Sains

Ilmuwan Kini Tahu Sifat Planet Kerdil Eris, Licin dan Mirip Keju Lunak

Planet-planet tata surya terbentuk dalam piringan protoplanet melalui proses akresi inti dari bawah ke atas. Gambar: NASA/FUSE/Lynette Cook

ANTARIKSA -- Hampir 18 tahun yang lalu, para astronom melihat miniatur dunia es bernama Eris. Eris kini dikenal sebagai salah satu planet kerdil di Tata Surya.

Eris berlokasi miliaran kilometer di luar Neptunus. Lokasinya sangat jauh hingga saat ini belum ada pesawat antariksa yang menelitinya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nasib Eris agak berbeda dengan 'sepupunya' planet kerdil Pluto yang pernah dikunjungi oleh pesawat New Horizons pada tahun 2015 untuk mempelajari fitur-fitur di planet tersebut.

Eris berjarak sekitar 68 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Bumi. Saking jauhnya, Eris hanya muncul sebagai satu piksel cahaya jika diamati dari Bumi. Secara keseluruhan, para ilmuwan hanya mengetahui sedikit tentang apa yang terjadi di Eris.

Dilansir dari Space, selama ini ilmuwan mengetahui bahwa Eris memiliki atmosfer yang membeku. Eris diselimuti salju di permukaan bawahnya. Kini, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh teleskop di Chile, ilmuwan membuat pemodelan baru tentang Eris.

Dalam studi terbaru, ilmuwan kini mengetahui inti planet kerdil Eris. Astronom Francis Nimmo dari Universitas California Santa Cruz mengatakan pemodelan menunjukkan Eris kemungkinan memiliki inti berbatu yang diselimuti oleh cangkang es konveksi.

“Batu tersebut mengandung unsur radioaktif dan menghasilkan panas. Panas tersebut harus keluar entah bagaimana caranya,” kata Nimmo.

Panas yang tersisa dari kelahiran planet kerdil ini tampaknya merembes keluar dan perlahan-lahan melenturkan permukaan esnya. Proses ini menyebabkan Eris berperilaku kurang seperti planet padat dan berbatu. Eris lebih mirip seperti keju lunak atau semacamnya dibandingkan planet berbatu.

Dia dan rekannya menduga permukaan Eris seharusnya "cukup halus". Sebab, fitur permukaan apa pun kemungkinan besar akan hilang oleh aliran es. Penelitian ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan 15 November di jurnal Science Advances.

Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang Eris, Eris dianggap sebagai kembaran Pluto. Kedua planet kerdil tersebut berukuran hampir persis sama.
Ketika pertama kali terlihat pada tahun 2005, Eris tampak sedikit lebih besar dari Pluto sehingga memicu perdebatan di kalangan ilmuwan.

Hal itulah yang menyebabkan Persatuan Astronomi Internasional (IAU) memperjelas definisi tentang planet. Alhasil, pada 2006 status Pluto diturunkan dari planet menjadi planet kerdul. Berkat pertentangan dalam komunitas ilmiah inilah IAU pada tahun 2006, planet kerdil ini diberi nama Eris, yang diambil dari nama dewi perselisihan Yunani.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist