News

Terungkap, Matahari Meledakkan Badai Raksasa Saat Gerhana Hibrida 20 April

Ejeksi massa koronal meledak dari matahari saat gerhana matahari total yang terlihat di atas Australia pada 20 April 2023 Gambar: Petr Horalek, Josef Kujal, Milan Hlavac.
Ejeksi massa koronal meledak dari matahari saat gerhana matahari total yang terlihat di atas Australia pada 20 April 2023 Gambar: Petr Horalek, Josef Kujal, Milan Hlavac.

ANTARIKSA -- Sekelompok astrofotografer menangkap gambar menakjubkan dari gerhana matahari hibrida 20 April 2023, yang terlihat di langit Australia. Gambar tersebut terutama memamerkan filamen hantu dari korona matahari, tetapi juga menangkap sekilas letusan plasma magnet, yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME), yang meledak menjauh dari matahari.

Gerhana langka yang terjadi pada 20 April dikenal sebagai gerhana hibrida karena terdiri dari dua gerhana terpisah yang terjadi pada waktu bersamaan; gerhana matahari total, okultasi matahari yang singkat namun lengkap, dan gerhana matahari annular atau cincin yang lebih lama.

Meskipun gerhana terjadi pada waktu yang sama, sebagian besar pengamat hanya dapat melihat salah satu dari keduanya bergantung pada lokasinya. Gerhana matahari total hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang posisinya tepat sejajar dengan bulan dan matahari. Kebanyakan orang melihat gerhana annular sebagai gantinya. Gerhana matahari 20 April 2023 adalah gerhana hibrida pertama dalam lebih dari satu dekade.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Spaceweather.com, foto baru itu merupakan gabungan dari ratusan gambar yang diambil oleh astrofotografer Ceko, Petr Horalek, Josef Kujal, dan Milan Hlavac dari tempat mereka membidik, Pebble Beach, New South Wales, Australia. Gambar gabungan itu menunjukkan puncak gerhana matahari total, yang dikenal sebagai totalitas, yang berlangsung sekitar satu menit dan merupakan satu-satunya saat korona matahari terlihat sepenuhnya.

'Namun, detail yang ditangkap dalam gambar baru lebih dari yang bisa dilihat mata manusia," kata Horalek kepada Spaceweather.com.

Saat itu, para astrofotografer berharap melihat sekilas korona matahari, tetapi mereka tidak menyangka akan melihat CME yang meletus jauh dari matahari. Dalam gambar gabungan, CME hampir tidak terlihat. Tetapi ketika dilapiskan pada koronagraf yang diambil oleh Observatorium Surya dan Heliosfer NASA pada saat yang sama, ledakan bintang menjadi jelas terlihat.

Badai matahari dalam gambar fotografer sejajar dengan ledakan partikel yang terlihat pada koronagraf dari Observatorium Matahari dan Heliosfer. Gambar: Petr Horalek
Badai matahari dalam gambar fotografer sejajar dengan ledakan partikel yang terlihat pada koronagraf dari Observatorium Matahari dan Heliosfer. Gambar: Petr Horalek

Korona matahari sangat kuat dalam gambar baru tersebut, yang mencerminkan peningkatan aktivitas saat matahari mendekati puncak siklus 11 tahun. Puncak siklus ini dikenal sebagai maksimum matahari, yang dijadwalkan tiba dalam beberapa tahun mendatang. CME yang tak terduga adalah bukti lebih lanjut bahwa aktivitas matahari sedang meningkat.

Gambar tersebut juga menunjukkan fenomena cincin berlian yang ikonik, di mana matahari mulai berputar dari belakang bulan saat totalitas berakhir.

Foto bumi dari orbit bulan yang diambil pesawat luar angkasa Hakuto-R saat gerhana matahari hibrida 20 April 2023. Gambar: ispace
Foto bumi dari orbit bulan yang diambil pesawat luar angkasa Hakuto-R saat gerhana matahari hibrida 20 April 2023. Gambar: ispace

Efek gerhana matahari hibrida juga bisa dilihat dari luar angkasa. Pada hari yang sama, pesawat antariksa Jepang, Hakuto-R yang sedang mengorbit bulan mengambil gambar 'Earthrise' yang menakjubkan. Ia memotret planet kita dari balik bulan. Sayangnya, Hakuto-R kini telah tiada setelah gagal mendarat dengan selamat di permukaan bulan pada Selasa, 25 April 2023. Sumber: Live Science

Baca juga:

Sebelum Hilang di Bulan, Hakuto-R Memotret Indonesia Saat Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023: Waktu, Lokasi, dan Link Satelit BMKG

Usai Gerhana Matahari 20 April 2023, Starship SpaceX akan Mengitari Bumi

Saat Gerhana Matahari 20 April 2023, Satelit NASA akan Jatuh Menghujam Bumi

Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -