Large Hadron Collider, Akselerator Partikel yang Temukan Partikel Tuhan, Begini Cara Kerjanya
ANTARIKSA -- Large Hadron Collider (LHC) adalah akselerator partikel terbesar dan terkuat di dunia. LHC terletak di laboratorium fisika partikel Eropa CERN, di Swiss.
Dilansir dari Space, LHC menempati terowongan melingkar seperti cincin dengan keliling hampir 27 kilometer yang terletak pada kedalaman 175 meter di bawah tanah.
Para ilmuwan menggunakan LHC untuk menguji prediksi teoretis dalam fisika partikel, khususnya yang terkait dengan "model standar".
Meskipun Model Standar dapat menjelaskan hampir semua hasil dalam fisika partikel, ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab seperti apa itu materi gelap dan energi gelap? Mengapa ada lebih banyak materi daripada antimateri?
LHC dirancang untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. LHC dapat mereproduksi kondisi yang ada dalam sepermiliar detik setelah Big Bang. Intinya, LHC dibangun untuk menjawab miteri-misteri terbesar di alam semesta.
LHC adalah akselerator partikel, perangkat yang meningkatkan partikel subatom menjadi energi yang sangat besar dengan cara yang terkendali sehingga para ilmuwan dapat mempelajari interaksi yang dihasilkan. Sejauh ini LHC merupakan akselerator terbesar di dunia.
Bagaimana LHC bekerja?
Mengutip dari website Fisika UM, LHC terdiri dari dua pipa cahaya yang berdekatan. Masing-masing pipa berisi sekelompok proton yang berlari mengelilingi cincin utama sepanjang 27 km secara berlawanan arah. Masing-masing kelompok proton didorong oleh mesin LHC sehingga bisa mengandung energi sebesar 7 Triluun Volt (7 TeV).
Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga 2 kelompok proton tadi saling bertabrakan menghasilkan energi yang sangat besar dan 600 juta partikel per detik.
Dikutip dari Space, di empat titik di sekitar cincin besar LHC, sinar-sinar yang berlawanan disatukan dan bertabrakan. Di sanalah semua ilmu pengetahuan terjadi.
Partikel-partikel tersebut dihancurkan bersama-sama dengan energi yang sangat besar sehingga tumbukan tersebut menciptakan aliran partikel-partikel baru. Sebagian besar dari partikel itu berumur sangat pendek.
Hal penting bagi para ilmuwan adalah mencari tahu apa sebenarnya partikel-partikel ini.
LHC memiliki serangkaian detektor partikel canggih, masing-masing terdiri dari lapisan subdetektor yang dirancang untuk mengukur sifat partikel tertentu atau untuk mencari jenis partikel tertentu.
Salah satu terobosan LHC adalah penemuan Higgs Boson atau dikenal sebagai partikel Tuhan pada tahun 2012.
