Sains

Nebula Orion Menyimpan Rahasia, Temuan Pasangan Planet tanpa Bintang Bikin Bingung Ilmuwan

Gambar Nebula Orion yang ditangkap oleh teleskop luar angkasa Hubble dan Spitzer. Gambar: Foto Stok NASA/Alamy

ANTARIKSA -- Akhir Desember dan Januari adalah waktu yang tepat untuk mengamati rasi bintang Orion sang Pemburu. Rasi bintang ini dikenali dari tiga bintang Sabuk Orion yang terang, membentuk garis pendek yang lurus.

Pada tahun 2023 lalu, para ilmuwan merilis gambar terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb mengenai Nebula Orion yang sedang membentuk bintang. Nebula Orion memang 'pabrik' bintang. Di sana bintang dan planet baru sedang terbentuk.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Gambar baru teleskop James Webb menampilkan bagian dalam nebula Orion. Gambar menunjukkan detail-detail rumit debu, gas, bintang, dan cakram protoplanet dalam nebula.

Gambar-gambar baru juga mengungkapkan sesuatu yang baru dan tak terduga. Ada objek berukuran planet melayang sendiri di dalam nebula. Planet ini sering juga disebut planet rogue, planet nakal yang tidak terikat pada bintang.

Para astronom memang telah menemukan sejumlah planet rogue mengapung di galaksi Bima Sakti. Namun, beberapa objek yang ada di Nebula Orion ini agak aneh.

Objek yang melayang di Nebula Orion adalah objek biner. Objek ini mengambang secara berpasangan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Para astronom menyebutnya sebagai Objek Biner Massa Jupiter, atau "JuMBOs."

Dilansir dari Earth Sky, teori-teori saat ini tentang pembentukan planet dan bintang mengatakan bahwa seharusnya objek-objek seperti ini tidak seharusnya ada. Namun, kenyataannya berbicara sebaliknya.

JuMBOs, Seperti Planet, Tetapi Bukan Planet

Secara keseluruhan, Webb menemukan 540 objek berukuran planet di Nebula Orion, yang berjarak 1.344 tahun cahaya dari Bumi. Objek-objek ini memiliki rentang massa sekitar setara dengan Jupiter hingga hanya 0,6 massa Jupiter.

Dari 540 objek tersebut, JuMBOs adalah yang paling menarik. Sebab, JuMBOs yang ditemukan ini bukan hanya objek tunggal yang bergerak sendiri di ruang angkasa, namun objek yang berpasangan.

Para ilmuwan misi Webb mengatakan bahwa objek-objek tersebut bersifat gas, mirip dengan planet raksasa gas Jupiter. Namun, secara teknis, mereka bukanlah planet karena tidak mengorbit bintang.

Objek ini memiliki suhu permukaan sekitar 1.000 derajat Celsius. Objek ini juga cukup muda dalam skala kosmik. Diperkirakan usianya hanya sekitar satu juta tahun.

Meskipun objek-objek ini berpasangan, mereka sebenarnya tidak terlalu dekat satu sama lain. Dalam setiap biner, atau JuMBO, objek-objek tersebut saling mengorbit dan terpisah sekitar 200 kali jarak antara Bumi dan Matahari. Setiap orbit membutuhkan 20.000 tahun untuk diselesaikan.

Bagaimana JuMBO Terbentuk?
Teori Fisika mengatakan bahwa sulit bagi objek-objek seperti itu untuk terbentuk sendiri di ruang terbuka jauh dari bintang manapun. Salah satu teori adalah bahwa objek itu terbentuk di wilayah nebula di mana tidak cukup material untuk membuat bintang yang lebih besar.

Beberapa objek lebih kecil, seperti planet dapat terbentuk melalui proses yang mirip dengan bintang. Gas dan debu runtuh karena gaya gravitasi sendiri. Namun, secara teoretis menunjukkan bahwa batas bawah untuk sebuah objek yang terbentuk melalui runtuh gravitasi seperti itu adalah sekitar tiga hingga tujuh kali massa Jupiter. Objek-objek JuMBO yang ditemukan jauh lebih kecil dari itu.

Teori lain, yang saat ini lebih disukai, adalah bahwa mereka awalnya terbentuk di sekitar bintang. Namun, objek ini terlempar ke ruang angkasa yang dalam.

Memang, planet rogue bisa terlempar dari sistem bintang mereka. Namun biasanya itu adalah planet tunggal. Sementara di Nebula Orion ini berupa pasangan planet.

Saat ini, para ilmuwan teoritis belum memiliki jawaban bagaimana objek itu bisa terbentuk.

 

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist