Teknologi

Ilmuwan Lakukan Simulasi Terbesar Evolusi Alam Semesta, Mulai Big Bang Hingga Saat Ini

Pemodelan big bang yang menunjukkan ledakan besar yang menghasilkan alam semesta. Gambar: Gambar Getty

ANTARIKSA -- Para astronom melakukan simulasi superkomputer terbesar yang pernah ada. Astronom melakukan simulasi evolusi alam semesta, mulai dari Big Bang hingga saat ini.

Proyek yang diberi nama Flamingo ini menghitung evolusi seluruh komponen alam semesta yang terdiri dari materi biasa, materi gelap, dan energi gelap.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Data-data yang disimulasikan itu berasal dari Teleskop Luar Angkasa Euclid dan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Teleskop-teleskop itu mengumpulkan data tentang galaksi, kuasar, dan bintang.

Para peneliti berharap simulasi ini akan memungkinkan mereka membandingkan alam semesta virtual dengan pengamatan nyata yang ditangkap oleh teleskop baru berkekuatan tinggi.

Hal ini dapat membantu para ilmuwan memahami apakah model standar kosmologi yang sering menjelaskan evolusi alam semesta merupakan gambaran yang baik tentang realitas alam semesta.

“Kami memiliki data baru yang menakjubkan dari teleskop canggih yang beberapa di antaranya, pada pandangan pertama, tidak sesuai dengan ekspektasi teoretis kami," ucap kolaborator penelitian Flamingo, Profesor Carlos Frenk, dari Universitas Durham, dilansir dari Belfast Telegraph.

Simulasi sebelumnya, yang dibandingkan dengan observasi alam semesta, berfokus pada materi gelap dingin yang diyakini sebagai komponen kunci struktur kosmos. Meskipun materi gelap mendominasi gravitasi, kontribusi materi biasa tidak dapat diabaikan lagi.

Para astronom kini mengatakan bahwa pengaruh materi biasa dan neutrino juga perlu diperhitungkan ketika mencoba memahami sifat alam semesta. Materi biasa hanya membentuk 16 persen dari seluruh materi di alam semesta. Sementara itu, neutrino adalah partikel kecil yang jarang berinteraksi dengan materi normal.

Para peneliti menjalankan simulasi di superkomputer canggih di Durham selama dua tahun terakhir.

Simulasi ini memakan waktu lebih dari 50 juta jam prosesor pada superkomputer Cosmology Machine (COSMA 8). Simulasi ini diselenggarakan oleh Institute for Computational Cosmology, Durham University, atas nama fasilitas DiRAC High-Performance Computing di Inggris.

Untuk melakukan simulasi ini, para peneliti mengembangkan kode yang disebut SWIFT. Kode ini mendistribusikan pekerjaan komputasi ke 65 ribu unit CPU komputer.

Flamingo adalah proyek Konsorsium Virgo untuk simulasi superkomputer kosmologis. Pendanaan untuk proyek ini berasal dari Dewan Riset Eropa, Dewan Fasilitas Sains dan Teknologi Inggris, Organisasi Penelitian Ilmiah Belanda, dan Yayasan Sains Nasional Swiss.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist