunia Lain
Hubble memiliki program OPAL yang memantau planet-planet luar, termasuk Jupiter, setiap tahunnya. Namun, pengamatan kali ini lebih difokuskan untuk memahami mekanisme badai terbesar di tata surya ini.
Mike Wong, peneliti dari University of California, Berkeley, menjelaskan bahwa Bintik Merah Besar terjebak di antara arus jet utara dan selatan yang menjaga posisinya di garis lintang tertentu. Ia membandingkan fenomena ini seperti sandwich yang terlalu banyak isinya, membuat roti di kedua sisi membengkak.
Badai yang Menyusut
Selama satu dekade terakhir, tim ilmuwan telah menyaksikan Bintik Merah Besar semakin menyusut. Mereka memprediksi bahwa badai ini akan terus menyusut hingga mencapai ukuran yang lebih stabil. Saat ukurannya cukup kecil untuk masuk ke dalam pita angin yang mengelilinginya, badai ini akan terkunci dan lebih stabil.
Meski pengamatan kali ini hanya mencakup satu siklus osilasi, para peneliti berharap bisa mengidentifikasi parameter lain di Jupiter yang mungkin menjelaskan penyebab osilasi ini. Penemuan mereka dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-56 American Astronomical Society Division for Planetary Sciences di Boise, Idaho.