Robot China Temukan Bukti Lautan Purba di Mars
ANTARIKSA -- Rover China yang bernama Zhurong menemukan bukti adanya lautan purba di Mars. Tim peneliti yang dipimpin oleh China University of Geosciences membahas bukti langsung adanya samudra purba dan garis pantainya.
Lautan ini berada di belahan utara Mars selama Periode Hesperian. Periode itu tercatat lebih dari 3 miliar tahun lalu.
Temuan yang dipublikasikan di National Science Review didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh penjelajah Zhurong Badan Antariksa Nasional China (CNSA) di Vastitas Borealis Formation (VBF), di selatan Utopia Planitia di Mars.
Penjelajah Zhurong mendarat di Utopia Planitia pada 15 Mei 2021. Penjelajah itu diangkut ke Mars oleh pengorbit Tianwen-1, yang masih aktif di sekitar Mars.
Zhurong awalnya dirancang untuk durasi misi 90 sol (93 hari Bumi). Ternyata, penjelajah telah jauh melampaui garis waktu tersebut. Zhurong memasuki mode hibernasi pada Mei 2022 (Sol 347) untuk melindungi diri selama musim dingin Mars yang keras.
Meskipun dijadwalkan untuk melanjutkan komunikasi dengan CNSA pada Desember 2022, ternyata tidak. CNSA baru-baru ini mengakui bahwa Zhurong mungkin hilang untuk selamanya.
Dilansir dari Universe Today, selama misinya, Zhurong telah melintasi 1.921 meter dan kedalaman sekitar 5 meter. Sepanjang perjalanan ini, para peneliti menggunakan kamera multispektral Zhurong (MSCam) untuk melakukan analisis in situ terhadap 23 batuan dari 106 pasang gambar panorama.
“Ketika kami memeriksa foto-foto yang dikirim kembali oleh kamera-kamera itu, kami menemukan bahwa batuan yang terbuka ini memperlihatkan struktur lapisan yang berbeda. Ini secara signifikan berbeda dari batuan vulkanik biasa yang ditemukan di permukaan Mars atau struktur lapisan yang dibentuk oleh endapan pasir yang tertiup angin,” kata Dr. Xiao Long, profesor di School of Earth Sciences di China University of Geosciences, penulis utama studi tersebut.
Dia mengatakan struktur pelapisan ini menunjukkan karakteristik aliran air dua arah. Pada dasarnya, penelitian tersebut menemukan bukti garis pantai kuno yang memperlihatkan pasang surut di Mars.
Penelitian ini sekaligus memeriksa kembali banyak penelitian sebelumnya yang mencoba menggambar garis pantai kuno Mars menggunakan data pengorbit. Misi ini adalah yang pertama melakukan analisis in situ langsung.
Di Bumi, pasang surut dari garis pantai dipengaruhi oleh tarikan gravitasi dengan Bulan. Para peneliti berhipotesis bahwa karena Mars memiliki dua bulan, pasang surut ini mungkin masih ada di lautan purba, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Struktur sedimen yang diamati pada gambar mendukung hipotesis bahwa struktur ini terbentuk dari aliran air, berlawanan dengan endapan angin. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa struktur sedimen ini mungkin juga terbentuk selama Periode Hesperian.
Seperti Bumi, sejarah geologis Mars dibagi menjadi beberapa Zaman. Ada beberapa periode yakni Noachian, Hesperian, dan Amazon.
Periode Noachian diperkirakan terjadi antara 4,1 dan 3,7 miliar tahun yang lalu. Periode Hesperian antara 3,7 dan 2,9 miliar tahun yang lalu, dan Periode Amazon dimulai 2,9 miliar tahun yang lalu dan berlanjut hingga saat ini.
Dengan temuan penjelajah Zhurong ini, para ilmuwan mendapatkan wawasan baru tentang sejarah Mars dan betapa berbedanya tampilannya miliaran tahun yang lalu dibandingkan dengan planet dingin dan kering seperti sekarang ini.
“Misi eksplorasi dan pengembalian sampel di masa depan ke wilayah ini akan semakin memperdalam pemahaman kita tentang kelayakhunian Mars dan pelestarian jejak kehidupan,” kata Dr. Long.