Sains

Ceres, Planet Kecil dengan Lautan Lumpur Beku yang Misterius

Lama disebut asteroid terbesar, Ceres dimasukan dalam klasifikasi planet kerdil. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Ceres, planet katai terbesar di sabuk asteroid, diperkirakan pernah memiliki lautan lumpur beku yang tersembunyi di bawah permukaannya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kerak es Ceres terbentuk dari lautan berlumpur yang perlahan membeku seiring waktu.

Data dari misi NASA Dawn mengungkapkan bahwa permukaan Ceres yang penuh kawah tajam mungkin disebabkan oleh campuran es dan batu dari lautan lumpur beku. Lautan lumpur beku di Ceres ini diperkirakan telah ada sejak miliaran tahun lalu, saat planet katai tersebut masih panas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa planet katai Ceres, yang berada di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, kemungkinan pernah memiliki lautan berlumpur yang kini telah membeku. Dengan diameter 946 kilometer, Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid tersebut, dan lapisan luarnya diduga terbuat dari lautan beku yang kotor, berdasarkan model komputer terbaru.

Tanda-Tanda Kekayaan Es

Ceres menunjukkan banyak tanda bahwa permukaannya kaya akan es. Menurut Ian Pamerleau, seorang mahasiswa Ph.D. di Purdue University, Indiana, permukaan Ceres yang dipenuhi lubang, kubah, dan longsoran menandakan adanya es di bawah permukaannya yang berdebu.

Data spektroskopi juga menunjukkan keberadaan es di bawah lapisan regolith berdebu. Pengukuran medan gravitasi Ceres juga mendukung dugaan bahwa planet katai ini memiliki kepadatan yang mirip dengan es kotor.

Namun, tidak semua ilmuwan planet yakin akan hal ini, terutama setelah misi NASA Dawn memberikan gambaran pertama tentang Ceres pada tahun 2015 hingga 2018. Di dunia laut es seperti Europa dan Ganymede milik Jupiter, atau Enceladus milik Saturnus, kawah-kawah besar jarang ditemukan karena es dapat mengalir dan menyamarkan kawah-kawah tersebut seiring waktu. Namun, Ceres menunjukkan banyak kawah tajam dan curam.

Lautan Lumpur yang Membeku

Tim peneliti dari Purdue University dan NASA menjalankan simulasi komputer untuk memahami bagaimana kawah di Ceres bereaksi terhadap waktu. Mereka menemukan bahwa kerak Ceres yang terdiri dari 90% es dengan campuran debu dan batu tidak akan mengalir, sehingga kawah-kawah di permukaannya dapat bertahan hingga miliaran tahun.

"Interpretasi kami adalah bahwa Ceres dulunya merupakan dunia lautan seperti Europa, namun dengan lautan berlumpur yang kotor," kata Mike Sori, supervisor Pamerleau.

Saat lautan berlumpur ini membeku, lautan ini membentuk kerak es dengan sedikit material berbatu di dalamnya.

Peluang untuk Meneliti Lebih Dekat

Ceres menarik minat para peneliti karena kedekatannya dengan Bumi. Selain itu, tidak ada ancaman berbahaya seperti radiasi yang dihadapi misi ke Europa di Jupiter.

Beberapa daerah di Ceres menunjukkan tanda bahwa lautan bawah tanahnya pernah muncul ke permukaan, meninggalkan deposit yang terang, seperti yang terlihat di Kawah Occator.

"Ceres mungkin merupakan dunia es yang paling mudah diakses di alam semesta," tambah Sori.

Penelitian ini dipublikasikan pada 18 September di jurnal Nature Astronomy.

 

 

 

 

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist